19
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai hakikat menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang bertujuan untuk menuangkan gagasan, pikiran, pendapat dalam bentuk bahasa tulis untuk
disampaikan kepada pembaca. Dalam menulis diperlukan suatu proses dan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penulis.
2.2.1.2 Hakikat Karangan Persuasi
Persuasi bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain. Ia berusaha agar orang lain dapat menerima dan melakukan yang kita inginkan. Untuk menerima
dan melakukan sesuatu yang kita inginkan, perlu diciptakan suatu dasar, yaitu dasar kepercayaan. Persuasi itu sendiri adalah suatu usaha untuk menciptakan
kesesuaian atau kesepakatan melalui kepercayaan. Orang yang menerima persuasi akan turut puas dan gembira, karena tidak merasa bahwa ia menerima keputusan
itu berdasarkan ancaman Keraf 1985:118-119. Persuasi adalah seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Persuasi tidak mengambil bentuk paksaan atau
kekerasan terhadap orang yang menerima persuasi. Oleh sebab itu, ia memerlukan juga upaya-upaya tertentu untuk merangsang orang mengambil keputusan sesuai
dengan keinginannya. Upaya yang biasa digunakan adalah menyodorkan bukti- bukti, walaupun tidak setegas seperti yang dilakukan dalam argumentasi. Semua
bentuk persuasi tersebut biasanya mempergunakan pendekatan emotif, yaitu berusaha membangkitkan dan merangsang emosi para hadirin. Persuasi
20
diturunkan dari verba to persuade, yang artinya membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan argumentasi.
Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian, diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan,
imbauan, atau saran kepada pembaca. Beda argumentasi dan persuasi terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi
menitikberatkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasi pada emosi atau perasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika. Dengan kata lain, yang
digarap paragraf argumentasi adalah benar salahnya gagasan atau pendapat. Sementara itu, paragraf persuasi menggarap pembaca agar mau mengikuti
kehendak penulis Wiyanto 2004:68. Hanya satu tujuan kita menulis iklan, yaitu kita menjual produk atau jasa
yang kita iklankan Madjadikara 2004:28. Iklan termasuk karangan persuasi yang sangat dominan untuk mempengaruhi orang lain. Tujuan dari iklan adalah agar
orang yang menyaksikan tertarik dan menggunakan produk yang kita iklankan. Menurut Wikipedia iklan didefinisikan sebagai promosi barang, jasa,
perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya
dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan Demuji 2006.
Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media Jiunkpe 2008. Media yang
digunakan adalah media elektronik dan media cetak. Media elektronik misalnya
21
televisi dan internernet, sedangkan media cetak yaitu koran, majalah, dan tabloid. Berdasarkan beberapa pengertian yang diungkapkan para ahli di atas,
dapat menyimpulkan bahwa iklan adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan pendekatan psikologis sehingga pembaca tertarik
dan berminat serta mau melakukan apa yang diinginkan oleh penulis. Dalam iklan diperlukan fakta sebagai penunjang.
2.2.1.3 Teknik-Teknik Persuasi