12 Keterangan :
G = Gini Ratio
Pi = Persentase rumah tangga pada kelas pendapatan ke-i
Qi = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas-i
Qi-1 = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas ke-i k
= Banyaknya kelas pendapatan
Nilai Gini antara 0 dan 1, dimana nilai 0 menunjukkan tingkat pemerataan
sempurna, dan semakin besar nilai Gini maka semakin tidak sempurna tingkat pemerataan pendapatan.
3. Kriteria Bank Dunia
Menurut Bank Dunia, ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok yang
berpendapatan rendah dibandingkan dengan total pendapatan penduduk.
Tabel 2.1 Indikator Ketimpangan Menurut Bank Dunia World Bank
Klasifikasi Ketimpangan Ketimpangan distribusi pendapatan
Ketimpangan tinggi 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 dari total pendapatan
Ketimpangan sedang 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 -17 dari total pendapatan
Ketimpangan rendah 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 17 dari total pendapatan
2.3. Konsep Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah kondisi agregat dari kepuasan individu-individu. Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
13 fungsi sosialnya. Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini
menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh pelayanan sosial dari negara.
Akibatnya, masih ada warga negara mengalami hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Konsep kesejahteraan menurut Nasikun 1996 dapat dirumuskan sebagai padanan makna dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari empaat
indikator yaitu : 1 rasa aman security, 2 Kesejahteraan welfare, 3 Kebebasan freedom, dan 4 jati diri Identity.
Terdapat berbagai perkembangan pengukuran tingkat kesejahteraan dari sisi fisik, seperti Indeks pembangunan Manusia Human Development Index,
Indeks Mutu Hidup Physical Quality Life Index, Kebutuhan Dasar Basic Needs, dan Pendapatan Perkapita GNPKapita. Ukuran kesejahteraan ekonomi
inipun dapat dilihat dari dua sisi, yaitu konsumsi dan produksi skala usaha. Dari sisi konsumsi, kesejahteraan bisa diukur dengan menghitung seberapa besar
pengeluaran yang dilakukan seseorang atau sebuah keluarga untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, serta kebutuhan lainnya dalam periode
tertentu.
2.4. Indikator Kesejahteraan
Badan Pusat Statistik Indonesia 2005 menerangkan bahwa guna melihat tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah ada beberapa indikator yang
dapat dijadikan ukuran, antara lain adalah : 1.
Tingkat pendapatan keluarga
Universitas Sumatera Utara
14 2.
Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan pengeluaran untuk pangan dengan non-pangan
3. Tingkat pendidikan keluarga
4. Tingkat kesehatan keluarga
5. Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga
Menurut Kolle 1974 dalam Bintarto 1989, kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan:
1. Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,
bahan pangan dan sebagainya 2.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya
3. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas
pendidikan, lingkungan budaya, dan sebagainya 4.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya
Menurut Drewnoski 1974 dalam Bintarto 1989, konsep kesejahteraan dapat dikaji dari 3 aspek yakni 1 Tingkat perkembangan fisik somatic status,
seperti nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan sebagainya; 2 Tingkat mentalnya, mentaleducational status seperti pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya; 3
Integrasi dan kedudukan sosial social status.
2.5. Pengaruh Ketimpangan Pendapatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi