Pada level representasi representation , yang akan diamati meliputi kerja kamera yaitu Long Shot, Medium Shot dan close Up. Pada penataan suara digunakan
Voice over di beberapa scene, selain itu akan ditambahkan juga Sound effect untuk memberikan tambahan ilusi dan juga music untuk mendukung keadaan emosional
suatu adegan sedangkan pada teknik editing yang digunakan untuk memilih scene yang ada hubungannya dengan munculnya sosok Tuhan. Level representasi ini
membantu dalam melakukan analisis pada level realitas.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek dan Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Objek
Film Bruce Almighty diproduksi oleh Universal Pictures, adalah studio film Amerika tertua yang masih terus berproduksi. Universal Pictures ini berdiri sejak
1912 yang didirikan oleh Carl Laemmle. Salah satu film produksi Universal Pictures adalah Bruce almighty yang disutradarai oleh Tom Shadyac. Pria kelahiran
Virginia, USA 1958 ini mengawali debutnya sebagai sutradara dalam film Ace Ventura: Pet Detective dan juga membuat nama Tom semakin melambung. Selain
menjadi sutradara Tom juga pernah merambah sebagai produser, aktor bahkan penulis skenario.
Sutradara Tom Shadyac untuk ketiga kalinya berpasangan dengan Jim Carrey setelah Ace Ventura: Pet Detective, 1994, dan Liar Liar, 1997. Kerjasama
mereka kembali mengguncang bioskop. Film yang berdurasi 101 menit ini sukses menembus box office dan menuai banyak kritik. Ketika pertama kali dirilis di
Amerika mampu menempati posisi pertama di Box Office dan mampu mengalahkan film The Matrix Reloaded yang sudah 1 minggu berada diposisi puncak. Dari hasil
penjualan film Bruce Almighty telah membuat record baru sebagai film komedy terlaris sepanjang 17 tahun belakangan.
Film Bruce almighty ini menceritakan tentang Bruce Nolan – Jim Carrey, memiliki semuanya. Pekerjaan, tempat tinggal, mobil, bahkan pendamping yang
sabar, Grace – Jennifer Aniston. Jika Grace yang mengelola tempat penitipan anak mensyukuri apa yang dimiliki, tidak demikian dengan Bruce. Dibutakan
ambisi, ia berkeinginan kuat menjadi pembawa berita di channel 7. Seolah-olah itu hal paling penting di dunia. Kebencian pada rival beratnya, Evan Baxter – Steven
Carell, begitu besar dan menjadikannya pendengki.
Sampai akhirnya, Bruce mengalami hari paling naas dalam hidup. Setelah kecewa tak terpilih sebagai pembawa berita, ia mengucapkan sumpah serapah yang
tak pantas diucapkan di depan kamera dalam acara siaran langsung. Tak heran kalau ia dipecat. Ketika mengemasi barang untuk dimasukkan ke mobil, ia masih
sempat menceramahi berandalan yang mengganggu tunawisma. Karuan saja ia dipukuli dan mobilnya dirusak. Dengan kekecewaan mendalam, ia menyerukan
kekesalannya kepada Sang Pencipta.
Siapa mengira, kekecewaannya langsung mendapat tanggapan? Berkali-kali Bruce diminta menghubungi nomor telepon yang secara misterius muncul di pager
nya. Setelah mengabaikan panggilan itu berkali-kali, Bruce penasaran juga. Bagaimana mungkin pager yang sudah rusak masih bisa berfungsi? Tahu apa yang
terjadi kemudian? Singkat kata, umpatan Bruce membuat Tuhan – Morgan Freeman, menyerahkan kekuasaan padanya. Bruce mengira ia dikerjai orang iseng.
Namun sesudahnya Bruce punya kekuatan tak terhingga. Untuk menjajal kemampuan, Bruce membelah sup pesanannya menjadi dua, persis