commit to user
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Prestasi Belajar
Antenatal Care ANC
a. Pengertian Prestasi Belajar
Antenatal Care ANC 1
Pengertian
Antenatal Care ANC
Antenatal Care ANC
adalah salah satu jenis Ujian Akhir Program UAP suatu akademi kebidanan sebagai syarat kelulusan
mahasiswa kebidanan.
ANC
dilakukan untuk mengevaluasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah diberikan pada mata
kuliah Asuhan Kebidanan I asuhan kehamilan yaitu pada sub pokok bahasan pemeriksaan pada ibu hamil. Pada
Antenatal Care
ini menggunakan model uji seperti osca
objective structured clinical assessment
Data Primer, 2012. Dikatakan
objective
karena pada tahap prosedurskill setiap mahasiswa di observasi oleh dosen yang sebelumnya mengadakan
persamaan persepsi dalam hal penilaian, sehingga mempunyai standart yang sama, sedangkan pada tahap penyusunan
dokumentasi askeb telah tersedia jawaban baku.
Structured
disini berarti bahwa pada uji ini terdapat struktur yang konsisten dimana
pada tahap
prosedurskill mencakup
aspek pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap perilaku. Sedangkan
clinical assessment
commit to user 7
berarti bahwa materi uji adalah pengetahuan dan ketrampilan yang terkait dengan pasien. Sehingga dapat diringkas bahwa dalam hal
ini peserta akan dinilai secara objektif tentang kemampuan pengetahuan dan ketrampilannya dalam mengelola pasien dengan
baik dan sesuai prosedur yang mampu menjadikan alat evaluasi kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor secara serentak
dimana untuk menghadapinya diperlukan sebuah persiapan psikis yang matang Riwanto, 2008.
Untuk teknis dari
Antenatal Care ANC
sendiri adalah pertama-tama peserta melakukan skill pemeriksaan pada ibu hamil
terlebih dahulu pada masing-masing ibu hamil yang telah tersedia. Setiap peserta memeriksa ibu hamil yang berbeda dari mahasiswa
lainnya. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik kehamilan dan laboratorium protein urin dan glukosa urin.
Setelah selesai melakukan skill pemeriksaan ibu hamil, peserta keluar ruang pemeriksaan kemudian menyusun dokumentasi
asuhan kebidanan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukannya tadi.
Prosedur penilaian disini dilakukan oleh dosen yang sebelumnya telah dilakukan persamaan persepsi sehingga
mempunyai standart yang sama. Penilaian skill ini dengan menggunakan lembar penilaian ceklist yang telah tersedia.
Kemudian untuk penilaian dokumentasi asuhan kebidanan
commit to user 8
dilakukan oleh dosen dengan standart asuhan kebidanan yang telah ditentukan.
Setelah prosedur
Antenatal Care ANC
tersebut dilaksanakan, akan menghasilkan suatu prestasi belajar peserta didik yang secara
langsung dapat melihat kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektifnya.
2 Pengertian Prestasi Belajar
Widyaningrum dan Rachmawati 2007 mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai dari suatu aktivitas
belajar yang dilakukan secara sengaja dan didasarkan pada pengukuran dan penilaian berupa angka-angka yang dicantumkan
dalam laporan hasil belajar tertentu. Prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator
berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya Azwar, 1999. Prestasi belajar
merupakan ketrampilan atau kecakapan yang dimiliki oleh peserta didik yang diperolehnya setelah melalui proses belajar, yang
mencakupi bidang kognitif, afektif, dan psikomotor Mulyati, 2004. Salah satu contoh ketrampilan yang harus dimiliki oleh
peserta didik utamanya mahasiswa kebidanan adalah ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan pada ibu hamil atau
Antenatal Care ANC
. Ketrampilan ini diperoleh dari proses belajar teori dan skillab Asuhan Kebidanan Kehamilan Askeb I.
commit to user 9
3 Pengertian Prestasi Belajar
Antenatal Care ANC
Berdasarkan uraian di atas mengenai
Antenatal Care ANC
dan prestasi belajar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar
Antenatal Care ANC
adalah hasil pencapaian peserta didik dalam kegiatan belajar dalam hal
pemeriksaan pada ibu hamil yang dilakukan dalam bentuk test proseduralskill sebagai gambaran tingkat keberhasilan peserta
didik baik dalam ranah kognitif, psikomotor, dan afektifnya, yang penilaiannya diukur dengan menggunakan ceklist kemudian
menghasilkan nilai test hasil belajar berbentuk angka.
b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Antenatal Care ANC
Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit
siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk
meningkatkan prestasi, tapi dalam kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.
