Bakteri Bakteri TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Bakteri

Escherichia coli Escherichia coli E. coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 µm; diameter 0,7 µm; lebar 0,4- 0,7 µm, bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata Jawetz et al., 1995. E. coli merupakan bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkana sehingga diperoleh dari sisa organisme lain. Bentuk mikroskopis E. coli dapat dilihat pada Gambar 2.2 dengan klasifikasi berikut. Kingdom : Eubacteria Divisi : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Ordo : Enterobacteriales Famili : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Species : Escherichia coli Todar, 2008 Escherichia coli merupakan flora normal usus yang berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam-asam empedu, dan penyerapan zat-zat makanan Haribi dan Yusron, 2010. Apabila jumlahnya meningkat, maka E. coli akan menjadi patogen sehingga dapat menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah E. coli dalam tubuh yaitu infeksi saluran kemih, diare atau gangguan pencernaan lainnya, sepsis, meningitis E. coli dan S. aureus adalah penyebab utama meningitis pada bayi Jawetz et al., 1995. Peningkatan jumlah E. coli dapat terjadi melalui air yang terkontaminasi kotoran manusia yang terinfeksi. Selain itu penularan juga dapat terjadi melalui kontak dari pekerja yang terinfeksi selama proses pembuatan makanan sehingga E. coli dapat menjadi salah satu penyebab penularan penyakit melalui makanan Foodborne disease Sanjaya dan Apriliana, 2009.

2.5 Bakteri

Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang tersusun dalam rangkaian seperti anggur yang tidak beraturan dengan diameter 0,7-1,2 µm, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37ºC, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar 20-25ºC Paryati, 2002 dalam Dewi, 2013. Bentuk mikroskopis S. aureus dapat dilihat pada Gambar 2.3, dengan klasifikasi sebagai berikut. Gambar 2.2 Bentuk Mikroskopis Koloni E. coli Sciencedaily, 2009 Kingdom : Bacteria Divisi : Firmicutes Class : Bacili Ordo : Bacillales Famili : Staphylococcaceae Genus : Staphylococcus Species : Staphylococcus Aureus Seubert, 2008 Staphylococcus aureus dapat memproduksi toksin dan dapat mengkontaminasi dan meracuni makanan dan merupakan merupakan flora normal pada lapisan mukosa kulit dan selaput mukosa manusia. Apabila jumlahnya terlalu banyak dan terjadi luka maka dapat menyebabkan penanahan dan abses Jawetz et al., 1995. S. aureus yang patogen bersifat invasif, menyebabkan hemolisis, membentuk koagulase, dan mampu meragikan manitol sehingga menyebabkan infeksi Elliot et al., 2013. Infeksi oleh S. aureus ditandai dengan kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah seperti pada penyakit infeksi ringan yaitu jerawat dan bisul. S. aureus bahkan dapat menyebabkan infeksi berat Gambar 2.3 Bentuk Mikroskopis Koloni S. aureus Afshinnekoo et al., 2015 seperti osteomielitis, endokarditis, dan furunkulosis. S. aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial pada luka pasca operasi Jawetz et al., 1995.

2.6 Zat Antibakteri

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma domestica Val.) Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Shigella dysentriae, dan Lactobacillus acidophilus

25 148 90

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Uji efektifitas ekstrak madu karet dalam menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus

0 24 46

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KRISAN (Chrysanthemum morifolium Syn. Dendrathema grandiflora) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

8 51 16

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

0 6 13

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA TANIN DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Samanea saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli (E. coli).

0 1 11

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

0 1 11

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

1 1 38

Identifikasi dan uji bioaktivitas senyawa flavonoid dari ekstrak daun Trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli.

0 4 8