commit to user
B. Pengembangan Hipotesis
1. Kualitas Audit dan Manajemen Laba
Audit berkualitas tinggi berperan sebagai penghalang efektif manajemen laba karena reputasi manajemen akan rusak dan nilai perusahaan akan turun
apabila terbukti ada kesalahan pelaporan sehingga diprediksikan manajemen laba lebih banyak terjadi pada perusahaan yang memiliki auditor berkualitas
rendah. DeAngelo 1981 mendefinisikan kualitas audit sebagai kemampuan
auditor untuk menemukan kesalahan atau kecurangan dalam sistem akuntansi dan tekanan dari klien untuk menutup buku secara selektif walaupun
kecurangan telah ditemukan. DeAngelo juga menyatakan bahwa kualitas audit berkaitan dengan independensi dan dapat diproksikan dengan ukuran auditor.
KAP
Big Six
diasumsikan menyediakan kualitas audit yang lebih tinggi daripada KAP
Non Big Six
karena menginvestasikan lebih banyak waktu dalam reputasi dan pengalaman, serta termotivasi untuk mendapatkan return
dari investasinya. Pengauditan merupakan proses untuk mengurangi ketidakselarasan
informasi yang terdapat antara manajemen dan pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan
keuangan. Penelitian di luar Indonesia dilakukan oleh Krishnan 2000 menyatakan bahwa akrual diskresioner dan
return
saham lebih tinggi pada perusahaan yang diaudit oleh KAP
Non Big Six
daripada perusahaan yang diaudit KAP
Big Six.
commit to user Penelitian Meutia 2004 menguji apakah independensi berpengaruh
pada manajemen laba pada perusahaan yang diaudit KAP
Big Five
dan
Non Big Five
. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP
Big Five
lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba di dalam suatu
perusahaan. Hipotesis pertama sehubungan dengan kualitas audit dan manajemen
laba adalah :
H
1
: Ada pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba.
2. Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan
Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal harga saham yang ditransaksikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Laba yang
tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan
oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya. Bagi investor, laporan
laba dianggap mempunyai informasi untuk menganalisis saham yang diterbitkan oleh emiten Boediono, 2005.
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibanding pemilik pemegang saham sehingga menimbulkan asimetri informasi. Manajer diwajibkan memberikan sinyal mengenai kondisi
perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan merupakan cerminan nilai
commit to user perusahaan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan
keuangan. Laporan keuangan tersebut penting bagi pengguna ekternal perusahaan karena kelompok itu berada dalam kondisi yang paling tidak tinggi
tingkat kepastiannya. Ali, 2002 Asimetri antara manajemen dan pemilik memberikan kesempatan
pada manajer untuk melakukan manajemen laba
Earnings Management
guna meningkatkan nilai perusahaan pada saat tertentu sehingga dapat menyesatkan
pemilik pemegang saham mengenai nilai perusahaan sebenarnya. Sloan 1996 dalam Herawaty 2008 menguji sifat kandungan informasi komponen
akrual dan komponen aliran kas apakah terefleksi dalam harga saham. Terbukti bahwa kinerja laba yang berasal dari komponen akrual sebagai
aktifitas
Earnings Management
memiliki persistensi yang lebih rendah dibanding aliran kas. Laba yang dilaporkan lebih besar dari aliran kas operasi
yang dapat meningkatkan nilai perusahaan saat ini Siallagan dan Machfoedz 2006 yang menguji pengaruh kualitas laba
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
listing
di BEJ pada periode 2000-2004 menyimpulkan bahwa kualitas laba secara positif
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari penjelasan diatas, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah:
H
2
: Ada pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.
commit to user
3. Kualitas Audit, Nilai Perusahaan dan Manajemen Laba