ﱠنِإ َنوُرﺎَﻗ
َنﺎَﻛ ْﻦِﻣ
ِمْﻮَـﻗ ﻰَﺳﻮُﻣ
ﻰَﻐَـﺒَـﻓ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ
ُﻩﺎَﻨْـﻴَـﺗآَو َﻦِﻣ
ِزﻮُﻨُﻜْﻟا ﺎَﻣ
ﱠنِإ ُﻪَﺤِﺗﺎَﻔَﻣ
ُءﻮُﻨَـﺘَﻟ ِﺔَﺒْﺼُﻌْﻟﺎِﺑ
ﻲِﻟوُأ ِةﱠﻮُﻘْﻟا
ْذِإ َلﺎَﻗ
ُﻪَﻟ ُﻪُﻣْﻮَـﻗ
َﻻ ْحَﺮْﻔَـﺗ
ﱠنِإ َﻪﱠﻠﻟا
َﻻ ﱡﺐ ِﺤُﻳ
َﻦﻴ ِﺣِﺮَﻔْﻟا
Artinya: Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata kepadanya: Janganlah
kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
170
Q.S. Al-Qa ṣaṣ28: 76
Namun, Qarun tidak memperdulikan nasehat kaumnya, bahkan dengan sombongnya ia mengatakan, Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena
ilmu yang ada padaku. Q.S. Al-Qa ṣaṣ28: 78. Hingga akhirnya Allah
menenggelamkan Qarun beserta hartanya:
ﺎَﻨْﻔَﺴَﺨَﻓ ِﻪِﺑ
ِﻩِراَﺪِﺑَو َضْرَْﻷا
ﺎَﻤَﻓ َنﺎَﻛ
ُﻪَﻟ ْﻦِﻣ
ٍﺔَﺌِﻓ ُﻪَﻧوُﺮُﺼْﻨَـﻳ
ْﻦِﻣ ِنوُد
ِﻪﱠﻠﻟا ﺎَﻣَو
َنﺎَﻛ َﻦِﻣ
َﻦﻳِﺮِﺼَﺘْﻨُﻤْﻟا
Artinya: Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah.
Dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat membela dirinya.
171
Q.S. Al-Qa
ṣaṣ28: 81.
C. Bala yang berbentuk keburukan
Sering sekali sesuatu yang tidak diinginkan datang menghampiri dalam kehidupan ini, seperti bencana, kekurangan harta, menderita penyakit dan hal
yang semisalnya. Semuanya itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah swt., dalam bentuk keburukan. Ujian yang seperti ini harus dilalui dengan penuh
kesabaran. Dalam hal ini Allah berfirman: “Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.
172
Q.S. Albaqarah2: 155
170
Ibid., h. 389.
171
Ibid., h. 391.
172
Ibid., h. 17.
Nampaknya, cobaan yang berupa keburukan ini lebih biasa direspon oleh manusia. Dalam kondisi demikian biasanya kita akan segera berdoa dan
mengharapkan pertolongan serta rahmat Allah swt. Berbeda dengan cobaan hidup yang berupa kebaikan atau kenikmatan. Banyak yg beranggapan bahwa harta
kekayaan, pangkat dan jabatan, dan yg sedemikian itu adalah atas hasil usaha dan jerih payahnya, sehingga lalai bahwa sesungguhnya di balik itu semua adalah
ujian dan cobaan yang harus ia iringi dengan kesyukuran. Ketika ditimpa kesulitan, banyak orang yang langsung ingat kepada Allah
dan selalu menyebut Asma-Nya, bersujud dan berjanji akan menjadi orang yang baik. Namun, tatkala terlepas dari kesulitan dan kesempitan hidup bahkan telah
mampu tegak berdiri tanpa bantuan orang lain, berubahlah sikap mereka. Orang mukmin yang benar-benar bertakwa adalah orang yang bisa bersabar ketika
menghadapi kesulitan dan penderitaan. Mampu bersyukur ketika mendapatkan berbagai macam kenikmatan, sehingga mampu menyikapinya untuk sesuatu yang
diridai Allah swt.
D. Hikmah Dari Beragamnya Bala
Hendaklah setiap mukmin mengimani bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti ada hikmah di balik itu semua, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak
kita ketahui. Sesungguhnya Allah swt., telah mengingatkan kita dalam firman- Nya:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Q.S. Al-Baqarah2:
216 Adapun hikmah ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepada kita antara
lain adalah sebagai berikut: 1.
