Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

commit to user Dari statistik deskriptif di atas dapat dilihat bahwa nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari DA masing masing sebesar 10, 38, 22,27 dan 10,25. Dengan diketahuinya nilai mean discretionary accrual DA yang menunjukkan nilai positif, mengindikasikan bahwa manajemen laba earnings management dilakukan dengan cara menaikkan laba.

C. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual e memiliki distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil Ghozali : 98, 2007. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan one sample kolmogorof smirnof dengan menggunakan kriteria pengujian satu arah one-tailed test . Kriteria yang harus dipenuhi untuk memenuhi asumsi ini adalah jika signifikansi hitung p-value lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal . Berikut adalah hasil pengujian normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov regresi berganda : commit to user Tabel 3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 73 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .46918864 Most Extreme Differences Absolute .166 Positive .166 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z 1.422 Asymp. Sig. 2-tailed .065 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Olah Data Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil uji Kolmogorov- Smirnov K-S memberikan nilai 1,422 dan signifikan pada 0,065 diatas α=0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa data tersebut memenuhi syarat berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Berdasarkan aturan VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau Tolerance kurang dari 0,10, maka dinyatakan terjadi gejala multikolinieritas, sebaliknya apabila harga VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10, maka commit to user dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas Ghozali, 2005.hasil uji multikolinearitas dalam adalah sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Interpretasi KA 0,997 1,003 Tidak terjadi multikolinearitas Lev 0,840 1,176 Tidak terjadi multikolinearitas Size 0,403 2,480 Tidak terjadi multikolinearitas DA 0,408 2,454 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari hasil uji multikolinieritas yang disajikan dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel yang digunakan dalam model regresi tidak terjadi gejala multikolinieritas. Dapat disimpulkan bahwa setiap variabel independen yang akan diuji tidak mengalami multikolinieritas sehingga variabel independen dalam satu persamaan saling bebas dan berkorelasi satu sama lain. 3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser , yaitu dengan meregresi nilai residual kuadrat dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian interaksi variabel independen Ghozali, 2005. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat dari tabel berikut : commit to user Tabel 5 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Sig Interpretasi KA 0,525 Tidak terjadi heterokedastisitas Lev 0,719 Tidak terjadi heterokedastisitas Size 0,199 Tidak terjadi heterokedastisitas DA 0,608 Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber : Hasil pengolahan data Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa model regresi bebas dari masalah Heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel independen KA, Lev, Size dan DA lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 5

4. Uji Autokorelasi