Kriteria Pendekatan Saintiik Langkah-langkah Pendekatan Saintiik

10 | Buku Guru kelas X SMASMK 9 Pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. Dalam agama Khonghucu, menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap orang, mulai dari tiang ayunan hingga liang lahat. Berkaitan dengan ini, pendidik harus mendorong peserta didik untuk belajar sepanjang hayat “long life Learning.” Zhengzi berkata, “Seorang siswa tidak boleh tidak berhati luas dan berkemauan keras, karena beratlah bebannya dan jauhlah perjalanannya. 2. “Cinta Kasih itulah bebannya, bukankah berat? Sampai mati barulah berakhir, bukankah jauh?” Lunyu.VIII: 7 10 Perpaduan antara Kompetisi, Kerja sama, dan Solidaritas. Kegiatan pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat, bekerja sama, dan solidaritas. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dapat dirancang dengan strategi diskusi, kunjungan ke tempat- tempat yatim piatu, ataupun pembuatan laporan secara berkelompok. 11 Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah. Tolak ukur kepandaian peserta didik banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, perlu diciptakan situasi yang menantang kepada pemecahan masalah agar peserta didik peka, sehingga peserta didik bisa belajar secara aktif. 12 Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik. Pendidik harus memahami bahwasanya setiap peserta didik memiliki tingkat keragaman yang berbeda satu sama lain. Dalam kontek ini, kegiatan pembelajaran seyogyanya didesain agar masing-masing peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara optimal, dengan memberikan kesempatan dan kebebasan secara konstruktif. Ini merupakan bagian dari pengembangan kreativitas peserta didik.

B. Pendekatan Pembelajaran

Sejalan dengan Kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu mengacu pada pendekatan saintiik scientiic approach. Berikut adalah kriteria dan langkah-langkah pendekatan saintiik.

1. Kriteria Pendekatan Saintiik

- Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 11 dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. - Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. - Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentiikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. - Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. - Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. - Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung- jawabkan. - Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, tetapi menarik sistem penyajiannya.

2. Langkah-langkah Pendekatan Saintiik

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah scientiic approach dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan saintiik ini sangat sejalan dengan apa yang diajarkan Nabi Kongzi tentang pendekatan belajar sebagaimana tersurat dalam kitab Zhongyong Bab XIX pasal 19. “Banyak-banyalah belajar; pandai- pandailah bertanya; hati-hatilah memikirkannya; dan sungguh- sungguhlah melaksanakannya.” Banyak-banyaklah belajar Mengamati Pandai-pandailah bertanya Menanya Hati-hatilah memikirkannya Menalar Jelas-jelaslah menguraikannya Eksplorasi Sungguh-sungguhlah melaksanakannya Mencipta 12 | Buku Guru kelas X SMASMK

3. Kegiatan Pembelajaran Saintiik