19
dapat terpisah satu sama lain. Artinya pengembangan keterampilan motorik halus penting dilakukan agar aspek perkembangan lainnya
juga dapat ikut berkembang. Hal senada juga disampaikan Elizabeth B. Hurlock 1987: 162,
menyatakan bahwa keterampilan motorik yang berbeda memainkan peranan yang berbeda pula dengan penyesuaian sosial dan pribadi
anak. Sebagian keterampilan berfungsi membantu anak memperoleh kemandiriannya, sedangkan sebagian lainnya berfungsi untuk
membantu mendapatkan penerimaan sosial. Berdasarkan
pendapat para
ahli tersebut
dapat disimpulkanbahwa fungsi pengembangan motorik halus ialah alat
mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata, melatih penguasaan emosi anak, mendapatkan penerimaan sosial serta
menumbuhkan perasaan senang terhadap diri sendiri misalnya dalam kegiatan kirigami.
4. Prinsip dalam Pengembangan Motorik Halus
Pengembangan motorik halus memerlukan aturan atau prinsip supaya tepat dalam menentukan ragamjenis latihan pembelajaran
motorik halus yang sesuai dengan kondisi tertentu. Yudha M. Saputra dan Rudiyanto 2005: 114, mengemukakan bahwa prinsip
pengembangan motorik halus adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya. Perkembangan
20
motorik sangat dipengaruhi oleh gizi, status kesehatan dan perlakuan motorik yang sesuai dengan masa perkembangannya.
Sumantri 2005: 147-148, menjelaskan bahwa pengembangan motorik halus anak hendaknya memperhatikan beberapa prinsip antara
lain: a.
Berorientasi pada kebutuhan anak b.
Belajar sambil bermain c.
Kreatif dan inovatif d.
Lingkungan kondusif e.
Tema f.
Mengembangkan keterampilan hidup g.
Menggunakan kegiatan terpadu h.
Kegiatan berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak Hal demikian dapat simpulkan bahwa prinsip pengembangan
motorik halus hendaknya memperhatikan karakteristik perkembangan anak, berorientasi pada kebutuhan anak dan lingkungan yang kondusif
untuk mengoptimalkan stimulasi yang diberikan oleh pendidik kepada anak.
5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Belajar Motorik Halus
Elizabeth B. Hurlock 1987: 157, mengatakan ada delapan hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik antara lain sebagai
berikut. a.
Kesiapan belajar. b.
Kesempatan belajar. c.
Kesempatan praktek. d.
Model yang baik. e.
Bimbingan. f.
Mempertahankan motivasi belajar anak perlu diperhatikan. g.
Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individual. h.
Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu.