Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Log Linier Berganda

76 Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga miskin pada tahun 2009 di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yaitu 57,58 menyatakan bahwa kempuannya dalam memenuhi kebutuhan termasuk dalam kategori cukup mampu, selebihnya yaitu 33,33 dalam kategori kurang mampu dan 9,09 dalam kategori mampu.

4.4.2 Analisis Regresi Log Linier Berganda

4.4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis Regresi Log Linier Berganda maka sebaiknya harus lulus terhadap uji Asumsi Klasik Sebagai Berikut: 4.3.2.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah data berdistribusi normal ataukah tidak, jika tidak normal maka analisis untuk statistik parametrik tidak dapat dilakukan. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dalam penelitian ini digunakan analisis grafik dengan melihat normal probability plot. Regression Standardized Residual 2.50 2.2 5 2. 00 1.75 1.5 1. 25 1.00 .7 5 .5 .25 0.00 -.2 5 -.5 -.7 5 -1 .00 -1 .25 -1 .50 -1 .75 -2 .00 -2 .25 Histogram Dependent Variable: LN Rumah Tangga Miskin F re que nc y 14 12 10 8 6 4 2 Std. Dev = .98 Mean = 0.00 N = 99.00 Gambar 4.1 Hasil Output SPSS 12.00 Grafik Histogram Uji Normalitas 77 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: LN Rumah Tangga Miskin Observed Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 E x p ec te d Cu m P ro b 1.00 .75 .50 .25 0.00 Gambar 4.2 Hasil Output SPSS 12.00Grafik Normal Plot Uji Normalitas Dari grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Pada grafik normal probibility plots titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal. Di samping uji grafik juga dilengkapi dengan uji statistik, dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S dikarenakan menggunakan sampel kurang dari 100. Hasil Kolmogorof-Smirnov K-S tampak di bawah ini: Tabel 4.14 Hasil Output Spss 12.00 Uji Normalitas menggunakan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 99 .0000000 .15760740 .103 .103 -.077 1.021 .248 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. 78 Nilai Kolmogorof-Smirnov sebesar 1,021 dan tidak signifikan pada 0,05 karena p=1,021 dari 0,05. Jadi kita tidak dapat menolak Ho yang menyatakan bahwa residual terdistribusi secara normal atau dengan kata lain residual berdistribusi normal. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi yang memenuhi syarat uji asumsi klasik adalah dalam bentuk logaritma natural. 4.3.2.1.2 Uji Linieritas Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik. Ghazali, 2006:115. Dalam penelitian ini digunakan Uji Durbin Watson yang biasanya dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi. Hasil uji Linieritas dapat dilihat di bawah ini: Tabel 4.15 Hasil Output SPSS 12.00 Uji Linearitas Model Summary b .301 a .090 .062 .16008 1.809 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-W atson Predictors: Constant, LN Pendapatan, LN Kepemilikan Aset, LN Pendidikan a. Dependent Variable: LN Rumah Tangga Miskin b. Oleh karena Durbin Watson 1,809 di atas dL = 1,613 dan dU=1,736 dengan n=99 dan k=3, maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 79 4.3.2.1.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji multikolinieritas mengggunakan nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Faktor. Tabel 4.16 Hasil Output SPSS 12.00 Uji Multikolinearitas Coefficients a 2.382 .263 9.054 .000 .147 .068 .217 2.166 .033 .952 1.051 .121 .065 .190 1.853 .067 .910 1.099 -.073 .074 -.102 -.993 .323 .912 1.097 Constant LN Kepemilik an Aset LN Pendidika n LN Pendapat an Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: LN Rumah Tangga Miskin a. Tabel 4.17 Hasil Output SPSS 12.00 korelasi Uji Multikolinearitas Coefficient Correlationsa Model LN Pendapatan LN Kepemilika n Aset LN Pendidikan 1 Correlations LN Pendapatan 1.000 -.132 -.245 LN Kepemilikan Aset -.132 1.000 -.138 LN Pendidikan -.245 -.138 1.000 Covariances LN Pendapatan .005 -.001 -.001 LN Kepemilikan Aset -.001 .005 -.001 LN Pendidikan -.001 -.001 .004 a Dependent Variabel: LN Rumah Tangga Miskin 80 Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10. Hal ini juga ditegaskan kembali dari hasil korelasi antar variabel independen tidak ada korelasi yang cukup serius karena korelasi masih di bawah 95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius. Korelasi tertinggi sebesar 24,5 antara Ln Pendaptan dan Ln Rumah tangga miskin. 4.3.2.1.4 Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian terhadap heteroskedasitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Scatterplot Dependent Variable: LN Rumah Tangga Miskin Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R egr es si on S tude nt iz ed R es idua l 3 2 1 -1 -2 -3 Gambar 4.3 Hasil Output SPSS 12.00 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplots terlihat titik-titik menyebar secara acak random baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 81 4.3.2.1.5 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan dengan menggunakan rumus Durbin Watson. Regresi yang baik bila bebas dari autokorelasi. Ghazali, 2006:95-96. Apabila hasil Durbin Watson jatuh pada daerah meragukan maka mengganti dengan rumus lain. Dalam tabel 4.25 dapat dilihat hasil Durbin Watson 1,809 di atas dL = 1,613 dan dU=1,736 dengan n=99 dan k=3, maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4.4.2.2 Analisis Regresi Log Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Medan Tuntungan

9 52 113

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

3 7 75

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MENINGKATNYA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG.

0 0 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERAWANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA WIRU KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG.

0 1 102

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 48

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERAWANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA WIRU KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN BELINYU KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 15