Optimasi Waktu Elektrokoagulasi Optimasi pH

32 alat bantu dilapisi dengan plastic wrap guna mencegah terjadinya induksi. e. Elektroda disambungkan dengan sumber tegangan DC. f. Magnetic stirrer diputar dengan kecepatan pada skala 7 dalam alat atau sekitar 200 rpm. g. Potensial pada alat sumber tegangan DC diatur sebesar 1 Volt dan waktu ketika sumber tegangan DC dinyalakan mulai dihitung. h. Proses elektrokoagulasi dijalankan selama 60 menit. i. Setelah proses selesai perubahan diamati dan pH diukur kembali sebagai data akhir. j. Limbah hasil elektrokoagulasi disaring menggunakan kertas saring whatman no.42 dan residu atau flok yang tertinggal di kertas saring dikeringkan dengan dioven pada suhu 70 o C. k. Filtrat diambil 50 mL untuk diukur kadar ion logam tembaga II akhir menggunakan AAS untuk mendapatkan kadar akhir ion logam tembaga II. l. Langkah –langkah tersebut diulangi dengan perlakuan yang sama untuk kombinasi elektroda yang lainnya Al-Fe, Fe-Al, Al-Al.

4. Optimasi Waktu Elektrokoagulasi

a. Sebanyak 500 mL sampel limbah cair elektroplating dimasukan ke dalam gelas kimia berukuran 1 L dan magnetic bar berukuran 4 cm juga turut serta dimasukan. b. Gelas kimia yang berisi 500 mL limbah dan magnetic bar berukuran 4 cm ditaruh di atas magnetic stirrer. c. Suhu dan pH diukur terlebih dahulu sebelum proses sebagai data awal 33 d. Rangkai elektroda, atur pH menggunakan variasi yang optimum pada optimasi sebelumnya dengan luas elektroda yang tercelup sebesar 16 cm 2 atau 4 x 4 cm 2 dan jarak antar elektroda diatur sejauh 1 cm. Pengaturan elektroda dilakukan dengan membuat alat bantu yang diatur agar jarak elektroda dan luasan yang tercelup konstant. Bagian ujung alat bantu dilapisi dengan plastic wrap guna mencegah terjadinya induksi. e. Elektroda disambungkan dengan sumber tegangan DC. f. Magnetic stirrer diputar dengan kecepatan pada skala 7 dalam alat atau sekitar 200 rpm. g. Potensial pada alat sumber tegangan DC diatur sebesar 1 Volt dan waktu ketika sumber tegangan DC dinyalakan mulai dihitung. h. Proses elektrokoagulasi dijalankan selama 60 menit. i. Setelah proses selesai perubahan diamati dan pH diukur kembali sebagai data akhir. j. Limbah hasil elektrokoagulasi disaring menggunakan kertas saring whatman no.42 dan residu atau flok yang tertinggal di kertas saring dikeringkan dengan dioven pada suhu 70 o C. k. Filtrat diambil 50 mL untuk diukur kadar ion logam tembaga II akhir menggunakan AAS untuk mendapatkan kadar akhir ion logam tembaga II. l. Langkah-langkah tersebut diulangi dengan perlakuan yang sama untuk kombinasi elektroda yang lainnya Al-Fe, Fe-Al, Al-Al.

5. Optimasi pH

a. Sebanyak 500 mL sampel limbah cair elektroplating dimasukan ke dalam 34 gelas kimia berukuran 1 L dan magnetic bar berukuran 4 cm juga turut serta dimasukan. b. Gelas kimia yang berisi 500 mL limbah dan magnetic bar berukuran 4 cm ditaruh di atas magnetic stirrer. c. Suhu dan pH diukur terlebih dahulu sebelum proses sebagai data awal d. Rangkai elektroda menggunakan variasi yang optimum pada optimasi sebelumnya dengan luas elektroda yang tercelup sebesar 16 cm 2 atau 4 x 4 cm 2 dan jarak antar elektroda diatur sejauh 1 cm. Pengaturan elektroda dilakukan dengan membuat alat bantu yang diatur agar jarak elektroda dan luasan yang tercelup konstant. Bagian ujung alat bantu dilapisi dengan plastic wrap guna mencegah terjadinya induksi. e. Elektroda disambungkan dengan sumber tegangan DC. f. Magnetic stirrer diputar dengan kecepatan pada skala 7 dalam alat atau sekitar 200 rpm. g. Atur pH menggunakan NH 3 2 M sampai pH 4. h. Potensial pada alat sumber tegangan DC diatur sebesar 1 Volt dan waktu ketika sumber tegangan DC dinyalakan mulai dihitung. i. Proses elektrokoagulasi dijalankan selama variasi waktu yang optimum pada optimasi waktu elektrokoagulasi. j. Setelah proses selesai perubahan diamati dan pH diukur kembali sebagai data akhir. 35 k. Limbah hasil elektrokoagulasi disaring menggunakan kertas saring whatman no.42 dan residu atau flok yang tertinggal di kertas saring dikeringkan dengan dioven pada suhu 70 o C. l. Filtrat diambil 50 mL untuk diukur kadar ion logam tembaga II akhir menggunakan AAS untuk mendapatkan kadar akhir ion logam tembaga II. m. Langkah-langkah tersebut diulangi dengan perlakuan yang sama untuk variasi pH yang lain inisial, 8, 10, 10,5.

6. Optimasi Rapat Arus