Waktu dan dosis terapi Teknik Terapi Setting Terapi

114

B. Proses intervensi terapi realitas pada pasien depresi akibat penyakit

psoriasis. Dalam pelaksanaan terapi realitas untuk memperbaiki depresi dan kualitas hidup pasien depresi akibat penyakit psoriasis akan dibahas waktu, dosis, teknik, setting terapi dan proses terapi.

1. Waktu dan dosis terapi

Waktu pelaksanaan terapi realitas dilakukan sesuai kesepakatan antara penulis dan subjek. Kontrak terapi yang ditawarkan pada subjek adalah 6 kali sesi terapi, pertemuan sekali setiap minggu dan masing- masing sesi selama 60 menit. Dalam pelaksanaannya, pertemuan tiap sesi berbeda lamanya antara 45-60 menit. Hal ini berkaitan dengan topik yang dibahas pada tiap sesi.

2. Teknik Terapi

Tehnik yang dilakukan pada psikoterapi ini adalah terapi realitas. Sejak awal terapi, sudah ditanamkan bahwa sakit psoriasis yang dihadapi ini merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi, walaupun sulit, walaupun menderita sakit dengan segala keterbatasannya tetapi dengan terapi realitas diharapkan mampu melakukan tindakan yang bertanggung jawab dalam menghadapi penyakitnya.

3. Setting Terapi

Psikoterapi realitas yang dilakukan pada kedua subjek merupakan psikoterapi individu dan dilaksanakan di rumah subjek. Setting terapi individu bertujuan untuk lebih memahami permasalahan tiap subjek yang 115 tentunya berbeda sehingga alternatif pemecahan masalahnya juga berbeda. Pada beberapa sesi juga melibatkan keluarga subjek untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang permasalahan yang dihadapi subjek dan pelaksanaan dari tindakan yang telah disusun. Terapi yang dilakukan di rumah tampak kurang formal dan memungkinkan untuk lebih memahami pasien dalam kehidupan sehari- hari di rumah. Terapi yang kurang formal juga mengesankan lebih mudah untuk membina rapport dan kepercayaan sehingga subjek menjadi lebih terbuka, mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Dengan psikoterapi di rumah, subjek dapat dengan leluasa dan santai untuk mengungkapkan semua permasalahannya. Penulis juga mendapatkan informasi dari keluarga maupun masyarakat sekitarnya, sehingga dapat mengetahui kehidupan subjek lebih dalam mengenai penyakitnya, kehidupan sosialnya, tingkat ekonominya dan lain lain.

4. Proses Terapi