Penilaian Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

43 sangatmendukungkarirsaya’. Butir-butir pernyataan keduavariabelinidiukur dengan skala lima poin, mulai dari 1= sangat tidak setuju, sampai dengan 5= sangat setuju.

3.6. Penilaian Instrumen Penelitian

Validitas merupakan unsur penting pengukuran, karena menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Validitas konstruk menunjukkan keakuratan suatu alat ukur atau serangkaian pengukuran dalam mempresentasikan suatu konsep atau teori. Dalam penelitian ini digunakan batasan factor loadings sebesar 0,30 sebagai nilai signifikansi minimal secara statistik dalam pengujian validitas menurut Hair et al. 2006:128. Dalam menilai reliabilitas data, digunakan nilai Cronbach’salpha, yang bertujuan untuk mengetahui unidimensionalitas butir-butir pernyataan terhadap variabel yang diteliti. PenilaianreliabilitasdalamstudiiniditetapkandenganbatasannilaiCronbach’s alphasebesar 0,60. Menurut Hair et al. 2006:139, batasannilaiinidapatditerimauntukpenelitian yang bersifateksplorasikonstruk, sepertihalnyastudiini.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier berganda. Analisis regresi pada dasarnyadigunakan untuk menguji hubungan kausal 44 antar variabel pada studi mengenai ketergantungan suatuvariabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebaspenjelasLilly et al., 2006. Tujuannya adalah untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang diketahui. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktualnya dapat diukur melalui kebaikan-suai goodness-of-fitmodel yang ditunjukkan dari empat besaran. Pertama, koefisien determinasi, yang ditunjukkan melalui besar kecilnya nilai R 2 yang mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikatolehadanyavariasivariabelbebas. Kedua, nilai statistik F, yang diperoleh dari hasil analisis varian sebagai pengukuran apakah model regresi menunjukkan serangkaian koefisien regresi yang secara total signifikan secara statistik. Ketiga, nilai statistik t, untuk pengujian suatu hipotesis mengenai koefisien regresi parsial setiap variabel penjelas yang dipertimbangkan dalam model regresi. Keempat, koefisien regresi parsial yang terstandardisasi standardized β, untuk melihat tingkat penting variabel-variabel penjelas secara relatif.Koefisien ini digunakan karena mampu mengeliminir perbedaan unit ukuran pada variabel bebas. 45

BAB IV DAN

Pada Bab ini akan dijelaskan mengenaihasil analisis data pembahasannya. Aspek- aspek yang dilaporkan meliputi karakteristik sampel, pengujian validitas dan reliabilitas konstruk, serta hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis disertai komparasi dengan hasil- hasil studi terdahulu baik secara teoritis maupun empiris, diuraikan pada bagian akhir. Data dalam penelitian ini dianalisis melalui dua kategori, yakni analisis deskriptif dan inferensial. Analisis jenis pertama dilakukan untuk melakukan deskripsi terhadap responden penelitian, sedangkan analisis jenis kedua digunakan untuk menguji hipotesis, sehingga dapat digunakan untuk menarik simpulan. 4.1. Hasil Analisis dan Pembahasan 4.1.1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahuikarakteristik sampel pada penelitian ini diuraikan menurut variabel umur, tingkat pendidikan, sektor pekerjaan, jenis pekerjaan, dan masa kerja Tabel 4.1. Umuristri dan suami secara berturut-turut terpusat pada kelompok 41-45 tahun dan 46-50 tahun dengan rerata yang sedikit berbeda yaitu sekitar 42 dan 45 tahun. Ini menunjukkan bahwa umur suami pada umumnya lebih tinggi dibandingkan istrinya. Berbeda halnya dengan para istri yang berusia maksimal 55 tahun, sekitar 3 persen dari jumlah keseluruhan kepala keluarga suami masih bekerja di atas umur 55 tahun. Kondisi ini merupakan suatu indikasi bahwa suami tetap bertindak sebagai pencari nafkah utama dalam sebuah keluarga. Hal ini berimbas pada masa kerja para suami yang mencapai lebih dari 31 tahun, sedangkan hanya mencapai maksimal 30 tahun bagi para istri.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA DAN KONFLIK KELUARGA PEKERJAAN PADA KEPUASAN KERJA DENGAN SENTRALITAS PEKERJAAN KELUARGA SEBAGAI VARIABEL MODERATOR (Studi pada Perawat Instalasi Rawat Inap Ji

1 51 122

Menguji efek moderasi konflik dari domain pekerjaan dan keluarga pada Work Family Conflict Outcomet

0 6 12

Efek Moderasi Konflik dari Domain Pekerjaan dan Keluarga pada Work Family Conflict Outcomes

0 3 12

HUBUNGAN KONFLIK PEKERJAAN – KELUARGA, STRES, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KINERJA DAN HUBUNGAN KONFLIK PEKERJAAN – KELUARGA, STRES, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KINERJA DAN KEINGINAN UNTUK MENINGGALKAN ORGANISASI.

0 4 15

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Konflik Pekerjaan Keluarga Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 14

Resiliensi Pada Remaja Dengan Yang Mengalami Konflik Antara Keluarga dan Pekerjaan.

0 2 3

HUBUNGAN KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH DENGAN KINERJA BIDAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA.

0 1 13

Hubungan Konflik Peran, Konflik Pekerjaan-Keluarga dan Pekerjaan Berlebih dengan Kinerja Bidan Puskesmas di Kota Surakarta IMG 20150521 0001

0 0 1

PENGARUH KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT AIR MANCUR DI WONOGIRI

0 0 12

KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN KONFLIK KELUARGA-PEKERJAAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PASANGAN BERKARIR GANDA PADA PEGAWAI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

0 0 9