komisaris independen memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah kecurangan laporan keuangan sebagai variabel dependennya. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel independennya, penelitian ini menggunakan bystander effect dan
whistleblowing sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan analisis fraud triangle yang diadopsi dalam SAS No.99. Perbedaan selanjutnya
pada penggunaan responden, penelitian ini menggunakan responden pada mahasiswa Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan responden pada perusahaan manufaktur yang
listing di BEI tahun 2009-2010.
2. Sharon Naomi 2015
Penelitian yang berjudul “Penerapan Whistleblowing System Dan
Dampaknya Terhadap Fraud. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan whistleblowing system, serta mengetahui dampak penerapan
whistleblowing system terhadap fraud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan whistleblowing system di PT Telekomunikasi Indonesia
sudah berjalan dengan baik karena adanya penurunan tingkat fraud dari tahun 2010 hingga tahun 2013, juga menyebutkan bahwa Indonesia masih
rentan terhadap kasus fraud, namun dengan diterapkannya whistleblowing system, dapat mengurangi atau meminimalisir kasus fraud yang terjadi.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah kecurangan laporan keuangan sebagai variabel dependennya dan
whistleblowing variabel independennya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel independennya, penelitian ini
menambahkan menggunakan variabel bystander effect. Perbedaan selanjutnya pada penggunaan responden, penelitian ini menggunakan
responden pada mahasiswa Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sedangkan
penelitian sebelumnya menggunakan responden pada PT Telekomunikasi Indonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2013.
3. Vredy Octaviari Nugroho 2015
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Whistleblowing System Terhadap Pencegahan Fraud Dengan Perilaku Etis Sebagai Variabel Intervening Pada PT Pagilaran
”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1 Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud, 2 Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Perilaku Etis, 3
Pengaruh Perilaku Etis terhadap Pencegahan Fraud, 4 Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System terhadap Pencegahan Fraud
melalui Perilaku Etis.
Hasil uji hipotesis menunjukkan: 1 Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing
System berpengaruh
signifikan positif
terhadap Pencegahan Fraud, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas
signifikansi 0,004
0,05, 2
Persepsi Karyawan
Mengenai Whistleblowing System berpengaruh signifikan positif terhadap Perilaku
Etis, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas signifikansi 0,018 0,05, 3 Perilaku Etis berpengaruh signifikan positif terhadap
Pencegahan Fraud, hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas signifikansi
0,004 0,05,
4 Persepsi
Karyawan Mengenai
Whistleblowing System tidak berpengaruh terhadap Pencegahan Fraud melalui Perilaku Etis, hal ini dibuktikan dengan nilai t penelitian 1,6825
t tabel 2,042. Persamaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah
mengenai teori kecurangan laporan keuangan dan whistleblowing. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
variabel independennya, penelitian ini menggunakan bystander effect, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan persepsi karyawan dan
perilaku etis sebagai variabel intervening. Perbedaan selanjutnya pada penggunaan responden, penelitian ini menggunakan responden pada
mahasiswa Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sedangkan penelitian
sebelumnya menggunakan responden seluruh karyawan Kantor Direksi PT Pagilaran.
4. A Ivan Sudibyo 2010