Menghapuskan dosa Ujian dan cobaan yang diderita orang-orang mukmin dapat menghapuskan
kesalahan-kesalahan yang pernah ia perbuat. Hal ini diberitahukan oleh Rasulullah saw., yang diriwayatkan oleh al-Bukh
āri: “Tidaklah ada musibah yang
menimpa orang muslim melainkan Allah menghapus dosanya dengan musibah itu, hingga duri yang menyusuknya sekali pun
’’.
173
Dalam riwayat lain dijelaskan:
َﻻ ُلاَﺰَـﻳ
ُءَﻼَﺒْﻟا ِﻦِﻣْﺆُﻤْﻟﺎِﺑ
ِﺔَﻨِﻣْﺆَﻤْﻟاَو ﻰِﻓ
ِﻪ ِﺴْﻔَـﻧ ِﻪِﻟﺎَﻣَو
ﻰِﻓَو ِﻩِﺪَﻟَو
ﻰﱠﺘَﺣ ﻰَﻘْﻠَـﻳ
َﻪﱠﻠﻟا َكَرﺎَﺒَـﺗ
ﻰَﻟﺎَﻌَـﺗَو ﺎَﻣَو
ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ
ٍﺔَﺌﻴِﻄَﺧ
174
“Cobaan senantiasa menimpa orang mukmin laki-laki atau pun perempuan, pada badannya, hartanya dan anaknya, hingga dia bersua dengan Allah hingga tidak ada
kesalahan pada dirinya ”.
2. Memotivasi Untuk Giat Berusaha dan Ikhlas Dalam Berdoa
Seorang mukmin yang menyadari bahwa ujian dan cobaan tidak bisa lepas dari dirinya, maka ia meyakini apa pun yang terjadi pada dirinya semata-mata
kehendak Allah swt., dan ia harus sabar ketika ditimpa kesulitan dan bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan. Dalam menjalani hidup ia hanya diperintahkan
berusaha maksimal dan banyak berdoa, kemudian segala sesuatu diserahkan
kepada Allah swt. Dalam Alquran dijelaskan:
ْنِإَو َﻚْﺴَﺴْﻤَﻳ
ُﻪﱠﻠﻟا ﱟﺮُﻀِﺑ
ﻼَﻓ َﻒِﺷﺎَﻛ
ُﻪَﻟ ﻻِإ
َﻮُﻫ ْنِإَو
َﻚْﺴَﺴْﻤَﻳ ٍﺮْﻴَﺨِﺑ
َﻮُﻬَـﻓ ﻰَﻠَﻋ
ﱢﻞُﻛ
ٍء ْﻲَﺷ ٌﺮﻳِﺪَﻗ
Artinya: Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri, dan jika Dia mendatangkan
kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
175
Q.S. Al- An
‘ām6 :17. Dengan mengikhlaskan segala sesuatu dan terus berdoa, yakinlah Allah
pasti akan mengganti kesusahan yang kita alami dengan kesenangan atau kebahagiaan yang lebih bagus. Ummu Salamah salah satu istri Nabi saw.,
berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah saw., bersabda:
173
Muhammad bin Isma ‘il Al-bukhari, Ṣahīh al-Bukhārī ….,. no. 5209.
174
Abu Bakr Ahmad bin al-Husain al-Baihaq ī, Assunan al-kubra, no. 6781.
175
Departemen Agama RI, Al-Qur ’an…., h. 294.
