Bahasa Indonesia – SMAMA DAN SMKMAK
| 237
SMAMA dan SMK
MAK
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes bukan nilai, atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata
pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama
dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku literatur,
laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru danatau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. a.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. b.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. c.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. e.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. f.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
4. Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap
lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda,
pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,
Bahasa Indonesia – SMAMA DAN SMKMAK
| 238
SMAMA dan SMK
MAK
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa
mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya
alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk
esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka extended- response atau jawaban terbatas restricted-response. Hal ini sangat tergantung pada
bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau
kompleks.
Daftar Pustaka
Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep dasar, Tahapan Pengembangan dan Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI
Coutinho, M., Malouf, D. 1993. Performance assessment and children with disabilities: Issues and possibilities. Teaching Exceptional Children, 254, 63–67.
Cumming, J. J., Maxwell, G. S. 1999. Contextualizing Authentic Assessment. Assessment in Education, 62, 177–194.
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan Produk Dalam Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi Makalah disampaikan pada In House
Training IHT SMA N 1 Kuta Utara. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Gatlin, L., Jacob, S. 2002. Standards-based digital portfolios: A component of authentic
assessment for preservice teachers. Action in Teacher Education, 234, 28–34. Grisham-Brown, J., Hallam, R., Brookshire, R. 2006. Using authentic assessment to evidence
childrens progress toward early learning standards. Early Childhood Education Journal, 341, 45–51.
Salvia, J., Ysseldyke, J. E. 2004. Assessment in special and inclusive education 9th ed.. New York: Houghton Mifflin.
Wiggins, G. 1993. Assessment: Authenticity, context and validity. Phi Delta Kappan, 753, 200–
214.
Bahasa Indonesia – SMAMA DAN SMKMAK
| 239
SMAMA dan SMK
MAK
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
CONTOH PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Satuan Pendidikan : SMA
KelasSemester : X1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Komunikasi dalam Kehidupan
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perlaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong
royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan mintanya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B.
Kompetensi Dasar 3.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannnya
sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa 3.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan
bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenaipermasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik
3.3 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur
kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
3.4 Menginterpretasi makna teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi baik secara lisan maupun tulisan .
HO 2.2 3.2
Bahasa Indonesia – SMAMA DAN SMKMAK
| 240
SMAMA dan SMK
MAK
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 C.
Indikator Pencapaian Kompetensi a. Menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan
bangsa b. Memiliki sikap tanggung jawab peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa
Indonesia untuk membuatanekdot baik melalui lisan maupun tulisan dengan kreatif
c. Mengidentifikasi struktur dan kaidah pembuatan anekdot dalam bahasa bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan
d. Menyusun dengan tepat teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan dengan tepat.
D. Penilaian