Keterbatasan Cerebral Palsy Tipe Spastik

18 lepas dari sifat dasar genetik serta keadaan pasca lahir. Hal tersebut berdampak pada perilaku yang diberikan kepada anak serta faktor internal dan eksternal yang ada di sekeliling anak dan pemberian gizi yang cukup. Faktor-faktor tersebut menyebabkan anak memiliki perbedaan dalam belajar keterampilan motorik halus. Maka dari itu tidak semua anak mudah mempelajari motorik halus, apalagi dalam penelitian ini permasalahannya adalah anak mengalami hambatan fisik berupa kekejangan otot. Tentu hal tersebut membuat anak memiliki cara belajar keterampilan motorik halus yang berbeda. Dan juga kemampuan motorik halus yang dicapai tidak bisa disamakan dengan anak normal pada umumnya.

3. Fungsi Pengembangan Motorik Halus

Yudha M. Saputra 2005: 11, fungsi pengembangan motorik halusantara lain: a. sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan, b. sebagai alat mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata dan, c. sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi. Pendapat lain juga disampaikan oleh Sumantri 2005: 146, bahwa fungsi pengembangan keterampilan motorik halus adalah mendukung aspek perkembangan aspek lainnya seperti kognitif dan bahasa serta sosial karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak 19 dapat terpisah satu sama lain. Artinya pengembangan keterampilan motorik halus penting dilakukan agar aspek perkembangan lainnya juga dapat ikut berkembang. Hal senada juga disampaikan Elizabeth B. Hurlock 1987: 162, menyatakan bahwa keterampilan motorik yang berbeda memainkan peranan yang berbeda pula dengan penyesuaian sosial dan pribadi anak. Sebagian keterampilan berfungsi membantu anak memperoleh kemandiriannya, sedangkan sebagian lainnya berfungsi untuk membantu mendapatkan penerimaan sosial. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkanbahwa fungsi pengembangan motorik halus ialah alat mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata, melatih penguasaan emosi anak, mendapatkan penerimaan sosial serta menumbuhkan perasaan senang terhadap diri sendiri misalnya dalam kegiatan kirigami.

4. Prinsip dalam Pengembangan Motorik Halus

Pengembangan motorik halus memerlukan aturan atau prinsip supaya tepat dalam menentukan ragamjenis latihan pembelajaran motorik halus yang sesuai dengan kondisi tertentu. Yudha M. Saputra dan Rudiyanto 2005: 114, mengemukakan bahwa prinsip pengembangan motorik halus adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya. Perkembangan