Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 21
Misalnya: Pada pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu khususnya dalam pembelajaran tata ibadah seperti tata cara sembahyang
kepada Tian , Nabi Kongzi, para Shenming atau leluhur.
F. Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan
agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi
analisis, interpretasi, induksi, identiikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.
Misalnya: Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam materi perilaku Junzi
, di mana peserta didik diberikan masalah sosial yang terjadi di masyarakat yang pada akhirnya mereka mencari penyelesaian
sampai didapatlah sebuah kesimpulan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi perilaku Junzi.
G. Problem Solving
Dalam hal ini masalah dideinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving
adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian menemukan pola, aturan, atau algoritma. Langkahnya adalah: sajikan permasalahan
yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau individual mengidentiikasi pola atau aturan yang disajikan, siswa mengidentifkasi,
mengeksplorasi, menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi.
Misalnya: Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam materi perilaku berlandaskan kebajikan, di mana peserta didik diberikan suatu
masalah atau konlik yang menjadikan peserta didik seakan berada dalam konlik tersebut yang pada akhirnya mereka mencari penyelesaian
sampai didapatlah sebuah kesimpulan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi perilaku berkebajikan.
H. Problem Posing
Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu
pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan
22 | Buku Guru kelas X SMASMK
kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana sehingga dipahami. Langkahnya adalah: pemahaman, jalan keluar, identiikasi
kekeliruan, menimalisasi tulisan-hitungan, cari alternatif, menyusun soal-pertanyaan.
Misalnya: Pada pembelajaran pendidikan Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan, di mana
peserta didik didorong kemampuannya untuk menyusun pertanyaan dari materi yang telah diberikan, agar kekayaan materi dapat bervariasi
melalui pembuatan soal.
I. Probing Prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan
menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap peserta didik dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang
sedang dipelajari. Selanjutnya peserta didik mengonstruksi konsep- prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan
baru tidak diberitahukan. Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan
menunjuk peserta didik secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, peserta didik tidak bisa menghindar dari
prses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi suasana tegang, namun demikian
bisa dibiasakan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya mengajukan serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah,
suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jangan
lupa, bahwa jawaban peserta didik yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi.
J. Pembelajaran Bersiklus Cycle Learning