62 | Buku Guru kelas X SMASMK
Pedoman Penskoran • Poin Penilaian
Pernyataan positif mengarahkan pada perilaku yang positif, maka penskoran sebagai betikut:
Poin 4
jika pilihan : Selalu Poin
3 jika pilihan : Sering
Poin 2
jika pilihan : Jarang Poin
1 jika pilihan : Tidak Pernah
• Skor
Jumlah instrumen 5 Poin Maksimal setiap butir instrument 4
Jumlah skor tertinggi 20 Nilai
Nilai diperoleh dari: Jumlah skor dibagi jumlah instrumen soal. 20 : 5 = 4
Jika penilaian menggunakan skala 100, maka Nilai = Jumlah skor akhir dibagi 4 x 100.
E. Pengayaan Bab 1 Ketuhanan dalam agama Khonghucu
1. Sebutkan penyebutan nama Tian untuk memuliakan-Nya dan berikan penjelasan singkat.
a. Huangtian : Tian Yang Mahabesar Alam semesta adalah ciptaan Tian. Bumi tempat kita tinggal adalah
ibarat butiran debu di gurun pasir. Alam semesta sangat lah besar dan tidak terjangkau oleh manusia. Perkembangan iptek menemukan banyak
galaksi-galaksi di alam ssemesta. Kemungkinan terdapat lebih dari 170 miliar 1,7 × 1011 galaksi dalam alam semesta teramati, diantaranya
galaksi Bima Sakti, Andromeda, Starburst, Triangulum, Lentikular, Pusaran, Wise dan lain-lain. Bayangkan Bumi, planet tempat tinggal
berada dalam system tata surya, hanyalah bagian kecil dari galaksi Bima Sakti, masih ada ribuan bintang lainnya. Bayangkan Bima Sakti
hanyalah satu diantara miliaran galaksi lainnya. Bukankah teramat kecil keberadaan manusia di bumi? Tian sebagai Sang Pencipta tentulah
Mahabesar dibandingkan ciptaanNya.
N = skor akhir : 4 x 100
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 63
b. Houtian : Tian Yang Maha Meliputi dan ada dimana-mana Hukum Tian ada dimana-mana tanpa membedakan ciptaan-Nya.
Setiap manusia diberikan benih-benih kebajikan yang merupakan sifat-sifat Ketuhanan yang ada dalam dirinya. Inilah Watak Sejati
Xing manusia yang membedakan dengan watak sejati ciptaan Tian lainnya. Xing adalah karunia yang diperoleh oleh semua manusia tanpa
membedakan atribut suku, bangsa, agama, budaya, ras dan sebagainya. Setiap orang pasti membenci perilaku semena-mena, sombong, egois,
bohong dan sebagainya. Sebaliknya setiap orang menyukai perilaku welas asih, rendah hati, suka menolong, sabar, cekatan, tahu malu,
tenggang rasa, menghargai dan sebagainya. Demikian pula Hukum Tian pada ciptaan-Nya ada dimana-mana, seperti halnya hukum alam bersifat
kokoh dan saling menjalin satu dengan lainnya. Sebagai contoh setiap orang mengalami satu hari selama 24 jam; bila keseimbangan alam
terganggu, maka alam akan membentuk keseimbangan yang baru dan lain sebagainya.
c. Cangtian : Tian Yang Mahasuci di tempat Yang Mahatinggi Manusia seringkali dipengaruhi oleh nafsu-nafsu yang ada dalam
diri sehingga sulit berperilaku dengan tepat. Semuanya bersifat relatif dan hanya dapat menjalani dalam batas-batas kewajaran sesuai Watak
Sejati kita. Kebanyakan manusia menyebelah dalam bersikap. Jika menurut kacamata kita, orang tersebut baik dan peduli dengan diri kita
maka kecenerungannya kita memberikan label baik. Sebaliknya jika kita sering berbeda pendapat, sering tidak nyambung dalam komunikasi
seringkali kita melabel dengan seseorang dengan tidak baik. Hanya Tian lah dapat bersikap Tepat. Hukum-hukum-Nya bersifat pasti dan
tetap. Oleh karena itu, hanya Tiang Yang Mahasuci. Keberadaan Tian tidak bisa direka-reka dengan pikiran manusia terlebih-lebih ditetapkan.
Demikian tersurat dalam kitab Zhongyong. Tian senantiasa melihat dan mengawasi apa yang kita lakukan. Demikian lah Tian berada di Tempat
Yang Mahatinggi.
d. Mintian : Tian Yang Maha Pengasih, Merahmati bagi yang taat. Hukum Tian berlaku universal sama halnya hukum alam. Siapapun
berbuat kebajikan akan diturunkan berkah berkelimpahan; siapa berbuat ingkar dari kebajikan akan beroleh kesulitan. Bukan Tian
memihak, tetapi melindungi kebajikan. Oleh sebab itu dikatakan dalam kitab Zhongyong “Pohon yang semi dibantu tumbuh, pohon yang condong
dibantu roboh.” Ayat ini menegaskan kepada orang yang membina diri dengan tekun ibarat pohon yang semi, sementara kepada orang yang
memuaskan nafsu tanpa kendali ibarat pohon yang condong dan mau roboh. Oleh sebab itu dikatakan majunya seorang Junzi menuju ke
64 | Buku Guru kelas X SMASMK
atas, sebaliknya majunya seorang Xiaoren menuju ke bawah. Seburuk- buruknya perbuatan seseorang, jika mau bertobat selalu terbuka pintu
berkah baginya. Tian tidak melihat masa lalu seseorang, melainkan niat dan ketulusan dalam menjalaninya. Kesempatan tidak datang sekali,
melainkan datang berkali-kali; tergantung apakah kita sebagai umatNya mau mencarinya. Demikian Tian Mahapengasih bagi umat-Nya dan
merahmati bagi yang taat.
e. Shangdi : Tian Yang Mahakuasa Tiada hal yang tidak mungkin jika Tian telah berkehendak. Ketika
seseorang sungguh-sungguh berusaha hidup tekun dalam kebajikan, nasib buruk pun bisa berubah menjadi nasib baik. Tian memberikan
ujian kepada umat-Nya agar mampu mengeluarkan potensi terbaik yang telah dikaruniakan kepadanya. Kemahakuasaan Tian seringkali terlihat
pada kejadian-kejadian sulit, yang menurut akal sehat manusia tidak mungkin justru hadir Kuasa-Nya.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 65
Bab 2
Hakikat dan Sifat Dasar Manusia
B Aspek
Aspek yang dipelajari:
B Peta Konsep
Keimanan Tata Ibadah
Sejara Suci Perilaku Junzi
Kitab Suci
Manusia Makhluk Termulia
Mengapa Manusia Berbuat Jahat
Nafsu yang tidak terkendali Keadaan yang Memaksa
Kebiasaan Buruk Kurangnya Pendidikan
Gui
Daya Hidup Jasmani
Watak Sejati Xing
Ren Cinta Kasih Yi Kebenaran
Li Susila Zhi Bijaksana
Nafsu Jing Xi Gembira
Nu Marah Ai Sedih
Le Senang
Shen
Daya Hidup Rohani
66 | Buku Guru kelas X SMASMK
B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Bab Judul
Kompetensi Dasar Jumlah
Pertemuan
2 Hakikat
dan Sifat Dasar
Manusia 3.2 Memahami
hakikat dan sifat dasar manusia.
4.2 Mencari contoh- contoh tindakkan
yang merupakan dorongan dari
benih-benih kebajikan watak
sejati. 4 x 3 JP.
A. Tujuan Pembelajaran