32 tradisional, 26 pertokoan, dan 8 swalayanmini market. Pada tahun 2012 terjadi
peningkatan jumlah pasar menjadi 42 pasar yang terdiri dari 5 pasar tradisional, 26 pertokoan dan 11 swalayanmini market. Sedangkan pada 2013 terjadi
penurunan jumlah pasar menjadi 39 pasar yang terdiri dari 5 pasar tradisional, 26 pertokoan dan 8 swalayanmini market.
Tabel 4.8 Jumlah Industri di Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2011-2013
Tahun Jenis Industri
Total BesarSedang
Kecil Rumah Tangga
2011 6
92 161
259 2012
6 92
173 271
2013 4
93 159
256
Sumber : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan data di atas, Kecamatan Medan Labuhan di tahun 2011 terdapat 259 industri yang terdiri dari 6 industri besarsedang, 92 indsustri kecil
dan 161 industri rumah tangga. Di tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah industri yang berdiri di Kecamatan Medan Labuhan menjadi 271 industri dimana terdapat
6 industri besarsedang, 92 industri kecil dan 173 industri rumah tangga. Pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah industri menjadi 256 dimana terdapat 4
industri besarsedang, 92 industri kecil dan 159 industri rumah tangga perubahan di Kecamatan Medan Labuhan.
4.2. Karakteristik Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, ke-50 sampel penelitian diklasifikasikan menurut jenis pekerjaan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 4.9 Karakteristik Sampel Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumlah n Frekuensi
1 PNS
6 12.0
2 Pedagang
6 12.0
3 Petani
7 14.0
4 Pengusaha
7 14.0
5 Buruh
8 16.0
6 Swasta
8 16.0
7 Profesional
8 16.0
Total 50
100.0
Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa dari 50 sampel penelitian, 6 orang 12.0 bekerja sebagai PNS, 6 orang 12.0 bekerja sebagai pedagang, 7 orang
14.0 bekerja sebagai petani, 7 orang 14.0 bekerja sebagai pengusaha, 8 orang 16.0 bekerja sebagai buruh, 8 orang 16.0 bekerja swasta dan 8
orang 16.0 bekerja sebagai profesional.
4.3. Distribusi Frekuensi Pendapatan Sampel Penelitian 4.3.1. Distribusi Frekuensi Pendapatan Berdasarkan Indikator BPS 2005
Pendapatan rumah tangga berdasarkan indikator BPS tahun 2005 dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 3 tiga tingkatan yakni tinggi jika Rp.
10.000.001, sedang jika Rp 5.000.001 - Rp.10.000.000 dan rendah jika pendapatan Rp 5.000.000 dengan dstribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pendapatan
No Pendapatan
Jumlah n Frekuensi
1 Rendah
42 84.0
2 Sedang
4 8.0
3 Tinggi
4 8.0
Total 50
100.0
Sumber : Hasil penelitian 2015 data diolah
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa dari 50 sampel penelitian, 42 orang 84 memiliki pendapatan rendah, 4 orang 8.0 memiliki pendapatan sedang
dan 4 orang 8.0 memiliki pendapatan tinggi. Dengan demikian, mayoritas
sampel penelitian memiliki pendapatan rendah yakni sebanyak 41 orang 82.0. 4.3.2. Analisis Ketimpangan Pendapatan
4.3.2.1. Ketimpangan Pendapatan Menurut Gini Ratio
Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap pendapatan sampel penelitian, maka ketimpangan pendapatan menurut Gini Ratio dapat dilihat pada
tabel berikut : Tabel 4.11
Ketimpangan Pendapatan Menurut Gini Ratio
Sampel Pendapatan Qi
Qi+Qi-1 Pi
Pi – Pi – 1 Pi-Pi-1Qi+Qi-1
1 2
3 4
5 900.000
1.000.000 1.200.000
1.300.000 1.300.000
2.790015 0.0279
10.00 0.10
0.00279
6 7
8 9
10 1.300.000
1.500.000 1.500.000
1.800.000 1.800.000
6.656877 0.094469
20.00 0.10
0.009447
11 12
13 14
15 2.000.000
2.000.000 2.000.000
2.000.000 2.000.000
11.55164 0.182085
30.00 0.10
0.018209
16 17
2.000.000 2.000.000
16.98483 0.285465
40.00 0.10
0.028536
Universitas Sumatera Utara
35
18 19
20 2.300.000
2.300.000 2.500.000
21 22
23 24
25 2.500.000
2.500.000 2.500.000
2.800.000 2.800.000
23.39697 0.403818
50.00 0.10
0.040382
26 27
28 29
30 3.000.000
3.000.000 3.000.000
3.500.000 3.500.000
31.22859 0.546256
60.00 0.10
0.054626
31 32
33 34
35 3.500.000
4.000.000 4.000.000
4.000.000 4.000.000
40.77337 0.72002
70.00 0.10
0.072002
36 37
38 39
40 4.000.000
4.000.000 5.000.000
5.000.000 5.000.000
52.03133 0.928047
80.00 0.10
0.092805
41 42
43 44
45 5.000.000
5.000.000 6.000.000
7.000.000 7.500.000
66.96035 1.189917
90.00 0.10
0.118992
46 47
48 49
50 8.000.000
12.000.000 12.500.000
15.000.000 20.000.000
100 1.669604
100.00 0.10
0.16696
total
204.3000.000
0.604784
Sumber : Data primer diolah
G = 1 -
k i
Qi Qi
Pi
1
10000 1
G= 1- 0.604784 G= 0.395216
G= 0.39 Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa koefisien Gini Ratio ketimpangan
pendapatan adalah sebesar 0.39. Hal ini berarti ketimpangan pendapatan rumah tangga di Kecamatan Medan Labuhan adalah kategori sedang.