Menurut Ahmadi dan Supriyono 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi:
1 Faktor internal, meliputi:
a Faktor fisiologis, seperti penglihatan, pendengaran, dan lain-
lain.
commit to user 10
b Faktor psikologis, meliputi:
1 Faktor intelektif, meliputi:
a Faktor potensial, seperti kecerdasan dan bakat.
b Faktor kecakapan nyata, seperti prestasi yang telah
dimiliki. 2
Faktor non intelektif, seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan,
motivasi, kecerdasan
emosional, dan
penyesuaian diri. c
Faktor kematangan fisik maupun psikis d
Faktor lingkungan spiritual dan keamanan 2
Faktor eksternal a
Faktor sosial, meliputi lingkungan keluarga, tempat belajar, masyarakat, dan kelompok.
b Faktor budaya, seperti adat istiadat.
c Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
dan iklim. Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor
yang perlu diperhatikan. Sumadi dan Suryabrata 1998 dan Stone dalam Winkle 1997 menjelaskan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi
dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
commit to user 11
1 Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a
Faktor fisiologis Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah
faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan panca indera 1
Kesehatan badan Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu
memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi
siswa dalam menyelesaikan program studinya. 2
Panca indera Berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya
belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara panca indera itu yang
paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga.
b Faktor psikologis
Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, antara lain adalah:
commit to user 12
1 Intelligensi
Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan peserta didik mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat
kecerdasan yang dimilikinya. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang peserta didik, di
mana mereka yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi
belajar yang lebih tinggi, begitupun sebaliknya. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika peserta didik
dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya .
2 Kepercayaan Diri
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang kepercayaan diri dapat merupakan faktor yang menghambat seseorang
dalam menampilkan prestasi belajarnya. Kepercayaan diri adalah keyakinan atau kesiapan seseorang untuk bertindak
secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap peserta didik yang positif terhadap mata pelajaran di institusi pendidikan
merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajarnya.
3 Motivasi
Motivasi adalah penggerak perilaku, pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya
commit to user 13
keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah
atau semangat belajar, peserta didik yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. 2
Faktor eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri peserta didik, ada hal-
hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah:
a Faktor lingkungan keluarga
1 Sosial ekonomi keluarga
Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih
baik, mulai dari buku, alat tulis dan lain sebagainya. 2
Pendidikan orang tua Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan
tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan
dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.
commit to user 14
3 Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota
keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu
semangat berprestasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat;
maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.
b Faktor lingkungan sekolah
1 Sarana dan prasarana
Kelengkapan fasilitas institusi pendidikan , seperti papan tulis, OHP, LCD akan membantu kelancaran proses
belajar mengajar. Selain itu bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi proses
belajar mengajar. 2
Kompetensi tenaga pendidik dan peserta didik Kualitas seorang tenaga pendidik dan peserta didik
sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para
penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang peserta didik merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di
sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang dapat
memenuhi rasa ingin tahuannya, hubungan dengan
commit to user 15
pendidik dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka peserta didik akan memperoleh iklim belajar yang
menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.
3 Kurikulum dan metode mengajar
Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada peserta didik. Metode
pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran sertanya dalam kegiatan
pembelajaran. Faktor yang paling penting adalah faktor tenaga pendidik. Jika pendidik mengajar dengan arif
bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat peserta didik menjadi senang akan pelajaran,
maka prestasi belajarnya akan cenderung tinggi, paling tidak mereka tersebut tidak bosan dalam mengikuti
pelajaran. c
Faktor lingkungan masyarakat 1
Sosial budaya Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan
akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah
pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke bangku
commit to user 16
pendidikan dan cenderung memandang rendah pekerjaan pendidikpengajar.
2 Partisipasi terhadap pendidikan
Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah berupa
kebijakan dan anggaran sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha
memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar utamanya prestasi belajar
Antenatal Care
antara lain adalah faktor internal yang meliputi faktor inteligensi, kecerdasan emosi, kepercayaan diri, motivasi, dan kondisi
fisik seorang peserta didik. Sedangkan faktor dari eksternal sendiri antara lain yang mempengaruhi adalah faktor dari pendidikan itu
sendiri tenaga pendidik, fasilitas institusi pendidikan, dan lain sebagainya, faktor keluarga, dan masyarakat.
c. Aspek-aspek Prestasi Belajar