keadaanya sangat menyeramkan. Gunung-gunung menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, binatang-
binatang buas baik yang besar maupun yang kecil berkeliaran di mana-mana. Sebagian ulama menyebutkan, sewaktu diturunkan ke bumi keduanya
berada di tempat yang terpisah jauh. Konon Adam diturunkan di tanah Hindia, sedangkan Hawa di tanah Arab. Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari
dan berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Perjalanan yang ditempuh sangat sukar dan penuh bahaya. Derita dan sengsara benar-benar mereka rasakan.
Akhirnya mereka bertemu di Padang Arafah setelah saling mencari selama empat puluh tahun.
186
Demikianlah sebahagian ujian dan cobaan yang dihadapi Adam as., dan tentunya masih banyak lagi ujian dan cobaan kepada Adam, yang tidak dapat
penulis paparkan dalam penelitian ini.
2. Nuh
Nabi Nuh berdakwah mengajak umatnya ke jalan Allah selama 995 tahun secara rahasia dan terang-terangan, malam dan siang hari, memberikan kabar
gembira jugaancaman, akan tetapi beliau hanya mendapatkan pembangkangan dari mereka, bahkan pelecehan dan ejekan. Kendati demikian, Nabi Nuh tetap
berdakwah dalam waktu tersebut tanpa kesal dan bosan. Setiap kali umatnyamenentang, maka beliau merubah caranya dalam berdakwah.
Bagaimanapun keadaannya, beliau amat belas kasihan kepada umatnya dan takut jika mereka tertimpa azab Allah yang sangat pedih. Beliau sangat penyantun dan
lapang dadanya dan sungguh telah menjadi teladan dalam kesungguhandan telah berada dalam puncak kesabaran. Allah mengabadikan kesungguhan Nuh tersebut
dalam Alquran:
ﺎﻗ اًرﺎَﻬَـﻧَو ﻼْﻴَﻟ ﻲِﻣْﻮَـﻗ ُتْﻮَﻋَد ﱢﱐِإ ﱢبَر َل
اًراَﺮِﻓ ﻻِإ ﻲِﺋﺎَﻋُد ْﻢُﻫْدِﺰَﻳ ْﻢَﻠَـﻓ ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ﱢﱐِإَو
اوُﺮَـﺒْﻜَﺘْﺳاَو اوﱡﺮَﺻَأَو ْﻢُﻬَـﺑﺎَﻴِﺛ اْﻮَﺸْﻐَـﺘْﺳاَو ْﻢِِاَذآ ِﰲ ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎَﺻَأ اﻮُﻠَﻌَﺟ ْﻢَُﳍ َﺮِﻔْﻐَـﺘِﻟ ْﻢُﻬُـﺗْﻮَﻋَد اًرﺎَﺒْﻜِﺘْﺳا
اًرﺎَﻬ ِﺟ ْﻢُﻬُـﺗْﻮَﻋَد ﱢﱐِإ ﱠُﰒ اًراَﺮْﺳِإ ْﻢَُﳍ ُتْرَﺮْﺳَأَو ْﻢَُﳍ ُﺖْﻨَﻠْﻋَأ ﱢﱐِإ ﱠُﰒ
186
Ism ā‘il bin ‘Umar bin Kaṡīr, Qaṣaṣu al-Anbiyā’…,jild I, h. 26.
Artinya: Nuh berkata: Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari dari
kebenaran. Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka kepada iman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke
dalam telinganya dan menutupkan bajunya kemukanya dan mereka tetap mengingkari dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian sesungguhnya
aku telah menyeru mereka kepada iman dengancara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku menyeru mereka lagi dengan terang-terangan dan dengan
diam-diam.
187
Q.S. Nuh71: 5-9 Cobaan Nabi Nuh bukan hanya dalam menghadapi kaumnya,akan tetapi
juga dalam menghadapi keluarganya, sehingga anaknya dan istrinya sendiri tidak mau menerima dakwahnya. Sebagaimana dinyatakan Allah swt.,:
ِدﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ِﻦْﻳَﺪْﺒَﻋ َﺖَْﲢ ﺎَﺘَـﻧﺎَﻛ ٍطﻮُﻟ َةَأَﺮْﻣاَو ٍحﻮُﻧ َةَأَﺮْﻣِا اوُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬﱠﻠِﻟ ﻼَﺜَﻣ ُﻪﱠﻠﻟا َبَﺮَﺿ ِْﲔَِﳊﺎَﺻ ﺎَﻧ
َﲔِﻠِﺧاﱠﺪﻟا َﻊَﻣ َرﺎﱠﻨﻟا ﻼُﺧْدا َﻞﻴِﻗَو ﺎًﺌْﻴَﺷ ِﻪﱠﻠﻟا َﻦِﻣ ﺎَﻤُﻬْـﻨَﻋ ﺎَﻴِﻨْﻐُـﻳ ْﻢَﻠَـﻓ ﺎَُﳘﺎَﺘَـﻧﺎَﺨَﻓ
Artinya: Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang
kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua
suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari siksa Allah; dan dikatakan kepada keduanya; Masuklah ke neraka
bersama orang-orang yang masuk neraka.Q.S. At-Tahr īm66: 10
Bukan hanya isterinya yang menjadi ujian kepada Nuh, akan tetapi anaknya pun menolak Islam dan membantah ayahnya sehingga masuk ke dalam
golongan kafir. Allah berfirman:
“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka
dalam gelombang laksanagunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:
“Hai anakku, naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir. Anaknya
menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat
memeliharaku dari air bah ” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini
dari azab Allah selain Allah saja Yang Maha Penyayang ”. Dan gelombang
menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-
orang yang ditenggelamkan. ” Huud11: 42-43
187
Departemen Agama RI, Al-Qur ’an…., h. 362.
3. Ibrahim