Universitas Sumatera Utara
36
4.3.2.2. Ketimpangan Pendapatan Menurut Kurva Lorenz
Berdasarkan nilai Gini Ratio di Kecamatan Medan Labuhan sebesar 0,39 maka ketimpangan pendapatan menurut kurva Lorenz sebagai berikut:
Gambar 4.1 Kurva Lorenz Ketimpangan Pendapatan Sampel Penelitian
di Kecamatan Medan Labuhan
Kurva Lorenz yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 di atas memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase kumulatif masyarakat sampel
dengan persentase kumulatif pendapatan yang diterima masyarakat sampel. Dari kurva Lorenz dapat diketahui bahwa sekitar 20 dari jumlah masyarakat sampel
yang memiliki pendapatan terendah hanya menerima 6,65 dari keseluruhan total pendapatan masyarakat. Selanjutnya 40 dari jumlah masyarakat sampel yang
memiliki pendapatan terendah menerima 16,98 dari keseluruhan total pendapatan masyarakat.
Gini Ratio menggunakan Kurva Lorenz sebagai penunjang dalam estimasi. Kurva Lorenz menghubungkan antara jumlah persentase kumulatif penduduk
dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk. Jumlah dari persentase
2.79 6.65
11.55 16.98
23.39 31.22
40.77 52.03
66.96 100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
P enda
pa ta
n K
um ul
a ti
f
Populasi Kumulatif
Universitas Sumatera Utara
37 kumulatif penduduk dan pendapatan diurutkan dari nilai yang terendah sampai
dengan yang tertinggi. Pada kurva Lorenz distribusi pendapatan itu merata apabila 10 penduduk memperoleh 10 dari total pendapatan dan seterusnya. Jika
distribusi pendapatan merata, maka jumlah persentase penduduk akan sama dengan persentase yang mereka terima. Pada kurva Lorenz keadaan seperti ini
digambarkan sebagai garis diagonal dari sudut sebelah kiri ke sudut atas sebelah kanan bujursangkar tersebut garis dengan sudut 45º. Pada keadaan ini Gini Ratio
sama dengan nol, sebaliknya apabila distribusi pendapatan tidak merata maka kurva Lorenz akan menyimpang dari garis diagonal atau dengan perkataan lain
semakin jauh kurva Lorenz dari garis diagonal maka semakin besar tingkat
ketimpangan pendapatan pada daerah itu. 4.3.2.3. Ketimpangan Pendapatan Menurut Kriteria Bank Dunia
Tingkat ketimpangan pendapatan berdasarkan kriteria Bank Dunia diukur dengan menghitung persentase kumulatif pendapatan dari 40 masyarakat sampel
yang berpendapatan terendah, kemudian membandingkannya dengan persentase kumulatif total pendapatan masyarakat sampel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dari tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.12 Ketimpangan Pendapatan Sampel Rumah Tangga
di Kecamatan Medan Labuhan Berdasarkan Kriteria Bank Dunia
No. Kelompok
Masyarakat Sampel Jumlah
Kumulatif Masyarakat
Jumlah Kumulatif
Pendapatan Persentase
Kumulatif Pendapatan
Jiwa Rupiah
1 40 Berpendapatan
Terendah 20
34,700,000 16.98
2 40 Berpendapatan
Menengah 20
71,600,000 35.05
3 20 Berpendapatan
Tertinggi 10
98,000,000 47.97
Jumlah 50
204,300,000 100.00
12 Dari Jumlah Pendapatan 24,516,000
17 Dari Jumlah Pendapatan 34,731,000
Sumber : Analisis Data Primer
Untuk melihat tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Kecamatan Medan Labuhan maka yang harus diperhatikan adalah jumlah kumulatif
pendapatan yang diterima oleh kelompok 40 masyarakat berpendapatan terendah. Dimana pada penelitian ini kelompok tersebut menguasai total
pendapatan sekitar 16.98 dari total pendapatan secara keseluruhan atau sebesar Rp. 204.300.000. Jika mengacu pada indikator ketimpangan menurut Bank Dunia,
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Kecamatan Medan Labuhan termasuk dalam kategori ketimpangan sedang karena
kelompok 40 masyarakat sampel berpendapatan terendah menerima 12-17 jumlah keseluruhan pendapatan masyarakat sampel di Kecamatan Medan
Labuhan.
Universitas Sumatera Utara
39
4.4. Analisis Tingkat Kesejahteraan