Mekanisme Elektrokoagulasi Deskripsi Teori

15 .

3. Mekanisme Elektrokoagulasi

Ion logam yang terbentuk dari anoda terjadi karena adanya proses oksidasi AlFe, sedangkan di katoda terjadi reaksi pembentukan H 2 Akbal, 2011. Secara bersamaan, ion hidroksil yang diproduksi pada katoda akan meningkatkan pH elektrolit dan dapat menyebabkan kopresipitasi Cu 2+ , Zn 2+ , dan Cr III dalam bentuk hidroksida masing-masing Adhoum, 2004. Pada teknik koagulasi konvensional dibutuhkan garam anorganik yang mengandung kation logam yang mudah terhidrolisis, seperti alumunium sulfat dan besi klorida. Pada teknik elektrokoaglasi kation-kation tersebut dihasilkan secara in situ karena pelarutan elektrolitik pada anoda Marriaga, 2014. Gambar 1. Reaksi Selama Proses Elektrokoagulasi 16 Dalam elektrokoagulasi ada 3 tahap utama dalam penghilangan polutan. Tahap pertama adalah pembentukan koagulan. Tahap ini dimulai dari terbentuknya kation dari anoda yang mengalami pelarutan akibat pemberian arus listrik. Kemudian kation logam akan bereaksi dengan ion hidroksida OH - menghasilkan spesies hidroksil, komplek ion bermuatan positif. Komplek ion bermuatan positif yang terbentuk tergantung pada pH suspensi, sehingga hidroksil yang terbentuk memiliki wujud yang beragam Marriaga, 2014. Ion logam dan ion hidroksida yang terbentuk akan segera bereaksi membentuk hidroksida, FeOH 2 , AlOH 3 , dan polimerik kompleks-hidroksil, yang berbeda sesuai pada pH medium. Hidroksida besi dan alumunium yang tersuspensi dapat menghilangkan polutan dari larutan dengan mekanisme adsorpsi, presipitasi atau atraksi elektronik, yang kemudian diikuti dengan koagulasi Vlachou, 2013. Tahap kedua yaitu destabilisasi kontaminan. Pada pH asam komplek-kation akan mendestabilisasi partikel koloid dengan menetralkan muatan superficial charge neutralization. Pada pH yang lebih tinggi, komplek-kation akan terhidroli- sis sepenuhnya untuk menghasilkan spesies amorphous yang tidak larut oksida, hidroksida, dan oksihidroksida yang menyebabkan sweep coagulation Marriaga, 2014. Pada tahap ini juga terjadi pemecahan emulsi, destabililsasi kontaminan, dan partikel tersuspensi Vlachou, 2013. Tahap ketiga adalah flokulasi dan flotasi. Pada tahap ini polutan yang sudah terdestabilisasi akan terkoagulasi dengan polutan yang lain membentuk suatu flok, kemudian gelembung hidrogen dan oksigen yang terbentuk akibat dari elektrolisis 17 air akan melekat pada partikel terkoagulasi karena adanya fenomena superficial dan akibat dari sifat apung alami dan akan mengapung ke permukaan limbah Marriaga, 2014. Selain 3 tahap di atas, beberapa reaksi fisika-kimia dapat terjadi seperti reduksi katodik dari senyawa seperti nitrit dan nitrat, elektrodeposisi oleh kation, dan pasivasi.

4. Mekanisme Destabilisasi Koloid