commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya persaingan dalam masyarakat,
dimana kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan, utamanya untuk bertahan hidup dalam menghadapi perubahan hidup. Salah
satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan Alvita, 2008.
Prestasi belajar peserta didik biasa ditunjukkan dengan nilai. Berdasar nilai tersebut dapat diketahui bagaimana hasil belajar mereka. Keberhasilan peserta
didik dalam belajar tidaklah sama. Peserta didik merupakan individual yang unik, artinya tidak ada dua orang peserta didik yang benar-benar sama. Tiap
peserta didik memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik Dimyati dan
Mudjiono, 1999. Untuk itu, prestasi belajar peserta didik satu dengan yang lain tentu berbeda.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati impuls dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa
Goleman, 2007. Dalam proses belajar peserta didik, kecerdasan intelektual
commit to user 2
dan kecerdasan emosi bekerja saling melengkapi. Emosi yang lepas kendali dapat membuat orang pandai menjadi bodoh. Tanpa kecerdasan emosi, orang
tidak akan bisa menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang maksimum Goleman, 2001. Dengan demikian,
kecerdasan emosi mempengaruhi kesuksesan peserta didik dan dapat menyebabkan perbedaan prestasi belajar antara peserta didik satu dengan yang
lainnya. Pendidikan seorang bidan diarahkan untuk menyiapkan tenaga ahli atau
professional yang dibutuhkan di lingkungan departemen penyelenggara yang mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas seorang bidan. Hal ini tampak jelas bahwa tidak hanya pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga sikap
profesionalisme bidan sangat diperlukan. Sikap seorang bidan yang penuh empati, terbuka, dan kesadaran bidan mengenai perasaan, pikiran yang dialami
ibu maupun keluarganya merupakan wujud seorang bidan yang memiliki kecerdasan emosional. Hal ini menunjukkan betapa berarti kecerdasan
emosional seorang calon bidan, tak terkecuali para mahasiswa kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta. Dari data yang diperoleh bahwa rata-rata prestasi
belajar
Antenatal Care ANC
mengalami penurunan yaitu dari 75,4 2009 menjadi 73,7 2010. Setelah itu, pihak prodi kebidanan mengadakan upaya
latihan sebelum
ANC
dilaksanakan guna mematangkan kemampuan dan melatih dalam manajemen emosi diri saat menghadapi
ANC
sehingga
commit to user 3
diharapkan prestasi belajar yang akan datang mengalami peningkatan dari sebelumnya Data Primer, 2012.
Penelitian mengenai kecerdasan emosional ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Kurniawan tahun 2007 dengan judul
“Hubungan antara Rasa Percaya Diri dan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Belajar Otomotif Dasar di
SMK Giri Puro Sumpiuh Banyumas Tahun Pelajaran 20072008”. Hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut adalah terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dan kepercayaan diri dengan prestasi belajar siswa SMK
tersebut. Perbedaan penelitian dahulu dengan penelitian ini terletak pada populasi yang digunakan, desain penelitian, aspek prestasi belajar yang
diambil. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan jud ul: “Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi
Belajar
Antenatal Care ANC
”.
B. Rumusan Masalah