Metode dilusi Difusi agar

RNA, yang menyebabkan gangguan proses sel normal yang pada akhirnya akan mengganggu multiplikasi bakteri dan kelangsungan hidup Pratiwi, 2008. e Antimetabolit Antimetabolit merupakan substansi yang secara kompetitif menghambat metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip dengan substrat normal untuk proses metabolisme sehingga proses metabolisme terhenti Chusni Lamb, 2005.

2.7 Uji Aktivitas Antibakteri

Menurut Pratiwi 2008 pengujian aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dilusi dan difusi agar.

2.7.1. Metode dilusi

a Dilusi cair broth dilution test Dilusi cair dilakukan dengan mencampurkan zat antibakteri pada media cair dengan pH 7-7,4 kemudian diencerkan dengan menggunakan beberapa tabung reaksi. Campuran dimasukkan pada suspensi bakteri yang mengandung bakteri uji yang telah disuspensikan dengan NaCl steril atau dengan TSB, yang tiap milimeternya mengandung kurang lebih 10 5 -10 6 bakteri Pratiwi 2008. Suspensi tersebut kemudian diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 18-24 jam dan diamati pertumbuhan bakterinya berdasarkan pada kekeruhan suspensi. Tabung yang keruh menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri, sedangkan tabung yang lebih bening menunjukkan bahwa zat antibakteri dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang diuji Jawetz et al., 1995. b Dilusi padat solid dilution test Zat antibakteri dicampur sampai homogen pada agar steril yang masih cair dengan suhu serendah mungkin pada berbagai konsentrasi. Larutan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cawan petri steril dan setelah memadat dioleskan bakteri uji pada permukaannya. Pertumbuhan bakteri ditandai oleh adanya kekeruhan setelah 18-24 jam diinkubasi. Apabila media semakin bening artinya zat antibakteri tersebut semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pratiwi 2008.

2.7.2 Difusi agar

Metode difusi agar dapat dilakukan melalui beberapa teknik Pratiwi, 2008 berikut. a Cakram kertas Teknik cakram kertas dilakukan pada medium agar dalam cawan petri yang diinokulasi dengan bakteri uji. Zat antibakteri yang akan diuji ditambahkan pada cakram kertas dan didiamkan hingga mengering, kemudian cakram-cakram tersebut diletakkan pada permukaan media agar dan diinkubasi 18-24 jam. Selama inkubasi maka zat uji yang ditambahkan dalam cakram berdifusi ke dalam agar. Apabila terdapat aktivitas antibakteri zat uji, maka akan terlihat zona inhibisi zona bening di sekeliling kertas cakram. Diameter zona inhibisi ini sebanding dengan konsentrasi, kelarutan, koefisien difusi, dan efektivitas antibakteri zat uji Pelczar dan Chan, 2011. b Silinder Teknik ini dilakukan dengan meletakkan silinder pada permukaan agar padat yang telah diinokulasi bakteri. Zat uji dimasukkan ke dalam silinder, kemudian diinkubasi. Aktivitas antibakteri terlihat sebagai zona inhibisi atau zona bening di sekeliling silinder Pratiwi, 2008. c Teknik perforasi Teknik perforasi menggunakan perforator untuk membuat lubang-lubang pada agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri uji, lalu zat uji dimasukkan ke dalam lubang-lubang tersebut. Aktivitas antibakteri dapat terlihat sebagai daerah inhibisi atau zona bening yang terbentuk di sekeliling lubang Pratiwi, 2008.

2.8 Media Uji Antibakteri

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella dysentriae, dan Lactobacillus acidophilus

25 148 90

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus

0 24 46

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KRISAN (Chrysanthemum morifolium Syn. Dendrathema grandiflora) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

8 51 16

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

0 6 13

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA TANIN DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Samanea saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli (E. coli).

0 1 11

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

0 1 11

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

1 1 38

Identifikasi dan uji bioaktivitas senyawa flavonoid dari ekstrak daun Trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

0 4 8