41
BAB III KEPAILITAN DANA PENSIUN MENURUT UNDANG-UNDANG
NOMOR 37 TAHUN 2004
A. Penyebab Kepailitan Dana Pensiun
Dalam UU Kepailitan dan PKPU, tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan kepailitan tetapi hanya menyebutkan bahwa debitur yang mempunyai dua
atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan baik atas
permohonannya sendiri maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya. Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepailitan berarti suatu
keadaan debitur berhenti membayar, baik karena keadaan tidak mampu membayar atau karena deadaan tidak mau membayar. Debitur sebagai pihak yang dinyatakan
pailit akan kehilangan hak penguasaan atas harta bendanya dan akan diserahkan penguasaannya kepada kurator dengan pengawasan seorang hakim pengadilan
yang ditunjuk. Dalam Pasal 33 Undang-undang Dana Pensiun disebutkan bahwa
penyebab terjadinya kepailitan dana pensiun antara lain : 1.
Pembubaran Dana Pensiun dapat dilakukan berdasarkan permintaan pendiri kepada Menteri.
2. Dana Pensiun dapat dibubarkan apabila Menteri berpendapat bahwa Dana
Pensiun tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada peserta, pensiunan dan pihak lain yang berhak, atau dalam hal terhentinya iuran dinilai dapat
membahayakan keadaan keuangan Dana Pensiun dimaksud. 3.
Apabila pendiri Dana Pensiun bubar, maka Dana Pensiun bubar
Universitas Sumatera Utara
B. Prosedur Permohonan Pailit Dana Pensiun
Penjelasan Pasal 2 dari Undang-Undang Kepailitan Indonesia, BAPEPAM mempunyai kewenangan penuh dalam hal pengajuan permohonan pernyataan
pailit untuk instansi-instansi yang berada dibawah pegawasannya, seperti halnya kewenangan Bank Indonesia terhadap bank. Hal ini sangat tepat mengingat
pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari dilakukan oleh BAPEPAM dengan tujuan untuk menciptakan kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar dan
efisien. Dalam hal debitur adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi,
dana pensiun atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik, menurut Pasal 2 dua ayat 5 lima Undang-Undang
Kepailitan, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri Keuangan. Dalam penjelasan ayat 5 lima disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan Perusahaan Asuransi adalah Perusahaan Asuransi Jiwa dan Perusahaan Asuransi Kerugian.
25
Kewenangan untuk mengajukan permohonan pernyataan pailit bagi Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun sepenuhnya ada di Menteri Keuangan.
Ketentuan ini sangat diperlukan mengingat Perusahaan Asuransi sebagai lembaga pengelola resiko dan sekaligus lembaga pengelola dana masyarakat memiliki
kedudukan yang strategis dalam pembangunan dan kehidupan perekonomian. Selain itu juga Dana Pensiun merupakan pengelolaan dana masyarakat dalam
jumlah yang besar dan dana tersebut merupakan hak dari peserta yang banyak
25
http:www.hukumkepailitan.com20120120badan-pengawas-pasar-modal-dan- menteri-keuangan-sebagai-subyek-pemohon-pailitdiakses
tanggal 1 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
jumlahnya. Menteri Keuangan dalam hal ini sangat tepat untuk menjadi pihak yang memohonkan kepailitan, mengingat keberadaan masyarakat sebagai
golongan ekonomi yang lemah akan kebutuhan hukum.
C. Kewenangan Pengadilan Niaga Pada Kepailitan Dana Pensiun