dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar, 2 dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, 3 dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, 4
dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa, 5 pembelajaran akan lebih menarik, 6 siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain dan 7 metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh
guru, sehingga siswa tidak merasa bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
e. Klasifikasi Media Pembelajaran
Masing-masing jenis media mempunyai karateristik tertentu, atau setiap media mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Tidak ada satu
jenis media yang tepat atau cocok untuk menyajikan semua jenis materi pelajaran. Jenis media tertentu hanya tepat untuk menyajikan
jenis materi pelajaran tertentu tetapi tidak untuk menyajikan materi pelajaran lainya.
Menurut Rudy Bretz dalam Sudjarwo, dkk 1989: 175 mengklsifikasikan media menjadi delapan kelas, yaitu:
1 media audio-visual gerak. Media ini adalah media yang paling
lengkap kerena segala kemampuan yang dapat deperankan oleh
audio dan visual dapat dimanfaatkan malalui media ini. Contoh media yang termasuk dalam kelas ini adalah: media televisi, video
tape, film dan media audio pada umumnya seperti kaset program dan piringan hitam.
2 media audio visual diam. Media ini dilihat dari segi
kelengkapannya merupakan media kedua setelah media audio visual gerak tadi. Perbedaannya hanya pada kemampuan geraknya
saja, kemampuan lainnya ada pada media ini. Contohnya media audio visual diam adalah: filmstrip bersuara, slide bersuara,
komik dengan suara. 3
media audio semi-gerak, adalah media audio yang disertai dengan gerakan secara linear dan terputus-putus. Contohnya adalah media
telewriter, morse dan media board. 4
media visual-gerak. Media ini menonjolkan kemampuan visual dan geraknya tetapi tanpa suara. Contohnya adalah film bisu.
5 media visual diam. Media ini dapat menyajikan informasi secara
visual saja tanpa ada gerakan apa-apa. Contohnya adalah microform
, gambar dan grafis, filmstrip dan cetak. 6
media seni gerak, adalah media yang mampu menampulkan gerakan titik secara linear garis dan tulisan tetapi tanpa suara.
Contohnya teteautograph.
7 media audio, adalah media yang hanya menonjolkan audio saja
tanpa ada gambar atau gerakkan apapun. Contohnya adalah radio, telepon, audio tape kaset program dan audio disc.
8 media cetak, yaitu media yang menampilkan informasi melalui
kata-kata dan simbol-simbol atau diagram saja. Contohnya adalah teletipe dan paper tape.
Sedangkan Anderson Arief S. Sadiman dkk., 2003: 89 membagi media dalam sepuluh kelompok, yaitu 1 media audio, 2
media cetak, 3 media cetak suara, 4 media proyeksi visual diam, 5 media proyeksi dengan suara, 6 media visual gerak, 7 media
audio visual gerak, 8 objek, 9 sumber manusia dan lingkungan, serta 10 media komputer.
Beberapa pendapat tentang media dapat disimpulkan: 1 media dapat berupa benda asli atau benda tiruan. Misalnya: globe,
tiruan piramida, candi dll, 2 media cetak. Misalnya: buku, LKS, modul, majalah, 3 media grafis, seperti: foto, poster, radio, televisi,
video, dan media interaktif.
f. Kriteria Pemilihan Media
Di atas telah disinggung kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan
keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya karateristik media yang bersangkutan.
Pemberian media dalam upaya memberikan motivasi meliputi: perhatian, relevansi, kepercayaan dan kepuasan. Penyampaian materi
harus dirancang untuk menunjukan bahwa informasi adalah penting bagi pelajar, pemberian motivasi terhadap siswa sangat penting untuk
membangkitkan kepercayaan diri. Ronald H. Anderson 1994: 19-24 memberi cara pemilihan
media melalui enam langkah, yakni: 1
menentukan pesan yang akan disampaikan 2
menentukan bagaimana menyampaikan pesan 3
menentukan ciri-ciri pelajaran afektif, psikomotorik atau kognitif 4
menentukan media yang cocok dengan jumlah siswa, kemampuan produksi, fasilitas, dan sumber dana.
5 mereview kembali kelebihan dan kekurangan media
6 merencanakan pengembangan dan produksi media tersebut.
Menurut A. J. Romiszowski 1974: 63-64 ada beberapa pertimbangan yang dapat mempengaruhi pemilihan media, sebagai
contoh: 1
menarik perhatian siswa, seperti penggunaan warna, animasi, kartun, ilustrasi dan lainnya.
2 sesuai dengan kebiasaan belajar siswa.
3 sesuai dengan kemampuan dan keterampilan guru.
4 terbukti
dari beberapa
penelitian sebelumnya
mampu meningkatkan efisiensi dan hasil belajar.