44 F
-
. Ion F
-
bersaing dengan tembaga untuk berinteraksi terhadap situs aktif dari adsorben yang terbentuk secara elektrokimia Vasudevan, 2012 sehingga dapat
mengurangi laju pengurangan ion logam tembaga II pada waktu yang relatif singkat seperti 30, 60 menit. Molekul oksigen dapat terbentuk pada anoda dan
bereaksi dengan ion logam menghasilkan produk yang tidak larut pada permukaan elektroda yang menyebabkan pasivasi serta mengurangi kecepatan disolusi pada
anoda Marriaga, 2014.
D. Optimasi pH
Pada optimasi pH elektrokoagulasi diharapkan kondisi pH yang optimum dalam proses pengurangan kadar ion logam tembaga II pada limbah cair
elektroplating. Tujuan dari pengaturan pH pada optimasi pH adalah agar limbah memiliki nilai pH tertentu sebelum dimulainya proses elektrokoagulasi atau
sebelum dialiri arus listrik, selain itu tujuan lainnya adalah mengetahui efek pH berbeda-beda terhadap proses pengurangan ion logam tembaga II. Variasi yang
diberikan ialah pH inisial, 4, 8, 10, 10,5. Kondisi yang dikontrol dalam sistem adalah volum limbah 500 mL, waktu elektrokoagulasi 120 menit, potensial 1Volt,
rapat arus 1,25 mAcm
2
, kombinasi elektroda Al-Fe katoda-anoda, kecepatan pengadukan 200 rpm, suhu 28
C, jarak elektroda 1cm. Pada optimasi pH, jenis elektroda yang digunakan adalah Al-Fe dan proses
selama 120 menit karena Al-Fe dan 120 menit merupakan kondisi optimum dalam pengurangan kadar ion logam tembaga II dalam limbah. Kadar akhir ion logam
tembaga II didapat setelah proses elektrokoagulasi.
45 pH memberikan efek terhadap pengurangan kadar logam karena ion OH
-
yang diproduksi dari katoda akan meningkatkan pH dalam sistem dan dapat menyebabkan presipitasi Cu
2+
dalam bentuk hidroksida yang sesuai. Hidroksida yang terbentuk dapat menyebabkan kopresipitasi. Selain akibat dari proses adsorpsi
dan penetralan muatan oleh koagulan, Kopresipitasi juga dapat mengurangi jumlah polutan Adhoum, 2010.
Pengaturan pH dengan penambahan basa dapat menyebabkan presipitasi logam sebelum proses elektrokoagulasi berlangsung sehingga mengakibatkan
konsentrasi awal limbah berkurang dan pH inisial bertambah Hanay, 2011. Konsentrasi Cu
2+
berkurang akibat presipitasi oleh penambahan basa maka efek konsentrasi logam dalam optimasi pH juga berpengaruh. Bertambahnya kosentrasi
menurut El Ashtoukhy 2010 mengakibatkan penurunan persen efisiensi, hal ini terjadi karena rapat arus yang digunakan tidak berubah sehingga laju pembentukan
koagulan dan pembentukan gas hidrogen konstan, karenanya kapasitas adsorpsi koagulan atau jumlah koagulan yang terbentuk tetap, tidak dipengaruhi oleh
konsentrasi logam. Oleh karena itu, jika konsentrasi awal logam berkurang maka penurunan atau persen efisiensi akan bertambah.
Pada optimasi pH, penambahan NH
3
2 M sedikit demi sedikit dilakukan sebagai pengaturan pH. Terbentuk endapan berwarna biru seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 13a ketika pH diatur menjadi pH 8. Warna biru tersebut adalah CuOH
2
S sesuai dengan reaksi 11 dan ketika pengaturan pH 10,5 warna larutan berubah menjadi biru tua seperti pada Gambar 13b. Larutan berwarna biru tua
tersebut adalah endapan biru muda pada Gambar 13a yang terlarut karena
46 kesetimbangan yang terjadi pada sistem seperti persamaan reaksi 11-12 Clark,
2017:http:www.chemguide.co.uk. [CuH
2
O
6
]
2+
aq + 2NH
3
aq ⇋
[CuH
2
O
4
OH
2
]s + 2NH4
+
aq 11
[CuH
2
O
6
]
2+
aq + 4 NH
3
aq ⇋ [CuNH
3
H
2
O
2
]
2+
aq+ 4H
2
Ol 12
Efek dari pengaturan pH pada pH 8 dapat menyebabkan presipitasi CuOH
2
sehingga pada optimasi pH efek penambahan NH
3
atau basa bukan saja akan mempengaruhi kondisi limbah yang menyebabkan efek berbeda-beda terhadap
reaksi-reaksi pada elektrokoagulasi namun juga menyebabkan berkurangnya kadar awal limbah yang memberikan efek lain terhadap proses pengurangan ion logam
tembaga II yaitu ketika kadar awal limbah berkurang dengan pemberian arus tetap maka persen efisiensinya akan bertambah.
E. Optimasi Rapat Arus