4.5 Uji Hipotesa
Setelah menyelesaikan analisa tabel tunggal dan analisa tabel silang, maka peneliti akan melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik
untuk mengatahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang
dikorelasikan dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu :
Dengan menggunakan analisa Spearman melalui SPSS 13.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 35.3 Hasil Uji Korelasi Spearman
Correlations
Terpaan Tayangan Gaya Hidup
Spearmans rho Terpaan Tayangan Correlation
Coefficient 11.000
.458 Sig. 2-tailed
. .000
N 92
92 Gaya Hidup
Correlation Coefficient
.458 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
92 92
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman pada tabel diatas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman rho adalah 0,458. Berdasarkan skala Guilford dengan hasil rs =
0,458 berada pada skala 0,41 – 0,70 yang menunjukkan adanya hubungan cukup berarti
antara terpaan tayangan Korean Wave dengan gaya hidup mahasiswi FISIP USU Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,458, yang menunjukkan
arah hubungan yang sama antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan angka signifikansi
Universitas Sumatera Utara
dari hasil perhitungan sebesar 0,00. 0,00 0,01, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain hal ini berarti terdapat pengaruh yang cukup berarti, signifkan dan searah antara
terpaan tayangan Korean Wave dengan gaya hidup mahasiswi FISIP USU. Ini berarti jika variabel terpaan tayangan Korean Wave besar, maka variabel nasionalisme remaja akan
semakin besar pula Sigfikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan probabilitas dan
tanda flag of significant diberikan SPSS. Jika probabilitas 0,01, maka Ha ditolak, jika probabilitas 0,01 maka Ha diterima. Pada bagian output korelasi di atas terlihat
pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara terpaan tayangan Korean Wave terhadap gaya hidup mahasiswi FISIP USU probabilitas 0,000 lebih kecil 0,01. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan.
Sedangkan melihat besarnya kekuatan pengaruh kp yang ditimbulkan oleh menonton tayangan Korean Wave dengan gaya hidup mahasiswi FISIP USU, maka
digunakan rumus : Kp = rho
2
x 100 Kp = 0,458
2
x 100 Kp = 0,209 x 100
Kp = 20,9 Kp = 21
Maka kekuatan hubungan dari variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 21. Dengan tingkat ketepatansignifikansi sebesar ±1 0,01, jadi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa antara 21 dan 22 dari Mahasiswi FISIP USU, gaya hidupnya sudah terpengaruh akan terpaan tayangan Korean Wave. Bisa berupa menonton acara musik K-Pop
atau drama Korea K-Drama.
4.6 Pembahasan