Komposisi Gizi Tahu Proses Pembuatan Tahu

11 Tahu putih berupa tahu cina, teksturnya lebih padat, halus, kenyal dibandingkan dengan tahu yang lain, ukurannya sekitar 12 cm x 8 cm dan ukuran bobot tahu relatif seragam karena proses pembuatannya dicetak dengan menggunakan papan kayu Sarwono dan Pieter, 2001. Tahu kuning berupa tahu takwa khas Kediri, Jawa Timur dan mirip dengan tahu putih, bentuknya tipis dan lebar, kalau dipijit tahunya terasa padat. Tahu ini banyak digunakan dalam masakan cina, dijual dan disimpan dalam keadaan kering tanpa perlu direndam air seperti tahu putih Sarwono dan Pieter, 2001.

2.2.1 Komposisi Gizi Tahu

Komposisi gizi tahu per 100 g, dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Komposisi gizi tahu per 100 g Kandungan Gizi Jumlah Energi Kal Protein g Lemak g Kalsium mg Air g 68 7,8 4,6 124 84,8 Sumber: Khomsan dan Anwar 2008

2.2.2 Proses Pembuatan Tahu

Menurut Adisarwanto 2005 proses pembuatan tahu yang dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Sortasi biji Biji-biji kedelai yang akan diproses menjadi tahu harus disortir terlebih dahulu agar tahu yang diproduksi mempunyai kualitas yang baik. 12 b. Pencucian dan Perendaman Biji-biji kedelai hasil sortiran dimasukkan ke dalam bak atau ember, kemudian dicuci hingga bersih, pencucian disarankan menggunakan air yang mengalir. Perendaman biji kedelai dilakukan di dalam bak semen selama 6 – 12 jam, tujuannya agar biji kedelai menjadi lunak dan kulit arinya mudah terkelupas. c. Pengupasan kulit ari biji kedelai Proses pengupasan kulit ari dapat dilakukan secara manual menggunakan tangan dengan cara diremas-remas. Selain itu, bisa juga menggunakan alat pengupas kulit ari. Hasil pengupasan biji kedelai berupa keping-keping biji kedelai. d. Penggilingan Penggilingan dilakukan dengan alat penggiling yang telah ditambahkan air panas agar enzim lipoksigenase penyebab bau langu tidak aktif. Hasil gilingan berupa bubur putih. e. Pendidihan Bubur putih hasil penggilingan dimasukkan dalam wajan besar dan dipanaskan dengan api sampai mendidih, besarnya api harus tetap stabil. Adonan dalam tungku tersebut perlu diaduk-aduk agar tidak timbul busa. Lama periode pendidihan sekitar 15 – 30 menit. f. Penyaringan dan Penggumpalan Penyaringan bubur kedelai dilakukan dengan kotak kayu yang dilengkapi dengan papan kayu dan kain blacu atau mori kasar. Papan kayu ini ditekan sekuat tenaga sehingga semua air yang berada di dalam bubur kedelai terperas 13 keluar. Penyaringan ini dapat diulangi beberapa kali agar diperoleh sari bubur kedelai yang terbaik. Kalsium sulfat batu tahu atau asam cuka ditambahkan ke dalam sari bubur kedelai yang diperoleh agar terbentuk gumpalan tahu dan siap dikonsumsi atau dijual. Proses pengolahan tahu kuning pada prinsipnya sama dengan tahu putih, warna kuning dikarenakan sepuhan atau larutan sari kunyit, sebelum dipasarkan tahu kuning dimasak atau dicelup beberapa menit dalam air kunyit mendidih sehingga warnanya menjadi kuning Sarwono dan Pieter, 2001.

2.2.3 Persyaratan Mutu Tahu