20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara deskriptif ketimpangan distribusi
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Medan Labuhan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah di Kantor Kecamatan Kecamatan Medan Labuhan dan waktu penelitian direncanakan mulai Maret hingga Juni 2015.
3.3 . Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 dua teknik pengumpulan data yakni :
a. Kuisioner Riset Lapangan Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis yang ditujukan untuk responden. b. Metode pustaka
Metode ini merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi mealui berbagai sumber yang berhubungan dengan penelitian ini.
Data dan informasi dapat diperoleh dari buku-buku, berbagai sumber referensi yang diperoleh di internet, jurnal, tesis dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
21
3.4. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Medan Labuhan dengan klasifikasi pola mata pencaharian yang berbeda.
2. Sampel
Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling yakni penentuan jumlah sampel berdasarkan
kebutuhan sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 50 orang untuk memenuhi kriteria jumlah sampel minimal 30 orang Sugiyono,
2012.
3.5. Jenis Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sampel penelitian baik
melalui dokumentasi, wawancara maupun dengan menggunakan daftar pertanyaan questionnaire yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS,
buku, internet, jurnal, serta laporan-laporan dinas dan instansi terkait dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
22
3.6. Definisi Operasional 1.Ketimpangan distribusi pendapatan
Ketimpangan distribusi pendapatan dalam penelitian ini diartikan sebagai selisih antara pendapatan rumah tangga dengan pendapatan rata-rata masyarakat
di Kecamatan Medan Labuhan yang dapat dikategorikan sebagai berikut : 1.
Ketimpangan pendapatan rendah, yakni jika r-
Gini
0,30 2.
Ketimpangan pendapatan sedang, yakni jika r-
Gini
antara 0,30-0,50 3.
Ketimpangan pendapatan tinggi, yakni jika r-
Gini
0,50
2. Kesejahteraan
Kesejahteraan dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkat kesejahteraan rumah tangga yang didasarkan atas beberapa indikator yang berasal dari Badan
Pusat Statistik.
3.7. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala kategori category scale. Skala ini digunakan untuk mendapatkan jawaban tunggal dai multiple item atas
jawaban yang tersedia bagi responden untuk dipilih sesuai dengan keadaannya Sinulingga, 2011. Pada penelitian ini, setiap responden diharuskan memilih
slah satu dari beberapa kategori jawaban yang ada sesuai dengan keadaan yang terjadi.
3.8. Analisis Data 3.8.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan karakteristik
sampel penelitian serta kondisi penelitian .
Universitas Sumatera Utara
23
3.8.2. Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Untuk menilai sejauh mana ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat Kecamatan Medan Labuhan, indikator yang digunakan adalah Indeks Gini gini
Ratio dan kriteria Bank Dunia. Ukuran kriteria bank Dunia menggambarkan pendapatan yang diterima masyarakat desa berdasarkan kelompok pendapatan
yaitu 40 penduduk berpendapatan rendah, 40 berpendapatan menengah dan 20 penduduk berpendapatan tinggi.
Penentuan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah menggunakan koefisien Gini Rasio GR dimana kriteria klasifikasi penggunaan koefisien Gini
Gini Ratio adalah sebagai berikut: 1.
Bila koefisien Gini lebih kecil dari 0,30 : termasuk distribusi ketimpangan rendah.
2. Bila koefisien Gini berkisar antara 0,30 - 0,50 : termasuk kondisi
ketimpangan sedang. 3.
Bila koefisien Gini lebih besar dari 0,50 : termasuk kondisi ketimpangan tinggi.
Menurut Bank Dunia, ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok yang
berpendapatan rendah dibandingkan dengan total pendapatan penduduk.
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 3.1 Indikator Ketimpangan Menurut Bank Dunia World Bank
Klasifikasi Ketimpangan Ketimpangan distribusi pendapatan
Ketimpangan tinggi 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 dari total pendapatan
Ketimpangan sedang 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 -17 dari total pendapatan
Ketimpangan tinggi 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 17 dari total pendapatan
3.8.3. Analisis Tingkat Kesejahteraan
Untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat Kecamatan Medan Labuhan, digunakan indikator kesejahteraan Badan Pusat Statistik BPS yang
terdiri dari 8 delapan parameter : pendapatan, pengeluaran keluarga, keadaan dan fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan pelayanan
kesehatan, pendidikan,dan transportasi seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Indikator Kesejahteraan Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS
Tahun 2005 No.
Indikator Kesejahteraan
Kriteria Skor
1. Pendapatan
Tinggi Rp. 10.000.000 Sedang Rp. 5.000.000- Rp.10.000.000
Rendah Rp. 5.000.000 3
2 1
2. Konsumsi atau
pengeluaran rumah tangga
Tinggi Rp. 5.000.000 Sedang Rp. 1.000.000-Rp.5.000.000
Rendah Rp. 1.000.000 3
2 1
3. Keadaan tempat tinggal Permanen 11-15
Semi permanen 6-10 Non permanen 1-5
3 2
1
4. Fasilitas tempat tinggal Lengkap 34-44
Cukup 23-33 Kurang 12-22
3 2
1
5. Kesehatan anggota
Bagus 25 3
Universitas Sumatera Utara
25 keluarga
Cukup 25-50 Kurang 50
2 1
6. Kemudahan
mendapatkan pelayanan kesehatan
Mudah 16-20 Cukup 11-15
Sulit 6-10 3
2 1
7. Kemudahan
memasukkan anak kejenjang pendidikan
Mudah 7-9 Cukup 5-6
Sulit 3-4 3
2 1
8. Kemudahan
mendapatkan fasilitas transportasi
Mudah 7-9 Cukup 5-6
Sulit 3-4 3
2 1
Sumber : Badan Pusat Statistik BPS, 2005
Berdasarkan tabel tingkat kesejahteraan tersebut di atas, maka kriteria kesejahteraan dapat dikategorikan kedalam 3 kategori berikut:
- Tingkat kesejahteraan tinggi : nilai skor 20-24 - Tingkat kesejahteraan sedang : nilai skor 14-19
- Tingkat kesejahteraan rendah : nilai skor 8-13
Universitas Sumatera Utara
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum