Karakteristik Cerebral Palsy Tipe Spastik
17
Endang Rini Sukamti 2007: 47, mengungkapkan bahwa kondisi yang mempunyai dampak paling besar terhadap laju
perkembangan motorik diantaranya: a.
sifat dasar genetik, b.
seandainya dalam awal kehidupan pasca lahir tidak ada hambatan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dan semakin aktif
janin semakin cepat perkembangan motorik anak, c.
kelahiran yang sukar, d.
kondisi pra lahir yang menyenangkan, e.
seandainya tidak ada gangguan lingkungan maka kesehatan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca lahiran akan mempercepat
perkembangan motorik anak, f.
IQ anak tinggi, g.
adanya rangsangan, dorongan dan kesempatan, h.
perlindungan yang berlebihan akan melumpuhkan kesiapan untuk berkembangnya kemampuan motoriknya, dan
i. cacat fisik seperti kebutaan akan memperlambat motorik anak.
Poerwanti Endang dan Widodo Nur 2005: 67, menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas
perkembangan motorik halus anak ditentukan oleh: a.
Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri
yang meliputi pembawaan, potensi, psikologis, semangat belajar, serta kemampuan khusus.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar diri anak baik yang berupa pengalaman teman sebaya, kesehatan
dan lingkungan. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan motorik halus tidak
18
lepas dari sifat dasar genetik serta keadaan pasca lahir. Hal tersebut berdampak pada perilaku yang diberikan kepada anak serta faktor
internal dan eksternal yang ada di sekeliling anak dan pemberian gizi yang cukup. Faktor-faktor tersebut menyebabkan anak memiliki
perbedaan dalam belajar keterampilan motorik halus. Maka dari itu tidak semua anak mudah mempelajari motorik halus, apalagi dalam
penelitian ini permasalahannya adalah anak mengalami hambatan fisik berupa kekejangan otot. Tentu hal tersebut membuat anak memiliki
cara belajar keterampilan motorik halus yang berbeda. Dan juga kemampuan motorik halus yang dicapai tidak bisa disamakan dengan
anak normal pada umumnya.