Deskripsi Variabel Motivasi X Variabel Independen

sebesar 0,293, ini berarti peran atau kontribusi variabel motivasi mampu menjelaskan variabel kinerja sebesar 29,3. Dengan demikian berarti bahwa motivasi mempengaruhi terhadap kinerja sebesar 29,3 sedangkan 70,7 dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel 4.29. Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 12,853 3,885 3,309 ,004 Motivasi ,340 ,124 ,541 2,729 ,014 a. Dependent Variable: Kinerja Dari tabel diatas dapat dilihat t t-hitung dalam regeresi menunjukkan pengaruh motivasi terhadap kinerja. Nilai probabilitas t hitung sebesar 0.014 menunjukkan hipotesis alternatif diterima, yang berarti motivasi berpengaruh terhadap kinerja. Untuk hasil penyajian data yang diperoleh dari jawaban responden dalm kuesioner dapat dianalis sebagai berikut:

A. Deskripsi Variabel Motivasi X Variabel Independen

Motivasi adalah suatu faktor pendorong atau penggerak seseorang untuk mau bertindak dan bekerja dengan giat sesuai dengan tugas dan kewajibannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun yang menjadi indikator variabel motivasi yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Kesenangan yang muncul pada diri pegawai dalam menjalankan pekerjaannya Pegawai menjalankan pekerjaan dengan rasa senang dan mempunyai keinginan untuk bekerja dengan giat. Hal ini merupakan pendorong agar pegawai dapat melaksanakan tugas dengan baik, karena mereka menikmati pekerjaan yang dilakukan. Terkadang rasa bosan akan pekerjaan yang dikarenakan oleh tingkat kejenuhan akan tugas yang berat, membuat pegawai menunda pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal menunda pekerjaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena keasikan bercerita-cerita dengan rekan kerja, tidak mengerti dengan pekerjaan, bosan dengan pekerjaan. Namun dengan suasana kantor yang menyenangkan sangat membantu mengembalikan semangat bekerja pegawai saat merasa bosan. Hal ini tentu memotivasi pegawai untuk tetap menyelesaikan pekerjaannya. b. Harapan dimana pegawai berfikir secara subjektif akan suatu imbalan jika melakukan pekerjaan dengan baik. Kenaikan pangkat merupakan suatu jenjang prestasi atau penghargaan yang diberikan atas kinerja yang dilakukan pegawai dalam kurun waktu empat tahun sekali. Kenaikan pangkat dan fasilitas yang memadai yang disediakan juga memotivasi pegawai untuk bekerja dengan semangat demi mencapai kinerja yang baik. Namun gajitunjanganfasilitas yang diberikan masih belum sesuai dengan yang diharapkan pegawai. Sehingga pegawai terkadang menunda-nunda pekerjaannya karena merasa tidak ada imbalan, walaupun memberikan kinerja yang baik. Demikian pula halnya dengan penghargaan, pemberian pengahargaan dari Pimpinan adalah merupakan sebuah motivasi bagi pegawai untuk lebih giat dan lebih meningkatkan kinerjanya lagi. Ini adalah kebutuhan timbal balik dalam bekerja. Ketika seseorang dihargai dengan baik, maka Ia akan memberikan yang terbaik pula. Namun ini pun masih belum sesuai dengan harapan pegawai. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu dengan kenaikan pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu diharapkan dapat tetap memotivasi pegawai memberikan kinerja yang terbaik dalam bekerja. c. Peraturan dan Ketentuan bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya Pimpinan dalam hal memberikan motivasi masih tergolong rendah ini terlihat dari kurangnya perhatian dari Pimpinan untuk mengevaluasi pegawai yang melakukan kesalahan, baik bagi yang melanggar peraturan maupun bagi yang hasil kerja kurang. Dan tidak adanya sanksi yang tegas untuk mempengaruhi pegawai bekerja lebih maksimal.

B. Deskripsi variabel Kinerja Y Variabel Dependen