68
4.3.4 Karakteristik Pendapatan dari Rumah Tangga Miskin di Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang
Beberapa karakteristik dari pendapatan rumah tangga mencangkup, pertama informasi atas kepala Rumah Tangga yang bekerja, karena dalam
penelitian ini rumah tangga diwakili oleh kepala keluarga. Kedua pola pendapatan rumah tangga.
a. Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Miskin.
Pekerjaan kepala rumah tangga miskin di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pekerjaan utama dan pekerjaan
sampingan. Pekerjaan utama merupakan pekerjaan pokok kepala rumah tangga yang mana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan pekerjaan
sampingan ialah pekerjaan diluar pekerjaan utama yang bertujuan untuk menambah penghasilan http:id.wikipedia.orgwikiPekerjaan.
Berdasarkan data dari hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan utama kepala rumah tangga miskin di Kecamatan Suruh adalah sebagai buruh, petani,
pertukangan, dan pedagang. Secara lebih rinci mengenai pekerjaan kepala rumah tangga miskin pada tahun 2009 di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang di
peroleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut ini:
69
Tabel 4.7 Responden Dirinci Berdasarkan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Miskin di
Kecamatan Suruh
Desa KK
Jenis Pekerjaan Total
Petani Buruh Pertukanga n
Pedagan g
Lainny a
Kedungpringi n
14 2 5
3 1 25 Suruh 4
17 2
5 2
30 Plumbon 7
2 4 10 23
Cukilan 15 1
4 1
21
KK 40 22
15 19
3 99
Persentase 40,40 22,22
15,15 19,19 3,04
100
Sumber: Hasil penelitian diolah Berdasarkan tabel 4.7 di atas, kepala keluarga rumah tangga miskin yang
mempunyai pekerjaan sebagai petani sebanyak 40,40 40 rumah tangga, Buruh 22,22 22 rumah tangga, pertukangan 15,15 15 rumah tangga, pedagang
19,19 19 rumah tangga, dan pekerjaan lainnya sebanyak 3,04 3 kepala keluarga. Dapat dilihat dari tabel di atas, mayoritas kepala keluarga rumah tangga
miskin di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang mempunyai pekerjaan utama sebagai petani.
b. Pendapatan Rumah Tangga Miskin
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata- rata rumah tangga miskin di Kecamatan Suruh antara Rp 500.000 – Rp 750.000.
Secara lebih rinci mengenai pendapatan kepala rumah tangga miskin pada tahun 2009 di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang diperoleh hasil seperti di sajikan
pada tabel berikut ini
70
Tabel 4.8 Responden dirinci Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang.
Desa KK
Pendapatan Rp Total
500.000 500.000-
750.000 750.000-
1.000.000 1.000.000
Kedungpringin 7 12
6 25
Suruh 2 6 20 2 30
Plumbon 3 7
13 23
Cukilan 5 15 1
21
KK 18 40 39 2 99
Persentase 18,18 40,40 39,39
2,03 100
Sumber: Hasil Penelitian , Diolah Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukan bahwa 18 rumah tangga
pendapatannya Rp 500.000, bila dirinci pekerjaannya yaitu sebagai petani sebanyak 9 rumah tangga, buruh 3 rumah tangga dan pedagang sebanyak 6 rumah
tangga. Sedangkan yang pendapatannya Rp 500.000 – Rp 750.000 sebanyak 40 rumah tangga, bila dirinci yang pekerjaannya sebagai petani 12 rumah tangga,
buruh sebanyak 11 rumah tangga, pedagang sebanyak 10 rumah tangga, serta pertukangan sebanyak 7 rumah tangga. Sedangkan yang berpenghasilan Rp
750.000 – Rp 1.000.000 bila dirinci berdasarkan pekarjaannya yaitu sebagai petani sebanyak 19 rumah tangga, buruh sebanyak 8 rumah tangga, pedagang
sebanyak 1 rumah tangga, pertukangan sebanyak 8 rumah tangga, salesman sebanyak 3 rumah tangga. Dan yang mempunyai pendapatan sebesar Rp
1.000.000 ada 2 rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang.
71
Tabel 4.9 Ringkasan Profil Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Jumlah Anggota
Keluarga rata-
rata Aset rata-rata
Pendidikan rata- rata
Pendapatan Rp Rata-rata
Rumah Lahan Kepala
Rumah Tangga
Rasio Partisipasi
Anggota Keluarga
5 orang Berdinding
papan dan lantai
sebagian masih
tanah 14 ha -
12 ha SMP Tidak
selesai wajib
belajar 9 tahun
Rp500.000- Rp750.000
Berdasarkan 4.9 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin 5 orang, kepala rumah tangga berpendidikan SMP dan rasio
partisipasi pendidikan anggota keluarga Tidak selesai Wajib Belajar 9 tahun, pendapatan rata-rata rumah tangga miskin Rp500.000-Rp750.000 sedangkan
kepemilikan aset rumah berdinding papan dan lantai sebagian masih tanah, serta luas lahan pertanian sebesar ¼ ha – ½ ha.
4.4 Faktor-faktor yang Menyebabkan Rumah Tangga Miskin di