20
motorik sangat dipengaruhi oleh gizi, status kesehatan dan perlakuan motorik yang sesuai dengan masa perkembangannya.
Sumantri 2005: 147-148, menjelaskan bahwa pengembangan motorik halus anak hendaknya memperhatikan beberapa prinsip antara
lain: a.
Berorientasi pada kebutuhan anak b.
Belajar sambil bermain c.
Kreatif dan inovatif d.
Lingkungan kondusif e.
Tema f.
Mengembangkan keterampilan hidup g.
Menggunakan kegiatan terpadu h.
Kegiatan berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak Hal demikian dapat simpulkan bahwa prinsip pengembangan
motorik halus hendaknya memperhatikan karakteristik perkembangan anak, berorientasi pada kebutuhan anak dan lingkungan yang kondusif
untuk mengoptimalkan stimulasi yang diberikan oleh pendidik kepada anak.
5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Belajar Motorik Halus
Elizabeth B. Hurlock 1987: 157, mengatakan ada delapan hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik antara lain sebagai
berikut. a.
Kesiapan belajar. b.
Kesempatan belajar. c.
Kesempatan praktek. d.
Model yang baik. e.
Bimbingan. f.
Mempertahankan motivasi belajar anak perlu diperhatikan. g.
Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individual. h.
Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu.
21
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Richard Decaprio 2013: 22, yang menyatakan bahwa pembelajaran motorik di sekolah mengacu
pada empat konsep umum yaitu: a pelajaran motorik di sekolah adalah suatu proses bagi anak untuk memperoleh kemampuan dalam berbagai
tindakan yang bersifat keterampilan, b pembelajaran motorik di sekolah dilakukan dengan pengalaman ataupun praktik langsung oleh
anak dengan bimbingan dan pengawasan guru, c untuk mengukur hasil pembelajaran motorik terhadap anak di sekolah, para guru tidak
bisa mengukur secara langsung dalam waktu singkat, dan d hasil pembelajaran motorik di sekolah yang bersifat relatif dapat dilihat dari
munculnya perubahan yang permanen dalam perilaku siswa. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut.
a. Pelajaran motorik di sekolah adalah suatu proses bagi anak untuk
memperoleh kemampuan dalam berbagai tindakan yang bersifat keterampilan. Setiap anak mempunyai kemampuan gerakan
berbeda-beda. Perlu dilakukan latihan dan pembelajaran untuk membuat keterampilan anak menjadi sempurna.
b. Pembelajaran motorik di sekolah dilakukan dengan pengalaman
ataupun praktik langsung oleh anak dengan bimbingan dan pengawasan guru. Pembelajaran motorik adalah pembelajaran
keahlian dalam hal terapan keterampilan yang hanya bisa diperoleh dengan praktik.
22
c. Untuk mengukur hasil pembelajaran motorik terhadap anak di
sekolah, para guru tidak bisa mengukur secara langsung dalam waktu singkat. Oleh karena itu sebagai gantinya adalah inffereddari
perilaku para siswa yang dapat dilihat secara kasat mata. Di sanalah, guru bisa melihat dan mengukur terjadi atau tidaknya
perkembangan signifikan dalam hal pembelajaran motorik halus. d.
Hasil pembelajaran motorik di sekolah yang bersifat relatif dapat dilihat dari munculnya perubahan yang permanen dalam perilaku
siswa, baik yang ditunjukkan di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan keterampilan motorik halus yang perlu diperhatikan adalah kesiapan
belajar anak, anak memperoleh kesempatan dan praktek langsung dalam pembelajaran, model yang baik, serta adanya dukungan dan
motivasi.
6. Cara Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus
Beberapa tahapan
kemampuan motorik
halus, dapat
dikembangkan dengan
berbagai cara
dengan dapat
juga mengembangkan kreativitas anak, antara lain: a menggambar; b
melukis; c melipat kertas origami; d meronce; e mewarnai, menempel,
melipat f
bermain plastisin
atau playdough;
gmenggunting Hajar Pamadhi, 2008: 30.