memiliki kemampuan dalam mengarahkan pendidikan anak-anaknya secara baik.
Hasil penelitian ini juga didukung hasil penelitian Susetyo Sumarjo 1999 yang mendapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif tingkat
pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. jadi dapat dikatakan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orang
tua maka makin tinggi pula minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Hubungan prestasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua
dengan minat melanjutkan pendidikan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan prestasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Esti Setya Rini 2011 yaitu terdapat hubungan positif dan
signifikan tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar siswa secara bersama-sama dengan minat belajar. Akan tetapi banyak faktor lain yang
mempengaruhi minat belajar siswa. Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap. Belajar menunjukkan beberapa perubahan di dalam tingkah laku,
sebagai hasil dari latihan atau beberapa jenis pengalaman atau interaksi dengan lingkungannya.
Melanjutkan pendidikan berarti melanjutkan proses belajar, Sukamadinata 2009 menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi
belajar adalah kemampuan intelektual hasil belajar oleh karena itu hasil penelitian ini sejalan dengan kajian teori bahwa kemampuan intelektual
seseorang mempengaruhi individu tersebut dalam minat melanjutkan pendidikan.
Pendapat Sukardi 1988 minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari
perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Siswa Sekolah Menengah Atas SMA sebagai salah satu unsur sumberdaya manusia yang potensial sangat diperlukan dalam rangka
mencapai kemajuan bangsa. Di Indonesia, pendidikan diarahkan pada pembentukan manusia Indonesia seutuhnya sebagai warga Negara yang
pancasila. Pada dasarnya, proses pendidikan dapat terjadi dalam banyak
situasi sosial yang menjadi ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan
yang terkenal dengan sebutan : Tri Logi Pendidikan, yaitu Pendidikan di dalam Keluarga Pendidikan Informal, Pendidikan di dalam Sekolah
Pendidikan Formal, dan Pendidikan di dalam Masyarakat Pendidikan Non Formal.
Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir, pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya
yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga
segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik
dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik disengaja maupun tidak disengaja
sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya.
C. KETERBATASAN PENELITIAN