Konflik Pekerjaan-keluarga Konflik keluarga-pekerjaan Otonomi kerja Keterlibatan dalam pekerjaan Komitmen waktu terhadap pekerjaan

40 variable, sedangkan keberadaan pembantu rumah tangga, lokus pengendalian, dan coping strategy merupakan discrete variable.

3.5.1. Konflik Pekerjaan-keluarga

Konflik pekerjaan-keluarga KPK didefinisi sebagai gangguan pada pemenuhan peran keluarga akibat tuntutan yang dialami ketika menjalankan peran pekerjaan. Variabel ini dukur melalui 3 pertanyaan yang diacu dari Parasuraman dan Simmers 2001. Butir-butir pernyataan diukur dengan skala lima poin, mulai dari 1= tidak pernah, sampai dengan 5= sangat sering.

3.5.2. Konflik keluarga-pekerjaan

Konflik keluarga-pekerjaan KKP didefinisi sebagai gangguan pada pemenuhan peran pekerjaan akibat tuntutan yang dialami ketika menjalankan peran keluarga. Variabel ini dukur melalui 3 pertanyaan yang diacu dari Parasuraman dan Simmers 2001. Butir-butir pernyataan diukur dengan skala lima poin, mulai dari 1= tidak pernah, sampai dengan 5= sangat sering.

3.5.3. Otonomi kerja

Otonomi kerja didefinisi sebagai tingkat kebebasandiskresi yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan. Variabel ini diukur dengan 4 butir pernyataan yang dikembangkan oleh Beehr, 1976 dalam Ahuja et al., 2007. Contoh pernyataan adalah ‘saya memiliki kewenangan untuk memprakarsai proyek- 41 proyekataukegiatan-kegiatan dalam pekerjaan saya’. Butir-butir pernyataan diukur dengan skala lima poin, mulai dari 1= tidak pernah, sampai dengan 5= sangat sering.

3.5.4. Keterlibatan dalam pekerjaan

Keterlibatan dalam pekerjaan didefinisi sebagai pentingnya pekerjaan bagi individualdan bagi keterlibatan psikologis dalam menjalankan peran pekerjaan. Variabel ini diukur dengan 4 butir pernyataan yang dikembangkan oleh Lodahl dan Kejner 1965dalamFrone et al., 1992.Contoh pernyataan adalah ‘kepuasan utama dalam hidup saya berasal dari pekerjaan saya’. Butir-butir pernyataan diukur dengan skala lima poin, mulai dari 1= sangat tidak setuju, sampai dengan 5= sangat setuju.

3.5.5. Komitmen waktu terhadap pekerjaan

Variabel ini didefinisi sebagai keluasan tuntutan terhadap peran pekerjaan. Variabel ini diukur dengan laporan responden terkait dengan pertanyaan tentang: ‘Berapa jam rata-rata anda bekerja dalam sehari, termasuk waktu yang dihabiskan di tempat kerja, waktu yang dihabiskan di perjalanan, dan waktu yang dicurahkan untuk melakukan pekerjaan kantor di rumah’?

3.5.6. Keterlibatan dalam keluarga

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA DAN KONFLIK KELUARGA PEKERJAAN PADA KEPUASAN KERJA DENGAN SENTRALITAS PEKERJAAN KELUARGA SEBAGAI VARIABEL MODERATOR (Studi pada Perawat Instalasi Rawat Inap Ji

1 51 122

Menguji efek moderasi konflik dari domain pekerjaan dan keluarga pada Work Family Conflict Outcomet

0 6 12

Efek Moderasi Konflik dari Domain Pekerjaan dan Keluarga pada Work Family Conflict Outcomes

0 3 12

HUBUNGAN KONFLIK PEKERJAAN – KELUARGA, STRES, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KINERJA DAN HUBUNGAN KONFLIK PEKERJAAN – KELUARGA, STRES, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KINERJA DAN KEINGINAN UNTUK MENINGGALKAN ORGANISASI.

0 4 15

PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Konflik Pekerjaan Keluarga Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 14

Resiliensi Pada Remaja Dengan Yang Mengalami Konflik Antara Keluarga dan Pekerjaan.

0 2 3

HUBUNGAN KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH DENGAN KINERJA BIDAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA.

0 1 13

Hubungan Konflik Peran, Konflik Pekerjaan-Keluarga dan Pekerjaan Berlebih dengan Kinerja Bidan Puskesmas di Kota Surakarta IMG 20150521 0001

0 0 1

PENGARUH KONFLIK PERAN, KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN PEKERJAAN BERLEBIH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT AIR MANCUR DI WONOGIRI

0 0 12

KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA DAN KONFLIK KELUARGA-PEKERJAAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PASANGAN BERKARIR GANDA PADA PEGAWAI UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

0 0 9