7
siswa memperoleh kesegaran pikiran untuk berimajinasi. Pembelajaran dengan menggunakan teknik pemodelan akan mempermudah pencapaian tujuan karena
disamping mendengarkan, siswa juga dapat melihat secara langsung, sehingga siswa akan lebih banyak materi menulis karangan yang diperoleh. Selain itu,
siswa juga akan terbantu dalam mengembangkan daya imajinasinya. Pengalaman yang diperoleh dari mendengar dan melihat melalui teknik juga akan membantu
siswa lebih lancar menuangkan ide-ide dalam karangan serta akan membantu siswa menemukan ide menulis iklan.
Mengingat masih kurang kemampuan menulis serta banyak permasalahan yang dialami siswa kelas VII-D SMP 2 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara dalam
menulis iklan, maka akan diadakan penelitian di sekolah tersebut. Pentingnya sebuah teknik sebagai penunjang keberhasilan suatu pembelajaran, maka
menggunakan teknik pemodelan untuk meningkatkan keterampilan menulis iklan. Teknik tersebut dipilih supaya dapat membantu siswa memperoleh inspirasi untuk
menuliskan ide-ide dalam karangan dan supaya siswa tidak bosan, jenuh, serta lebih tertarik pada pembelajaran. Teknik tersebut juga memberikan variasi baru
dalam pembelajaran supaya pembelajaran lebih menarik, selain itu teknik tersebut belum pernah digunakan oleh guru bahasa Jawa di kelas VII-D SMP 2 Wanadadi
Kabupaten Banjarnegara pada pembelajaran menulis iklan.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran menulis iklan di kelas VII-D SMP 2 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara belum mencapai hasil yang diharapkan dan masih banyak
mengalami kendala. Berdasarkan latar belakang di atas, tampak jelas adanya
8
beberapa masalah yang ada di kelas VII-D SMP 2 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran menulis
iklan. Masalah-masalah tersebut berasal dari siswa, sekolah, dan guru. Masalah dari siswa, yaitu: 1 siswa menganggap remeh pelajaran bahasa
Jawa; 2 minimnya penguasaan materi serta kurangnya latihan oleh siswa; 3 siswa merasa bosan dan jenuh sehingga kurang berminat terhadap pembelajaran
menulis; 4 siswa kesulitan memperoleh ide dalam menulis iklan. Masalah dari sekolah yaitu: 1 kurang adanya kegiatan-kegiatan di sekolah sebagai latihan
untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan menulis; 2 minimnya koleksi buku tentang menulis khususnya menulis karangan persuasi di perpustakaan SMP
2 Wanadadi.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang muncul dalam pembelajan menulis cukup
banyak. Namun, karena adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti hanya membatasi permasalahan pada kurangnya kemampuan siswa dalam menulis
iklan yang disebabkan kurang tepatnya teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini peneliti akan menerapkan teknik pemodelan supaya dapat
memberikan ide atau inspirasi bagi siswa dalam menulis iklan sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis iklan siswa dan agar siswa tertarik, tidak
bosan, jenuh, serta terlibat penuh dalam pembelajaran.
9
1.4 Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis iklan siswa SMP 2 Wanadadi
Kabupaten Banjarnegara setelah digunakan teknik pemodelan? 2. Adakah perubahan perilaku siswa kelas VII-D SMP 2 Wanadadi Kabupaten
Banjarnegara setelah digunakan teknik pemodelan pada pembelajaran menulis iklan?
1.5 Tujuan Penelitian