Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Penjelasan Istilah

tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda. 18 Ketika ditimpa kesulitan, banyak orang yang langsung ingat kepada Allah dan selalu menyebut Asma-Nya, bersujud dan berjanji akan menjadi orang yang baik. Namun, tatkala terlepas dari kesulitan dan kesempitan hidup bahkan telah mampu tegak berdiri tanpa bantuan orang lain, berubahlah sikap mereka. Banyak di antara mereka yang kemudian menjadi congkak, sombong, berlaku zalim kepada sesamanya, dan bahkan mulai berani menentang perintah Allah. Kata bala dalam pandangan masyarakat awam identik dengan suatu kemurkaan Allah terhadab hamba-hambanya, maka menurut mereka, bala terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang melakukan kemaksiatan atau melanggar perintah Allah. Hal demikian itu sudah biasa diistilahkan di tengah-tengah umat muslim khususnya di Indonesia. Konteks yang akan diteliti oleh penulis mungkin agak berbeda dengan yang dipahami selama ini, yang terbayang di benak kita saat mendengar kata bala adalah sebuah ‘azab atau balasan yang diberikan Allah kepada manusia yang berbuat zolim maupun kemaksiatan. Berdasarkan uraian di atas, alasan penulis memilih topik bala dalam penelitian ini adalah pertama, karena bala sebagai sebuah ujian dari Allah swt., yang selalu menghiasi kehidupan manusia. Terlebih, sejak beberapa tahun terakhir banyak musibah berupa cobaan dan ujian yang terjadi di Indonesia sebagaimana telah diuraikan di atas. Kedua, kebanyakan manusia tidak mengetahui atau lupa tentang bala. Hal ini tampak dari sikap negatif kebanyakan manusia ketika Allah memberikan kepadanya bala yang menjadikan hidup mereka menjadi terasa semakin sempit. Oleh karena itu, penulis ingin menguraikan hakikat yang sebenarnya tentang bala menurut Alquran. Pemahaman yang benar tentang hakikat bala diharapkan dapat membantu melahirkan sikap dan perilaku yang benar ketika Allah menimpakan bala kepada hamba-Nya.

B. Rumusan Masalah Penelitian

18 Muhammad bin ‘īsa at-Tirmizī, Sunan at-Tirmizī Beirut: Ihyā’ at-Turāṡ al-‘Arabī, jild 3, h. 721. Masalah pokok yang menjadi obyek kajian penelitian yang berjudul “Bala Dalam Perspektif Alquran “ ini adalah untuk memperoleh jawaban dari ayat-ayat Alquran tentang konsep bala. Berkenaan dengan masalah pokok yang dijelaskan di atas, maka serangkaian masalah di bawah ini akan dicarikan jawabannya melalui penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana pandangan Mufassir īn tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan bala? 2. Apakah hakikat bala yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya menurut Alquran? 3. Bagaimana petunjuk Alquran tentang sikap seseorang dalam menghadapi bala?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa menjawab semua permasalahan yang telah dikemukakan pada topik masalah dan rumusan masalah pada bagian terdahulu. Berpegang pada dua hal tersebut, maka tujuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pandangan Mufassir īn tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan bala. 2. Untuk mengetahui hakikat bala yang diberikan Allah kepada hamba- hamba-Nya menurut Alquran. 3. Untuk mengetahui petunjuk Alquran tentang sikap seseorang dalam menghadapi bala.

D. Penjelasan Istilah

Demi menghindari terjadinya penelitian yang melebar keluar dari maksud sebenarnya, dan agar tidak timbul kesalah pahaman sekaligus mempermudah proses kerja dalam penelitian ini, maka perlu adanya istilah-istilah yang bisa membatasinya. Dengan harapan tercapainya persamaan persepsi terhadap topik yang dimaksud, yaitu ” Bala Dalam Perspektif Alquran”, sebuah kajian dengan pendekatan tafsir tematik ”. Adapun pengertian bala dalam KBBI adalah merupakan suatu malapetaka, kemalangan, cobaan, kesengsaraan dan kecelakaan, maka kata bala dalam bahasa indonesia adalah suatu timpaan yang buruk, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis membatasi istilah bala dalam bahasa Alquran, dalam hal ini akan diuraikan juga sepintas tentang istilah-istilah yang mirip dengan bala, seperti kata azab, fitnah, dan juga la ’nat, melalui penafsiran para Mufasir tentang istilah-istilah tersebut.

E. Kegunaan Penelitian