Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang peranan komunikasi kepemimpinan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan telah dilakukan oleh Tommy 1996 . Tujuan penelitiannya adalah ingin mengetahui bagaimana implikasi proses komunikasi kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan hotel berbintang di kawasan wisata Nusa Dua berdasarkan teori yang sudah ada, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara dan kuisioner. Variabel bebasnya adalah peranan komunikasi kepemimpinan dan variabel tidak bebasnya adalah produktivitas kerja karyawan. Didapat gambaran proses komunikasi kepemimpinan dan kondisi produktivitas kerja karyawan, data – data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan skala likert, analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus produktivitas, analisis koefisien korelasi, determinasi dan . Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui melalui analisis korelasi sebesar 0,5827, ini berarti adanya hubungan yang kuat antara komunikasi kepemimpinan dengan produktivivtas kerja karyawan. Dimana variasi produktivitas kerja karyawan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor komunikasi kepemimpinan dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Penelitian selanjutnya dengan judul :“ Peranan Komunikasi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Di Megastore – Hard Rock Hotel Bali “, dari Fritz 1998 . Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui bagaimana peranan komunikasi kepemimpinan dan implikasinya terhadap produktivitas kerja karyawan di Megastore – Hard Rock Hotel Bali, berdasarkan teori yang sudah ada maka untuk menguji teori tersebut dapat dilakukan melalui data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, kuesioner dan studi kepustakaan, dimana jenis datanya dibagi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel terikatnya adalah produktivitas kerja karyawan dan variabel tidak terikatnya adalah komunikasi kepemimpinan. Data – data tersebut diolah dan dianalisis dengan analisis kuantitatif yaitu menggunakan analisis skala likert dan analisis kualitatif dengan menggunakan rumus produktivitas, analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yaitu variabel komunikasi kepemimpinan dan variabel produktivitas tenaga kerja, analisis determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel komunikasi kepemimpinan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan dan yang terakhir dengan menggunakan analisis untuk megetahui apakah hasil perhitungan – perhitungan di atas adalah signifikan atau tidak. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Megastore – Hard Rock Hotel Bali dapat diketahui bahwa peranan komunikasi kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap karyawannya telah dilaksanakan dengan baik. Skor yang didapat melalui analisis skala likert menunjukan skor 3,90 yang berarti penerapan komunikasi kepemimpinannya sudah baik. Sedangkan tentang implikasi dari proses komunikasi kepemimpinan itu sendiri terhadap produktivitas didapat koefisien korelasi sebesar 0,73 melalui perhitungan analisis korelasi. Koefisien korelasi sebesar 0,73 tersebut berarti adanya hubungan yang positif dan kuat antara kedua variabel. Untuk analisis determinasi didapat koefisien determinasi sebesar 53,29 yang berarti 53,29 variasi variabel produktivitas diterangkan oleh variabel komunikasi kepemimpinan dan sisanya diterangkan oleh fakto – faktor lain. Hasil analisis menunjukan bahwa hasil perhitungan adalah signifikan sesuai dengan yang diperoleh 3,6414, dimana angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan 1,333. Selanjutnya penelitian dengan judul : “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pand’s collection Semarang”, dari Siswandi 2011. Tujuan dari penelitiannya adalah : 1 Untuk menganalisis variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. 2 Untuk menganalisis variabel komunikasi internal terhadap kinerja karyawan. 3 Untuk menganalisis variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. 4 Untuk menganalisis varabel gaya kepemimpinan, komunikasi internal dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa: 1 Gaya kepemimpianan X1 mempunyai hubungankorelasi yang signifikan dengan kinerja karyawan Y karena Sig. = 0,000 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,656 atau tergolong sangat kuat; 2 Komunikasi internal X2 mempunyai hubungankorelasi yang signifikan dengan kinerja karyawan Y karena Sig. = 0,044 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,182 atau tergolong kuat; 3 Motivasi kerja X3 mempunyai hubungankorelasi yang signifikan dengan kinerja karyawan Y karena Sig. = 0,029 0,05 dengan koefisien korelasi sebesar 0,191 atau tergolong kuat; 4 Gaya kepemimpinan X1, komunikasi internal X2 dan motivasi kerja X3 secara simultan memiliki hubungan signifikan dan positif dengan kinerja karyawan Y yang ditunjukan oleh nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari pada 0,05 dan 57,343 yang lebih besar dibanding 3,13. Berdasarkan ketiga penelitian di atas dengan penelitian sekarang adalah sama - sama meneliti tentang komunikasi kepemimpinan dan produktivitas kerja. Persamaan kedua adalah pada teknik analisis data yang sama seperti mengukur skala sikap dengan skala likert, rumus produktivitas, analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, analisis determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel komunikasi kepemimpinan terhadap variabel produktivitas kerja dan terakhir dengan menggunakan untuk mengetahui apakah hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak. Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian sebelumnya adalah terletak pada lokasi tempat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Nusa Dua Beach Hotel Spa, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tommy 1996 dilakukan di Kawasan Wisata Nusa Dua, penelitian oleh Fritz 2002 dilakukan di Megastore – Hard Rock Hotel Bali dan penelitian Siswandi 2011 dilakukan di Pand’s Collection Semarang. Sedangkan dalam penelitian Siswandi yang menjadi perbedaan adalah menggunakan 3 variabel. Adapun manfaat dari penelitian sebelumnya bagi peneliti adalah menjadi kerangka dasar dalam penelitiannya dan memberikan beberapa konsep yang bisa digunakan oleh peneliti. 2.2 Deskripsi Konsep Komunikasi 2.2.1 Definisi Komunikasi