Index of Complexity, Outcome and Need ICON

2.2.4 Index of Complexity, Outcome and Need ICON

Index of Complexity, Outcome and Need ICON ini telah dikembangkan dan digunakan untuk mengevaluasi kompleksitas perawatan ortodonti. ICON didasarkan pada penilaian subjektif dari 97 ortodontis dari sembilan negara. ICON ini terdiri dari lima komponen Tabel 5 : 9 1. Komponen Estetis AC: yang digunakan adalah komponen estetika dari IOTN. Setelah Grade diperoleh, kemudian dikalikan dengan bobot 7. 2. Crossbite: jika ditemukan hubungan antar gigi cusp to cusp atau lebih buruk lagi di segmen bukal. Ini termasuk bukal dan lingual crossbite dari satu atau lebih gigi dengan atau tanpa perpindahan mandibula. 3. Hubungan vertikal anterior: Sifat ini termasuk openbite tidak termasuk kondisi pertumbuhan dan deep bite. Jika kedua ciri dijumpai, hanya Grade yang tertinggi yang dicatat dan dihitung. 4. Lengkung gigi atas berjejal spacing: Jumlah mesio-distal mahkota gigi- geligi dibandingkan dengan lingkar lengkung yang tersedia. 5. Hubungan antero-posterior segmen bukal: dinilai sesuai dengan tabel 5 untuk setiap sisi secara bergantian, kemudian nilai keduanya ditambahkan. 6. Perhitungan nilai akhir : setelah semua nilai telah diperoleh dan dikalikan dengan bobot masing-masing, kemudian ditambahkan untuk menghasilkan ringkasan Grade akhir Tabel 5. Universitas Sumatera Utara

2.3 Penilaian Klinis Akan Perlunya Perawatan

Protrusi, iregular, atau maloklusi gigi dapat menyebabkan tiga tipe masalah pada pasien: 1 Diskriminasi karena tampilan wajah; 2 Masalah fungsi rongga mulut, termasuk kesulitan pergerakan rahang, temporomandibular joint dysfunction, dan masalah dalam mengunyah, menelan atau berbicara; dan 3 Lebih besar kerentanan terhadap trauma, penyakit periodontal atau karies gigi. 6 Sehingga alasan yang biasa melatari penerapan perawatan ortodonti adalah perlunya memperbaiki kesehatan rongga mulut, fungsi rongga mulut, dan penampilan pribadi. 18 Tabel 5. Protokol pemberian Grade susunan oklusal Daniels dan Richmond, 2000 9 Grade 1 2 3 4 5 Estetik 1-10 menggunakan AC dari IOTN Berjejal pada lengkung gigi atas Grade tertinggi dari spacing atau gigi berjejal Kurang dari 2 mm 2,1-5 mm 5,1-9 mm 9,1-13 mm 13,1-17 mm 17 mm atau gigi impaksi Spacing pada lengkung gigi atas Transversal ≤2 mm 2,1-5 mm 5,1-9 mm 9 mm Crossbite Hubungan cusp to cusp atau lebih Tidak ada crossbite crossbite Openbite gigi insisivus Grade tertinggi dari openbite atau overbite Gigitan komplit kurang dari 1 mm 1,1-2 mm 2,1-4 mm 4 mm Overbite gigi insisivus Mencakup gigi insisivus bawah ≤ 13 gigi 13-23 13 - hampir keseluruhan mahkota keselur uhan mahkot a gigi Antero- posterior segmen bukal kiri dan kanan ditambahkan hubungan cusp dengan embrasur, Klas I,II,III hubungan cusp yang lebih tinggi tetapi belum cusp to cusp cusp to cusp Universitas Sumatera Utara