16
Hal itu didukung oleh data kualitatif dari jurnal siswa dan lembar pengamatan guru yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa antusias untuk
mengikuti dan menikmati pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Relevansi antara penelitian yang dilakukan oleh Khalifah dengan
penelitian ini terletak pada media pembelajaran, yaitu menggunakan media VCD. Perbedaannya, pada penelitian yang dilakukan oleh Khalifah media VCD
diterapkan pada materi menulis karangan deskripsi, sedangkan pada penelitian ini peneliti akan menerapkan media VCD pada menulis iklan.
Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan di atas, diketahui bahwa dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi digunakan
pendekatan keterampilan proses, dan teknik diskusi. Penelitian dengan memanfaatkan media VCD juga sudah banyak dilakukan seperti pada
pembelajaran menulis karangan deskripsi. Sementara itu, penelitian mengenai materi menulis karangan persuasi menggunakan media VCD masih jarang
dilakukan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media VCD pada pembelajaran menulis iklan.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian mencakup keterampilan menulis karangan persuasi, dan teknik pemodelan.
2.2.1.1 Pengertian Menulis
Berkaitan dengan pengertian menulis, ada beberapa ahli yang mengungkapkan tentang menulis. Karsana 1986:1.5 berpendapat bahwa
mengarang adalah mengutarakan sesuatu dengan menggunakan bahasa secara
17
tertulis. Dengan mengutarakan itu dimaksudkan menyampaikan, memberitahukan, menceritakan, melukiskan, menerangkan, meyakinkan, menjelamakan, dan
sebagainya. Pada waktu mengarang si penulis bermaksud untuk mengutarakan sesuatu. Sesuatu itu adalah apa yang ada dalam dirinya. Sebelum diutarakan tidak
ada orang lain yang mengetahui apakah sesuatu itu. Setelah diutarakan barulah diketahui oleh pembaca. Sesuatu itu mungkin berupa gagasan, pikiran, pendapat,
berita, perasaan, khayalan, kehendak, dan sebagainya atau gabungan hal-hal tersebut.
Kemudian, Parera 1993:3 mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu proses. Karena merupakan suatu proses, maka menulis harus mengalami
tahap prakarsa, tahap kelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran. Tahap ini dibedakan dalam pratulis, tahap penulisan, tahap penyuntingan, dan tahap
pengakhiran atau penyelesaian. Selanjutnya, Tarigan 1993:3 mengungkapkan bahwa menulis pada
hakikatnya adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Kemudian Tarigan 1993:21 juga menambahkan bahwa pengertian menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
18
Lado dalam Tarigan, 1993:21 mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu
representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Akhadiah dkk 1996:2 menyatakan bahwa kegiatan menulis ialah suatu
proses, yaitu proses penulisan. Ini berarti bahwa melakukan kegiatan itu dalam beberapa tahap, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.
Mulyati 1999:2.44 menyatakan bahwa menulis pada hakikatnya menyampaikan ide atau gagasan atau pesan dengan menggunakan lambang grafis
tulisan. Gagasan atau pesan yang akan disampaikan bergantung pada perkembangan dan tingkat pengetahuan serta daya nalar siswa.
Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan melalui proses dan tahapan-tahapan, yaitu penyajian bahan ajar harus dimulai dari yang
mudah ke yang sedang, dan dari yang sedang ke yang sulit, dari yang sudah diketahui ke yang belum diketahui, dari yang konkret ke yang abstrak Mulyati,
2000:2.65. Gie 2002:3 mengungkapkan hal yang senada dengan Akhadiah bahwa
mengarang atau menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
masyarakat pembaca untuk dipahami.
19
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai hakikat menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang bertujuan untuk menuangkan gagasan, pikiran, pendapat dalam bentuk bahasa tulis untuk
disampaikan kepada pembaca. Dalam menulis diperlukan suatu proses dan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penulis.
2.2.1.2 Hakikat Karangan Persuasi