57
penelitian yang setuju dan memberikan informed consent tertulis dinyatakan sebagai responden.
H. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah teknik Templete Analysis, Langkah –
langkah yang terlibat dalam templete analysis adalah sebagai berikut : 1 menentukan tema priori agar lebih sesuai dengan asumsi filosofis yang mendasari
penelitian dilakukan; 2 menuliskan hasil wawancara dan membacanya dengan cermat agar terbiasa ; 3. melakukan coding awal data ; 4 membuat templete
awal, umumnya templete awal dikembangkan setelah serangkaian sub-transkrip telah dikodekan. Coding dapat dilakukan secara manual ataupun secara
elektronik menggunakan program komputer; 5.menggunakan templete dengan menerapkannya pada set data lengkap ; 6.Gunakan templete “akhir” untuk
membantu menafsirkan dan menuliskan penemuan; 7. Pada satu atap atau lebih tahap coding yang dijelaskan diatas, harus dilakukan beberapa jenis pemeriksaan
kualitas untuk memastikan bahwa analisis tidak terdistorsi secara sistematis oleh prasangka dan asumsi peneliti Teal,2007,Cit Maharatih 2013
I. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi: 1.
Uji credibility validitas internal dilakukan dengan: Triangulasi sumber data melalui persepsi dari subjek, penilaian peneliti, dan
penilaian expert.
58
2. Uji transferability validitas eksternal dilakukan dengan membuat laporan
penelitian dalam uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami hasil penelitian.
J. Cara Kerja
1. Penulis mengajukan surat permohonan izin kepada Kepala Bagian Psikiatri
FK-UNSRSUD Dr. Moewardi Surakarta dan Komite Etik FK-UNSRSUD Dr. Moewardi Surakarta, Kepala Program Studi Deprartemen Kulit dan
Kelamin. 2.
Penulis menentukan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.
3. Penulis menjelaskan kepada subjek tentang maksud dan tujuan penelitian. Bila
subjek menyetujuinya, subjek diminta untuk menandatangani surat persetujuan penelitian yang telah disediakan.
4. Subjek diminta untuk mengisi data demografi yang memuat data pribadi, data
riwayat penyakit pasien kuesioner BDI dan CGI. 5.
Wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan persepsi pasien terhadap sakitnya, dampak yang ditimbulkan dari penyakitnya terhadap pasien
sendiri, dan lingkungan. 6.
Subjek diberikan intervensi terapi realitas sesuai pedoman yang telah dibuat. Proses intervensi yang diberikan akan direkam.
7. Setelah selesai melakukan sesi intervensi, penulis akan membuat transkrip dan
mempelajarinya sebagai bahan untuk melakukan sesi berikutnya.
59
8. Sesi intervensi dilakukan sebanyak 6 kali, sekali per minggu masing-masing
45-60 menit. Pemilihan waktu tergantung pada kesepakatan antara terapis dan responden.
9. Setelah semua sesi intervensi selesai, responden diminta kembali untuk
mengisi kuesioner BDI, dan CGI. 10.
Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisisnya.
60
K. Kerangka Kerja