ﱠمُأ َﺔَﻤَﻠَﺳ
َجْوَز ﱢﻰِﺒﱠﻨﻟا
ﻰﻠﺻ ﷲا
ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳو
, ُلﻮُﻘَـﺗ
ُﺖْﻌِﻤَﺳ َلﻮُﺳَر
ِﻪﱠﻠﻟا ﻰﻠﺻ
ﷲا ﻪﻴﻠﻋ
ﻢﻠﺳو ,
ُلﻮُﻘَـﻳ ﺎَﻣ
ْﻦِﻣ ٍﺪْﺒَﻋ
ُﻪُﺒﻴِﺼُﺗ ٌﺔَﺒﻴِﺼُﻣ
ُلﻮُﻘَـﻴَـﻓ ﺎﱠﻧِإ
ِﻪﱠﻠِﻟ ﺎﱠﻧِإَو
ِﻪْﻴَﻟِإ َنﻮُﻌ ِﺟاَر
ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ﻰِﻧْﺮُﺟْأ
ﻰِﻓ ﻰِﺘَﺒﻴِﺼُﻣ
ْﻒِﻠْﺧَأَو ﻰِﻟ
اًﺮْـﻴَﺧ ﺎَﻬْـﻨِﻣ
ﱠﻻِإ ُﻩَﺮَﺟَأ
ُﻪﱠﻠﻟا ﻰِﻓ
ِﻪِﺘَﺒﻴِﺼُﻣ َﻒَﻠْﺧَأَو
ُﻪَﻟ اًﺮْـﻴَﺧ
ﺎَﻬْـﻨِﻣ .
ْﺖَﻟﺎَﻗ ﺎﱠﻤَﻠَـﻓ
َﻰﱢﻓُﻮُـﺗ ﻮُﺑَأ
َﺔَﻤَﻠَﺳ ُﺖْﻠُـﻗ
ﺎَﻤَﻛ ﻰِﻧَﺮَﻣَأ
ُلﻮُﺳَر ِﻪﱠﻠﻟا
ﻰﻠﺻ ﷲا
ﻪﻴﻠﻋ و
ﻢﻠﺳ
َﻒَﻠْﺧَﺄَﻓ ُﻪﱠﻠﻟا
ﻰِﻟ اًﺮْـﻴَﺧ
ُﻪْﻨِﻣ َلﻮُﺳَر
ِﻪﱠﻠﻟا ﻰﻠﺻ
ﷲا ﻪﻴﻠﻋ
. ﻢﻠﺳو
176
Ummu Salamah Istri Nabi saw., berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw., bersabda:
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan:
“Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn. Allāhumma Ajurnī fī muṣībatī wa akhlif l
ī khairan minhā” Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan
berilah ganti dengan yang lebih baik ”, maka Allah akan memberinya ganjaran
dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik ”. Maka ketika Abu
Salamah suamiku wafat, aku pun menyebut do ‘a sebagaimana yang Rasulullah
perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu, yaitu Rasulullah saw.
” 3.
Mendapat Kedudukan Yang Tinggi Di Sisi Allah swt. Orang yang sabar atas ujian dan cobaan yang berbentuk keburukan, dan
bersyukur atas ujian yang berbentuk kebaikan, maka ia telah berhasil menjalankan perannya sebagai orang yang diuji. Dengan demikian, Allah swt., akan menaikkan
martabatnya di sisi-Nya. Rasulullah saw., bersabda:
ْﻦَﻋ ِﺲَﻧَأ
ِﻦْﺑ ، ٍﻚِﻟﺎَﻣ
ْﻦَﻋ ِلﻮُﺳَر
ِﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ
ُﷲا ِﻪْﻴَﻠَﻋ
،َﻢﱠﻠَﺳَو ُﻪﱠﻧَأ
َلﺎَﻗ :
ُﻢَﻈِﻋ ِءاَﺰَﺠْﻟا
َﻊَﻣ ِﻢَﻈِﻋ
،ِء َﻼَﺒْﻟا ﱠنِإَو
َﻪﱠﻠﻟا اَذِإ
ﱠﺐَﺣَأ ﺎًﻣْﻮَـﻗ
،ْﻢُﻫ َﻼَﺘْـﺑا ْﻦَﻤَﻓ
َﻲِﺿَر ُﻪَﻠَـﻓ
،ﺎَﺿﱢﺮﻟا ْﻦَﻣَو
َﻂِﺨَﺳ
ُﻪَﻠَـﻓ ُﻂْﺨﱡﺴﻟا
177
“Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah saw., bahwa Ia bersabda: “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan, dan sesungguhnya Allah swt., bila
176
Muslim bin al-Hajj āj an-Naisabūrī, Ṣahīh Muslim, Beirūt: Dār al-Ihyā’ at-Turāṡ al-
‘Arabī, 1410 H, no. 918.
177
Muhammad bin ‘īsa at-Tirmizī, Sunan at-Tirmizī, no. 2311.
menyenangi suatu kaum, Ia akan menguji mereka, barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka
Allah.
BAB IV MENYIKAPI BALA DAN URGENSINYA BAGI MANUSIA