10 manusia dari wilayah sekitar atau pinggiran termasuk aliran modal ke wilayah
inti, sehingga mengakibatkan berkurangnya modal pembangunan bagi wilayah pinggiran yang sebenarnya diperlukan untuk dapat mengimbangi perkembangan
wilayah inti. Terjadinya ketimpangan regional menurut Mydral 1997 disebabkan oleh
besarnya pengaruh dari backwash effect dibandingkan dengan spread effect dinegara-negara terbelakang. Perpindahan modal cenderung meningkatkan
ketimpangan regional, permintaan yang meningkat ke wilayah maju akan merangsang investasi yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan yang
menyebabkan putaran kedua investasi dan seterusnya, lingkup investasi yang lebih baik pada sentra-sentra pengembangan dapat menciptakan kelangkaan
modal di wilayah terbelakang.
2.2. Pengukuran Ketimpangan Pendapatan
Untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan atau mengetahui apakah distribusi pendapatan timpang atau tidak, digunakan kategorisasi kurva
Lorenz,menggunakan koefisien Gini, dan kriteria Bank Dunia.
1. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan lapisan-lapisan penduduk. Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur
sangkar yang sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya mewakili persentase kumulatif penduduk.
Kurvanya sendiri ditempatkan pada diagonal utama bujur sangkar tersebut. Kurva
Universitas Sumatera Utara
11 Lorenz yang semakin dekat ke diagonal semakin lurus menyiratkan distribusi
pendapatan nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin jauh dari diagonal semakin lengkung, maka ia mencerminkan keadaan yang
semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang dan tidak merata. Lincolin Arsyad,1997.
Gambar 2.1. Kurva Lorenz
2. Indeks Gini atau Rasio Gini
Gini Ratio digunakan untuk melihat adanya hubungan antara jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh keluarga atau individu dengan total
pendapatan. Ukuran Gini Ratio sebagai ukuran pemerataan pendapatan mempunyai selang nilai antara 0 sampai dengan 1. Bila Gini Ratio mendekati nol
menunjukkan adanya ketimpangan yang rendah dan bila Gini Ratio mendekati satu menunjukkan ketimpangan yang tinggi Todaro,2006.
Rumus yang dipakai untuk menghitung nilai Gini Ratio adalah : G = 1 -
k i
Qi Qi
Pi
1
10000 1
Universitas Sumatera Utara
12 Keterangan :
G = Gini Ratio
Pi = Persentase rumah tangga pada kelas pendapatan ke-i
Qi = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas-i
Qi-1 = Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas ke-i k
= Banyaknya kelas pendapatan
Nilai Gini antara 0 dan 1, dimana nilai 0 menunjukkan tingkat pemerataan
sempurna, dan semakin besar nilai Gini maka semakin tidak sempurna tingkat pemerataan pendapatan.
3. Kriteria Bank Dunia
Menurut Bank Dunia, ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan masyarakat dari kelompok yang
berpendapatan rendah dibandingkan dengan total pendapatan penduduk.
Tabel 2.1 Indikator Ketimpangan Menurut Bank Dunia World Bank
Klasifikasi Ketimpangan Ketimpangan distribusi pendapatan
Ketimpangan tinggi 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 dari total pendapatan
Ketimpangan sedang 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 12 -17 dari total pendapatan
Ketimpangan rendah 40 penduduk berpendapatan rendah
menerima 17 dari total pendapatan
2.3. Konsep Kesejahteraan