sirrin menyembunyikan rahasia. Sabar dalam urusan kelebihan penghidupan disebut zuhud menahan diri dari keduniaan. Sabar dalam menerima bagian yang
sedikit disebut qan ā‘ah kepuasan.
206
Dari keterangan di atas, nampaknya seluruh aktifitas kehidupan memerlukan kesabaran. Demikian juga bahwa dalam setiap keadaan apa pun
manusia pasti membutuhkan kesabaran. Sebab segala apa pun yang dihadapi hamba di dunia ini tidak lepas dari dua hal:
Pertama, Keadaan yang sejalan dengan keinginannya, seperti masalah kesehatan, keselamatan, harta, kedudukan, dan kenikmatan lainnya. Hamba sangat
memerlukan kesabaran dalam semua urusan ini. Karena tidak semua akan berpihak padanya dan tidak selamanya dia bisa mendapatkan kenikmatannya. Dia
harus memperlihatkan hak Allah dalam urusan hartanya dengan cara menginfakkannya.
Jika dia tidak mampu mengkontrol dirinya tatkala mencari kenikmatan, maka segala cara akan dilakukan, tidak peduli dengan cara yang baik atau yang
buruk, demi untuk mendapatkan kenikmatan yang diinginkannya. Abdurrahman bin Auf r.a., berkata:
“Kami ditimpa kesempitan, lalu kami pun sabar. Namun ketika kami diuji dengan kelapangan, justru kami tidak bisa sabar.
” Karena itu Allah berfirman:
َﻠْﻋاَو اﻮُﻤ
ﺎَﱠﳕَأ ْﻢُﻜُﻟاَﻮْﻣَأ
ْﻢُﻛُد َﻻْوَأَو ٌﺔَﻨْـﺘِﻓ
ﱠنَأَو َﻪﱠﻠﻟا
ُﻩَﺪْﻨِﻋ ٌﺮْﺟَأ
ٌﻢﻴِﻈَﻋ
Artinya: Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
207
Q.S. Al-Anf āl8:
28 Kedua, keadaan yang berbeda dengan keinginannya. Hal ini bisa dibagi
menjadi tiga macam:
208
1. Berkaitan dengan ketaatan.
Tabiat jiwa manusia suka menghindari hal yang menuntutnya. Ada di antara ibadah yang tidak disukai karena malas, seperti salat dan puasa. Ada pula
206
Ahmad bin ‘Abdurrahman bin Qudamah, Minhāj al-Qāṣdīn, Beirut: Dār al-Fikr, 1408
H, h. 87.
207
Departemen Agama RI, Al-Qur ’an…., h. 273.
208
Ahmad bin ‘Abdurrahman bin Qudamah, Minhāj…., h. 89.
yang tidak disukai karena bakhil, seperti zakat dan sedekah. Kemudian ada pula yang tidak disukai karena malas dan bakhil, seperti haji dan jihad. Hamba perlu
sabar dalam ketaatannya, yang bisa dibedakan dalam tiga keadaan: a. Keadaan sebelum ibadah, yaitu meluruskan niat, ikhlas dan sabar
membersihkan noda riya. b. Keadaan tatkala melaksanakan ibadah, yaitu jangan melalaikan Allah saat
beribadah, jangan malas melaksanakan adab dan sunnah-sunnahnya. Dia juga perlu sabar meninggalkan segala kesibukan agar hatinya menjadi tenang.
c. Keadaan sesudah ibadah, yaitu sabar untuk tidak memamerkannya dan tidak menceritakannya karena riya
’ dan mencari nama serta hal-hal yang bisa menggugurkan amalnya. Siapa yang tidak sabar setelah bersedekah dari perkataan
yang menyakitkan hati orang yang diberi sedekah dan menceritakannya kepada orang lain, maka pahala sedekah itu pun gugur. Hal ini telah diperingatkan Allah
dalm firman-Nya:
ﺎﻳ ﺎَﻬﱡـﻳَأ
َﻦﻳِﺬﱠﻟا اﻮُﻨَﻣآ
َﻻ اﻮُﻠِﻄْﺒُـﺗ
ْﻢُﻜِﺗﺎَﻗَﺪَﺻ ﱢﻦَﻤْﻟﺎِﺑ
اَو ىَذَْﻷ
يِﺬﱠﻟﺎَﻛ ُﻖِﻔْﻨُـﻳ
ُﻪَﻟﺎَﻣ َءﺎَﺋِر
ِسﺎﱠﻨﻟا َﻻَو
ُﻦِﻣْﺆُـﻳ ِﻪﱠﻠﻟﺎِﺑ
ِمْﻮَـﻴْﻟاَو ِﺮ ِﺧ ْﻵا
ُﻪُﻠَـﺜَﻤَﻓ ِﻞَﺜَﻤَﻛ
ٍناَﻮْﻔَﺻ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
ٌباَﺮُـﺗ ُﻪَﺑﺎَﺻَﺄَﻓ
ٌﻞِﺑاَو ُﻪَﻛَﺮَـﺘَـﻓ
اًﺪْﻠَﺻ َﻻ
َنوُرِﺪْﻘَـﻳ ﻰَﻠَﻋ
ٍء ْﻲَﺷ ﺎﱠِﳑ
اﻮُﺒَﺴَﻛ ُﻪﱠﻠﻟاَو
َﻻ يِﺪْﻬَـﻳ
َمْﻮَﻘْﻟا َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima,
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih tidak bertanah. Mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
209
Q.S. Al-Baqarah2: 264
2. Sabar dalam menghindari kedurhakaan