Populasi danSampel METODE PENELITIAN

33 terintegrasi sesuai dengan hubungan strain-stress ketegangan dan tekanan.Tujuan pelaksanaan survai sesuai dengan tujuan umum riset survaiseperti yang dikemukakan oleh Neuman 200:21 yaitu mendeskripsikan, menjelaskan, dan menggali descriptive, explanatory, exploratory. Aras analisis pada penelitian ini adalah individual serta pasangan suami dan istri.

3.2. Latar penelitian

Penelitian dilakukan padalatar budaya Timuryaitu Provinsi Bali, yang dikenaldengankekayaanbudayadankekuatanikatankekerabatannya. Lokasi penelitian dipilih di daerah perkotaan, yaitu Kota Denpasar, dengan menyasar keempat kecamatan yang ada yakniKecamatan Denpasar Utara, Denpasar Selatan, Denpasar Timur, dan Denpasar Barat. Pemilihan daerah perkotaan didasarkan atas pertimbangan bahwaupaya penyeimbangan tuntutan-tuntutan peran pekerjaan, keluarga, dan budaya cenderunglebih sulit dibandingkan di wilayah perdesaan.Selain itu, karena implikasi penelitian ini lebih banyak ditujukan bagi intervensi kebijakan sumberdaya manusia pada baik institusi publik maupun swasta, maka pemilihan daerah perkotaan dianggap tepat, mengingat kedua institusi ini umumnya berada di daerah perkotaan.

3.3. Populasi danSampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pasanganbekerjayang terikat dalam satu perkawinan dan hidup dalam satu rumah,serta berasal dari keluarga inti atau 34 keluarga luasyang berdomisili di daerah perkotaan. Secara praktis, mereka dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Beda halnya dengan pendapat Hall dan Hall1980 dalam Cherpas, 1985 bahwa pasangan tidak berarti harus menikah, monogami, dan heteroseksual, pada studi ini, yang dimaksud dengan pasangan adalah menikah, monogami, dan heteroseksual. Hammer et al. 2003 juga menjelaskan bahwa dalam penelitian tentang konflik peran, pasangan yang dijadikan responden harus heteroseksual karena pada ‘pasangan sejenis’, isu konflikperan akan berbeda. Untuk mempermudah pembatasan sampel, beberapa kriteria tambahan perlu ditetapkan.Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Asumsi dasar dari purposive sampling adalah dengan penilaian yang baik dan strategi yang layak, sampel dapat dikembangkan secara memuaskan gunamenjawab tujuan penelitian yang ingin dicapai Cron, 2001. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penentuan sampel adalah 1 bekerja dalam sebuah organisasiperusahaan baik di sektor publik maupun swasta;2 bekerja minimal 35 jam per minggu jam kerja normal adalah 35 jamminggu menurut ketentuan Badan Pusat Statistik Indonesia; 3 berasal dari keluarga dengansuami dan istri bekerja; 4 telah menikah selama paling sedikit satu tahun; 5 telah bekerja minimal selama satu tahun; 6 beragama Hindu;dan 7 terlibatsebagaianggotabanjaradat di kecamatantempattinggalnya. 35 Studi-studi tentang konflik peran yang dilakukan selama ini,difokuskan kepada perempuan bekerja, jarang sekali penelitian yang menyentuh kaum laki-laki Wallace, 1999.Sampel dalam studi ini adalah pasangan bekerja dengan ukuran yang ditentukan secara kuota yaitu 200 pasangan 400 responden.Dengan demikian, data studi ini terdiri dari 200 orang laki-laki suami dan 200 orang perempuan istri.

3.4. Penyebaran dan Respon Kuesioner

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA DAN KONFLIK KELUARGA PEKERJAAN PADA KEPUASAN KERJA DENGAN SENTRALITAS PEKERJAAN KELUARGA SEBAGAI VARIABEL MODERATOR (Studi pada Perawat Instalasi Rawat Inap Ji

1 51 122

Menguji efek moderasi konflik dari domain pekerjaan dan keluarga pada Work Family Conflict Outcomet

0 6 12

Efek Moderasi Konflik dari Domain Pekerjaan dan Keluarga pada Work Family Conflict Outcomes

0 3 12

HUBUNGAN KONFLIK PEKERJAAN – KELUARGA, STRES, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KINERJA DAN HUBUNGAN KONFLIK PEKERJAAN – KELUARGA, STRES, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KINERJA DAN KEINGINAN UNTUK MENINGGALKAN ORGANISASI.

0 4 15

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Konflik Pekerjaan Keluarga Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 14

Resiliensi Pada Remaja Dengan Yang Mengalami Konflik Antara Keluarga dan Pekerjaan.

0 2 3

HUBUNGAN KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH DENGAN KINERJA BIDAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA.

0 1 13

Hubungan Konflik Peran, Konflik Pekerjaan-Keluarga dan Pekerjaan Berlebih dengan Kinerja Bidan Puskesmas di Kota Surakarta IMG 20150521 0001

0 0 1

PENGARUH KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT AIR MANCUR DI WONOGIRI

0 0 12

KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN KONFLIK KELUARGA-PEKERJAAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PASANGAN BERKARIR GANDA PADA PEGAWAI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

0 0 9