seperti osteomielitis, endokarditis, dan furunkulosis. S. aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial pada luka pasca operasi Jawetz et al., 1995.
2.6 Zat Antibakteri
Zat antibakteri adalah zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat digunakan untuk kepentingan pengobatan infeksi pada manusia, hewan,
dan tumbuhan Schunack 1990 dalam Aulya, 2012. Aktivitas antibakteri ditentukan oleh interaksi zat tersebut dengan bakteri sehingga kualitas zat
antibakteri dapat ditentukan berdasarkan afinitas obat terhadap reseptor yang terdapat dalam sel bakteri Martina et al., 2012.
Aktivitas antibakteri yang dihasilkan oleh suatu senyawa dapat terjadi karena adanya beberapa mekanisme antara zat antibakteri tersebut dengan bakteri.
Secara umum, aktivitas dari zat antibakteri terjadi melalui beberapa mekanisme Chusni Lamb, 2005 yaitu:
a Mengganggu proses sintesis dinding sel Zat antibakteri dapat mengganggu sintesis dinding sel bakteri dengan cara
merusak lapisan peptidoglikan. Perusakan terjadi melalui pencegahan ikatan silang peptidoglikan pada tahap akhir sintesis dinding sel dengan cara
menghambat protein pengikat penisilin penicillin binding protein. Protein ini merupakan enzim dalam membran plasma bakteri yang secara normal terlibat
dalam penambahan asam amino yang berikatan silang dengan peptidoglikan dinding sel bakteri. Rusaknya lapisan penyusun ini menyebabkan dinding sel yang
terbentuk menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmosis,
sehingga menyebabkan mudah pecahnya sel atau lisis de Kruijff et al., 2008; Yount and Yeaman, 2013 dalam Guilhelmelli et al., 2013.
b Merusak membran plasma
Zat antibakteri bekerja langsung pada membran plasma mikroorganisme, meningkatkan permeabilitas dan menyebabkan kebocoran sel intraselular.
Membran plasma bersifat semipermiabel dan mengendalikan transport berbagai metabolit ke dalam dan luar sel. Adanya kerusakan struktur pada membran plasma
sebagai penghalang osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membran Chusni Lamb, 2005.
c Mengganggu sintesis protein sel Enzim dan struktur selular bakteri tersusun dari protein. Sintesis protein
adalah proses penting yang diperlukan untuk multiplikasi dan kelangsungan hidup semua sel bakteri. Beberapa jenis zat antibakteri menargetkan sintesis protein
bakteri dengan mengikat baik subunit 30S atau 50S dari ribosom intraseluler. Mekanisme ini mengakibatkan terganggunya sintesis asam-asam amino dan
menghasilkan protein yang inaktif yang selanjutnya mengganggu metabolisme sel normal bakteri, dan menyebabkan kematian organisme atau penghambatan
pertumbuhan dan multiplikasi Pratiwi, 2008. d Mengganggu sintesis asam nukleat
Deoxyribonucleic acid DNA dan Ribonucleic acid RNA adalah kunci
untuk replikasi semua bentuk hidup, termasuk bakteri. Beberapa zat antibakteri bekerja dengan mengikat komponen yang terlibat dalam proses sintesis DNA atau
RNA, yang menyebabkan gangguan proses sel normal yang pada akhirnya akan mengganggu multiplikasi bakteri dan kelangsungan hidup Pratiwi, 2008.
e Antimetabolit Antimetabolit merupakan substansi yang secara kompetitif menghambat
metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip dengan substrat normal untuk proses metabolisme sehingga proses metabolisme terhenti Chusni
Lamb, 2005.
2.7 Uji Aktivitas Antibakteri