Adam Bala Terhadap Para Nabi

B. Bala Terhadap Para Nabi

Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa ujian dan cobaan adalah suatu keniscayaan hidup, tidak seorang mukmin pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami ujian dan cobaan, baik ia manusia biasa, hingga para Rasul. Bahkan semakin tinggi kualitas keimanan seseorang, maka semakin banyak pula ujian yang ia terima. Hal ini dijelaskan oleh Rasul saw. ﻦﻋ ﺐﻌﺼﻣ ﻦﺑ ﺪﻌﺳ ﻦﻋ ﻪﻴﺑأ لﺎﻗ ﺖﻠﻗ ﺎﻳ لﻮﺳر ﷲا يأ سﺎﻨﻟا ﺪﺷأ ءﻼﺑ لﺎﻗ ءﺎﻴﺒﻧﻷا ﻢﺛ ﻞﺜﻣﻷا ﻞﺜﻣﻷﺎﻓ ﻰﻠﺘﺒﻴﻓ ﻞﺟﺮﻟا ﻰﻠﻋ ﺐﺴﺣ ﻪﻨﻳد نﺈﻓ نﺎﻛ ﻪﻨﻳد ﺎﺒﻠﺻ ﺪﺘﺷا ﻩؤﻼﺑ نإو نﺎﻛ ﻲﻓ ﻪﻨﻳد ﺔﻗر ﻲﻠﺘﺑا ﻰﻠﻋ ﺐﺴﺣ ﻪﻨﻳد ﺎﻤﻓ حﺮﺒﻳ ءﻼﺒﻟا ﺪﺒﻌﻟﺎﺑ ﻰﺘﺣ ﻪﻛﺮﺘﻳ ﻲﺸﻤﻳ ﻰﻠﻋ ضرﻷا ﺎﻣ ﻪﻴﻠﻋ ﺔﺌﻴﻄﺧ 183 “Dari Mus‘ab bin Sa‘id seorang tabi‘īn dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya? ” Beliau saw., menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat kokoh, maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa. ” Dari hadis ini dapat dipahami bahwa semua Nabi dan Rasul mendapatkan ujian dari Allah swt. Berikut ini penulis paparkan beberapa Rasul yang diuji Allah swt., yang dijelaskan Allah dalam Alquran:

1. Adam

Telah dimaklumi, bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah swt. Meskipun sebagai manusia pertama, akan tetapi ujian telah ia dapatkan dari Allah swt, yaitu mengujinya beserta istrinya dengan melarang agar tidak mendekati sebatang pohon dan tidak boleh memakan buahnya. Hal ini diberitahukan Allah dalam firman-Nya: 183 Muhammad bin ‘īsa at-Tirmizī, Sunan at-Tirmizī, no. 2398. ﺎَﻨْﻠُـﻗَو ُمَدآﺎَﻳ ْﻦُﻜْﺳا َﺖْﻧَأ َﻚُﺟْوَزَو َﺔﱠﻨَْﳉا َﻼُﻛَو ﺎَﻬْـﻨِﻣ اًﺪَﻏَر ُﺚْﻴَﺣ ﺎَﻤُﺘْﺌ ِﺷ َﻻَو ﺎَﺑَﺮْﻘَـﺗ ِﻩِﺬَﻫ َةَﺮَﺠﱠﺸﻟا ﺎَﻧﻮُﻜَﺘَـﻓ َﻦِﻣ َﲔِﻤِﻟﺎﱠﻈﻟا Artinya: Dan Kami berfirman: Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. 184 Q.S. Al-Baqarah2: 35 Kemudian ujian yang diberikan Allah tersebut tidak bisa diperjuangkan oleh Adam dan Istrinya, hal ini disebabkan Iblis yang selalu membujuk mereka agar memakan buah terlarang tersebut, dengan iming-iming yang menggiurkan. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya: Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam surga. Dan dia syaitan bersumpah kepada keduanya. Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua. Maka syaitan membujuk keduanya untuk memakan buah itu dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua. Q.S. Al-A ‘rāf7:20-22 Allah maha pengasih dan pengampun, taubat Adam dan Hawa diterima, keduanya diampuni Allah. Tetapi atas kesalahan itu mereka harus keluar dari surga yang penuh kenikmatan. Ini sudh sesuai dengan kehendak Allah yang memang menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, sebagai penghuni dan pengatur planet bumi. 185 Di bumi mereka harus menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan kahidupan. Wajah bumi yang belum tersentuh tangan manusia 184 Departemen Agama RI, Al-Qur ’an…., h. 8. 185 Lihat Q.S. Al-Baqarah2: 30. keadaanya sangat menyeramkan. Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang- binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran di mana-mana. Sebagian ulama menyebutkan, sewaktu diturunkan ke bumi keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam diturunkan di tanah Hindia, sedangkan Hawa di tanah Arab. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan. Akhirnya mereka bertemu di Padang Arafah setelah saling mencari selama empat puluh tahun. 186 Demikianlah sebahagian ujian dan cobaan yang dihadapi Adam as., dan tentunya masih banyak lagi ujian dan cobaan kepada Adam, yang tidak dapat penulis paparkan dalam penelitian ini.

2. Nuh