25
2.5 Rumah Tangga Miskin
Istilah rumah tangga dan keluarga sering dicampur adukkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian rumah tangga lebih mengacu pada sisi ekonomi,
sedangkan keluarga lebih mengacu pada hubungan kekerabatan, fungsi sosial dan lain sebagainya. Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal
dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatanhubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. BPS 2000 membagi
rumah tangga menjadi dua yaitu rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus. Kinanti, 2006
1. Rumah tangga biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan umumnya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur
adalah bahwa pembiayaan keperluan jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama.
2. Rumah tangga khusus adalah sekelompok orang yang tinggal di asrama atau
tempat tinggal yang pengurusan sehari-harinya diatur oleh yayasan atau badan, misalnya asrama mahasiswa, lembaga pemasyarakatan, orang-orang
yang berjumlah lebih dari 10 orang yang kos dengan makan, asrama ABRI dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini yang dimaksud rumah tangga adalah rumah tangga biasa yang ada di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Konsep kemiskinan terkait dengan kemampuan seseorangrumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar baik untuk makanan maupun non makanan.
26
Seseorangrumah tangga dikatakan miskin bila kehidupannya dalam kondisi serba kekurangan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Batas
kebutuhan dasar minimal dinyatakan melalui ukuran garis kemiskinan yang disetarakan dengan jumlah rupiah yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini rumah
tangga miskin yang dianalisis adalah penduduk bukan individu. Pertama, kemiskinan pada hakikatnya merupakan cermin keadaan rumah tangga. Kedua,
apabila ditemukan data-data rmah tangga miskin maka intervensi terhadap rumah tangga akan lebih efektif dibanding intervensi kemiskinan terhadap individu yang
cenderung mengarah pada pandangan bahwa orang miskin memiliki karakteristik sebagai penyebab kemiskinannya. Ketiga, data-data tentang rumah tangga miskin
lebih mudah untuk dikembangkan daripada data-data individu miskin. Faturochman, 1994
Menurut BPS 2005 Penduduk dikatakan sangat miskin apabila mencapai 1900 kalori per hari plus kebutuhan dasar non makanan, atau setara dengan
Rp120.000,- per orang per bulan. Penduduk dikatakan miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai antara 1900 sampai 2100 kalori
per orang perhari plus kebutuhan kebutuhan dasar non makanan atau setara Rp150.000,- per orang per bulan. Penduduk dikatakan miskin mendekati miskin
apabila kemampuan memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai antara 2100 sampai 2300 kalori plus kebutuhan dasar non makanan atau setara Rp175.000,-
per orang per bulan.
27
Menurut BPS 2005, bila diasumsikan suatu rumah tangga memiliki jumlah anggota rumah tangga household size rata-rata 4 orang, maka batas garis
kemiskinan rumah tangga adalah: a.
Rumah tangga dikatakan sangat miskin apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya sebesar 4 x Rp120 ribu = Rp480 ribu per rumahtangga
per bulan. b.
Rumah tangga dikatakan miskin apabila kemampuan memenuhi kebutuhan dasarnya hanya mencapai 4 x Rp150 ribu = Rp600 ribu per rumah tangga
per bulan, tetapi di atas Rp480 ribu. c.
Rumah tangga dikatakan mendekati miskin apabila kemampuan memenuhi kebutuhan dasarnya hanya mencapai 4 x Rp175 ribu = Rp700 ribu per
rumah tangga per bulan, tetapi di atas Rp600 ribu.
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rumah Tangga Miskin