21
mempunyai udara sejuk, dengan penghasilan masyarakat dari bertani jeruk dan industri pariwisata. Wilayah ini terkenal dengan jeruk Kintamani, Danau Batur,
serta pemandangan indahnya di Kintamani. Terpilihnya Kabupaten Bangli sebagai lokasi berdirinya rumah sakit jiwa menandakan bahwa di masa lalu, daerah ini
dipandang sebagai wilayah sejuk yang mampu mengondisikan suasana tenang kepada seseorang.
Akan tetapi, bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Udayana pada bulan Februari 2014 lalu, mulai menguak fenomena
yang ada pada kabupaten ini. Survei awal yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Bangli pada tanggal 5 Maret 2014 yang lalu, memberikan gambaran mengejutkan.
Bahwa rentang waktu 2012 sampai 2015, terjadi 56 kali upaya bunuh diri yang dilakukan oleh warga Bangli. Meski sebagian orang berhasil diselamatkan, angka
inilah yang mendorong pemilihan tempat di Kabupaten Bangli untuk melakukan penelitian. Dilihat dari alamatnya, peristiwa bunuh diri tersebar di berbagai
wilayah di Bangli seperti Bayung Gede, Busung Biu, Batur, Songan, Br. Kawan, sukawana, dan daerah-daerah terpencil lainnya.
IV.2. Metode Penentuan Informan
Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan dengan melihat realitas munculmya upaya-upaya bunuh diri tersebut. Dalam penelitian kualitatif, jumlah
informan tidak ditentukan secara pasti akan tetapi ditarik berdasarkan informan yang ada. Secara umum, pemilihan informan dalam penelitian kualitatif dilakukan
secara purposif, yakni informan yang sudah ditentukan. Melalui survei awal yang sudah dilakukan di Rumah Sakit Umum Bangli. Informan yang dipilih tidak
hanya mereka yang berhasil selamat dari percobaan bunuh diri namun juga keluarga korban meninggal karena bisa jadi akan sangat sulit mendapatkan
keterangan dari informan yang masih hidup karena mungkin masih trauma dan ibarat membuka luka lama jika dipaksa diwawancarai.
IV.3. Unit Analisis
22
Unit analisisnya adalah keluarga, dengan individu yang melakukan upaya bunuh diri atau keluarga dari korban yang melakukan bunuh diri tersebut.
Individu yang melakukan upaya bunuh diri dan saksi hidup keluargaorang terdekat ini merupakan sumber yang paling mampu memberikan jawaban tentang
berbagai faktor yang mendorong mereka melakukan upaya tersebut. Akan tetapi, untuk lebih merepresentasikan hasil penelitian, lingkungan sekitar dari keluarga
tersebut juga akan dianalisis melalui pendekatan kualitatif, termasuk juga relasi- relasi sosial yang pernah dilakukan oleh subyek yang melakukan upaya tersebut.
IV.4. Sumber Data
Data yang didapatkan pada penelitian ini berasal dari sumber data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan melakukan wawancara pada
informan, yaitu pada individu yang melakukan upaya bunuh diri, keluarga serta berbagai kerabat yang ada di lingkungan tempat tinggal tersebut. Disamping itu,
lingkungan yang menjadi wilayah penelitian juga disurvei secara langsung sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih konkrit dalam penelitian ini.
Sedangkan data sekunder diambil dari data-data di lingkungan seperti kemiskinan yang ada di wilayah lokasi penelitian, baik yang ada di kantor kepala desa,
maupun di Kabupaten Bangli, pembangunan. Termasuk juga data sekunder adalah berupa berbagai bacaan dan data yang ada, baik di buku-buku psikologi, catatan-
catatan di rumah sakit, catatan kriminal di pantor kepolisian dan berbagai catatan terkait yang ada di kantor desa, camat maupun kabupaten.
IV.5. Teknik Pengumpulan Data