4. Sarana penghimpunan dana guna meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan nasional. Berdasarkan hal-hal tersebut, diharapkan dana pensiun dapat berperan
secara aktif dalam pembangunan, sebagai salah satu lembaga keuangan penghimpunan dana, sekaligus membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan penyediaan lapangan kerja.
C. Pengelolaan Dana Pensiun
Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK dan Dana
Pensiun Lembaga Keuangan DPLK. Pembedaan kedua jenis lembaga pengelola dana pensiun ini didasarkan pada penyelenggaraannya atau pihak yang
mendirikan.
23
Dari pengertian di atas, jelas bahwa DPPK merupakan dana pensiun yang didirikan oleh perusahaan maupun perorangan yang memiliki karyawan. Perlu
dijelaskan bahwa pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak
dan peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan
dana pensiun. 1. Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK
DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan program pensiun.
23
Veithzal, Rivai dkk. Op Cit. hlm 1087-1098
Universitas Sumatera Utara
Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program pensiun manfaat pasti, maupun program pensiun iuran pasti. Pemilihan jenis
program pensiun didasarkan pada kemampuan pemberi kerja terhadap dana pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul kewajiban dari perusahaan
untuk menggiur sejumlah uang kepada dana pensiun. Mengingat adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenis program pensiun ini yang tentunya
menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja harus mempertimbangkan semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana
pensiun, pemberi kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan tersebut.
Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian
atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa
dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa
yang bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena itu, bank umum
Universitas Sumatera Utara
dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis dana pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
DPLK dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan dan terpisah pula dari dana pensiun pemberi kerja yang
mungkin didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa tersebut. Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan asuransi jiwa dalam kapasitasnya sebagai
pemberi kerja karyawannya, juga dapat memberikan dana pensiun pemberi kerja. Dana pensiun lembaga keuangan hanya dapat menjalankan program pensiun iuran
pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi para pekerja mandiri atau perorangan mislanya dokter, pengacara, pengusaha yang bukan merupakan
karyawan dari lembaga atau orang lain. Pemerintah Indonesia setiap tahun harus menyisihkan anggaran sebesar
Rp40 triliun untuk membayar pensiun bagi 2,1 juta mantan pegawai negeri sipil atau PNS, angka ini diperkirakan akan meningkat karena setiap tahun setidaknya
ada 120 pensiunan baru. Untuk mengantisipasi pembengkakan anggaran untuk pensiun pegawai negeri, pemerintah Indonesia menugaskan PT Taspen untuk
mengelola dana pensiun PNS dengan tujuan agar dana itu berkembang dan mandiri.
24
24
Pengelolaan dana pensiun memiliki banyak manfaat bagi sistem perbankan. Namun, pelaksanaan program pensiun tidak sepenuhnya diminati oleh
masyarakat, khususnya masyarakat dari golongan menengah atau kecil.
http:www.bbc.co.ukindonesialaporan_khusus2010pensiunpegawainegeri1 , diakses
tanggal 17 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Pasal 45 Undang-Undang Dana Pensiun mengatakan bahwa kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan harus dikecualikan dari setiap tuntutan hukum
atas kekayaan Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa Pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
Mengenai kekayaan dana pensiun dan pengelolaannya ini diatur lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Keuangan mengenai investasi dana pensiun yang
diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 511KMK.062002. Pengelolaan kekayaan dana pensiun adalah untuk melindungi kepentingan
peserta. Oleh karena itu investasi dana pensiun harus sesuai dengan arahan investasi yang penentuannya harus sejalan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan. Dana pensiun dilarang meminjam atau mengagunkan kekayaan sebagai
pinjaman kepada pihak terafiliasi. Sebagaimana diketahui, hasil investasi kekayaan dana pensiun pada sektor-sektor tertentu yang ditetapkan Menteri
Keuangan oleh Undang-Undang Dana Pensiun dinyatakan bebas pajak bukan merupakan objek pajak. Hal ini merupakan ketentuan Pasal 49 ayat 2 Undang-
Undang Dana Pensiun. Berdasarkan UU No 11 tahun 1992 dana pensiun adalah “Badan hukum
yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”. Dengan demikian bahwa yang mengelola dana pensiun adalah badan hukum
seperti bank umum atau asuransi iwa. di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Dana pensiun pemberi kerja Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri,dan untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2. Dana pensiun lembaga keuangan Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja
bagi karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa. 3.
Dana pensiun berdasarkan keuntungan Dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
Seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini, pelaksanaan pensiun atau harapan untuk memperoleh pensiun dihubungkan dengan berbagai tujuan.
Masing – masing tujuan memiliki makna tersendiri, baik penerima pensiun maupun penyelenggara pensiun.
Tujuan penyelenggara dan penerima pensiun dapat dilihat dari 2 atau 3 pihak yang terlibat. Jika 2 pihak berarti antara pemberi kerja dengan karyawannya
sendiri. Sedangkan 3 pihak yaitu pemberi kerja, karyawan dan lembaga pengelola dana pensiun.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tuuan bagi pemberi kerja dengan menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya adalah :
1. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi
di perusahaan tersebut. 2.
Agar masa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasill yang diperoleh setelah bekerja diperusahaannya.
3. Memberikan rasa aman dari segi batiniah, sehingga dapat menurunkan
turn over karyawan. 4.
Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari – hari. 5.
Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah. Bagi karyawan yang menerima pensiun manfaat yang diperoleh dengan
adanya pensiun adalah : 1.
Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang. 2.
Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi bekerja. Sedangkan bagi lembaga pengelola dana pensiun tujuan penyelenggaraan
dana pensiun adalah : 1.
Sebagai bakti sosial terhadap para karyawan. 2.
Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan. 3.
Turut membantu dan mendukung program pemerintah.
Jenis – Jenis Dana Pensiun
1. Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai
dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat pensiun dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal
3. Manfaat pensiun ditunda, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang
dibayarkan bila peserta menjadi cacat
Universitas Sumatera Utara
41
BAB III KEPAILITAN DANA PENSIUN MENURUT UNDANG-UNDANG